Tolong Jangan Abaikan Kilatan Ini Bila Anda Merasakannya, Kata Ustaz Adi Hidayat Sinyal Langsung dari Allah SWT Tidak Dimiliki Orang Lain.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Tolong Jangan Abaikan Kilatan Ini Bila Anda Merasakannya, Kata Ustaz Adi Hidayat Sinyal Langsung dari Allah SWT Tidak Dimiliki Orang Lain

Sabtu, 10 Agustus 2024 - 03:41 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Setiap manusia dikatakan pasti memiliki sinyal dari Allah SWT, dengan ragam maknanya. 

Sinyal dalam pembahasan kali ini, dimaksud kilatan dari Allah SWT sebagai bentuk istimewa hanya untuk orang-orang terpilih. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ustaz Adi Hidayat, kalau kilatan ini tidak dimiliki semua orang. 

Mendengarkan ceramah singkatnya diunggah ulah dalam akun Tiktok adihidayatofficial dikutip Sabtu (10/8/2024).

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan kalau kilatan khusus hanya orang terpilih dipilihkan langsung Allah SWT. 

 

Kilatan itu, berupa dorong untuk melakukan sebuah amalan baik yang memang wajib dilakukan sebagai umat muslim. 

Amalan itu ialah membaca Al-Qur'an, menafsirkan ataupun menerjemahkan kitab suci Allah SWT tersebut. 

 

Mau membacanya ataupun sekedar menafsirkan, kata Ustaz Adi Hidayat itu semua bagian dari kilatan Allah SWT untuk anda yang terpilih. 

Bahkan kilatan tersebut, tidak bisa terbayarkan karena sungguh mahal.  

"Kalau dalam sehari ada kilatan pada diri kita, yang menuntun kita pada untuk membaca Al-Qur'an itu mahal sekali," kata Ustaz Adi Hidayat. 

 

"Itu anugerah paling mahal yang tidak bisa diusahakan karena itu pemberian," ungkapnya.

Sehingga dengan demikian, Ustaz Adi Hid mendorong untuk siapapun jika ada sinyal atau kilatan baik.

Kilatan ajak ibadah, seperti mau membaca Al-Qur'an disegerakan jangan ditunda-tunda lagi. 

 

"Maka kalau dalam sehari berpikir, misal saya pengen baca Quran itu cepat ambil. Karena itu kasih Allah yang tidak diberikan kepada setiap hamba," pesan Ustaz Adi Hidayat yang akrab disapa UAH.

Hak sebagaimana disampaikan dalam firmanNya, dalam Surah berikut: 

 

اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖۚ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌۚ وَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ 

 

tsumma auratsnal-kitâballadzînashthafainâ min ‘ibâdinâ, fa min-hum dhâlimul linafsih, wa min-hum muqtashid, wa min-hum sâbiqum bil-khairâti bi'idznillâh, dzâlika huwal-fadllul-kabîr

 

Artinya: "Kemudian, Kitab Suci itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami. Lalu, di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Itulah (dianugerahkannya kitab suci adalah) karunia yang besar."

 

"Karena kalimat Qur'an nya...aku pilih dari kalangan hamba-hambaku tertentu yang di antara mereka diberikan dorongan agar reaksi dengan Al-Quran," jelas Ustaz Adi Hidayat.

 

"Baca atau misal tidak baca tapi pengen tahu artinya saya saya belum tahu nih tu artinya apa. Terus kita buka terjemahkan buka lalu kita baca itu itupun anugerah yaitu anugerah kita yang terpilih," pesan UAH. (Klw)

 

 

Waallahualam 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral