- freepik
Nabi Sulaiman dan Pasukan Burungnya, Tafsir Surah An Naml Ayat 20
Jakarta, tvOnenews.com - Nabi Sulaiman as adalah utusan Allah SWT yang memiliki pasukan hewan. Salah satunya adalah burung.
Dari pasukan burung yang Nabi Sulaiman as miliki, ada satu burung yang sangat disayanginya.
Burung itu bernama Hud.
Bahkan dalam Al-Qur’an burung Hud dikisahkan.
Salah satu ayat yang mengisahkan tentang burung Hud adalah Surah An Naml ayat 20.
وَتَفَقَّدَ الطَّيْرَ فَقَالَ مَا لِيَ لَآ اَرَى الْهُدْهُدَۖ اَمْ كَانَ مِنَ الْغَاۤىِٕبِيْنَ
Wa tafaqqadaṭ-ṭaira fa qāla mā liya lā aral-hudhud(a), am kāna minal-gā'ibīn(a).
Artinya: Dia (Sulaiman) memeriksa (pasukan) burung, lalu berkata, “Mengapa aku tidak melihat Hud-hud) Ataukah ia termasuk yang tidak hadir?
Tafsir Ringkas Kemenag
Selain memahami bahasa semut, pada ayat ini diinformasikan bahwa Nabi Sulaiman as memahami bahasa burung.
Burung yang disebutkan adalah hud-hud.
Nabi Sulaiman as menggunakan burung Hud-hud untuk berbagai keperluan seperti membawakan surat, mencari air dan memantau keadaan bangsa lain.
Dan pada satu kesempatan, Nabi Sulaiman, memeriksa burung yang ada di sekitarnya, lalu berkata kepada prajurit yang ada, “Mengapa aku tidak melihat burung Hud-hud? Kemanakah dia? Apakah ia termasuk yang tidak hadir?
Tafsir Tahlili
Dalam Qur’an Kemenag, surah An Naml ayat 20 ini menerangkan bahwa pada suatu hari Nabi Sulaiman as memeriksa barisan tentaranya, termasuk burung hud-hud.
Namun Nabi Sulaiman as tidak melihatnya.
Maka dengan nada marah dan heran ia berkata, “Mengapa aku tidak melihat burung hud-hud! Apakah aku tidak melihatnya ataukah burung hud-hud itu sendiri yang telah pergi tanpa minta izin kepadaku lebih dahulu?”
Perbuatan itu adalah perbuatan yang tidak pernah terjadi sebelumnya.
Maka dari ayat ini dipahami hal-hal sebagai berikut:
1. Nabi Sulaiman mempunyai tentara, dan di antaranya terdapat sejenis burung yang bernama burung hud-hud.
Burung hud-hud termasuk jenis burung pemakan serangga, sejenis burung pelatuk.
Ia mempunyai paruh yang panjang, berjambul di kepalanya, berekor panjang, dan berbulu indah beraneka warna.
Ia hidup dengan membuat sarang atau lubang pada pohon-pohon kayu yang telah mati dan lapuk.
2. Nabi Sulaiman selalu memeriksa tentaranya.
Oleh karena itu, ia mengetahui tentaranya yang hadir dan yang tidak hadir waktu pemeriksaan itu.
3. Setiap tentaranya bepergian atau melakukan sesuatu pekerjaan hendaklah mendapat izin dari padanya terlebih dahulu.
Jika ada yang melanggar ketentuan ini, akan mendapat hukuman dari Sulaiman.
4. Tentara Sulaiman patuh mengikuti segala perintahnya dan tidak pernah ada yang mengingkarinya.
Oleh karena itu, Sulaiman merasa heran dan tercengang atas kepergian burung hud-hud tanpa pamit.
Tidak pernah terjadi kejadian seperti yang demikian itu sebelumnya.
Ia lalu mengancam burung hud-hud dengan hukuman yang berat seandainya nanti burung itu kembali tanpa mengemukakan alasan-alasan yang dapat diterima.
Wallahu’alam
(put)