- dok.ilustrasi freepik
Tafsir Surah An-Nisa Ayat 71, Pahami Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan untuk Menghadapi Musuh
Jakarta, tvOnenews.com-- Pada Surah An-Nisa ayat 71 akan dijelaskan, seperti apa persiapan yang perlu dipersiapkan oleh umat muslim untuk menghadapi musuh.
Ayat ini disebutkan seirama dengan ayat 60 surah al-Anfāl.
Menurut Sayyid Qutub, ayat-ayat ini diturunkan segera setelah Perang Uhud dan sebelum Perang Khandak.
Berikut bunyi ayat 71 dikutip dari Qur Kementerian Agama (Kemenag):
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا خُذُوْا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوْا ثُبَاتٍ اَوِ انْفِرُوْا جَمِيْعًا
Yā ayyuhal-lażīna āmanū khużū ḥiżrakum fanfirū ṡubātin awinfirū jamī‘ā(n)
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah dan majulah (ke medan pertempuran) secara berkelompok-kelompok atau majulah bersama-sama (serentak)."
Dalam tafsir ringkas Kemenag, disebutkan:
Wahai orang-orang yang beriman! Bersiapsiagalah kamu menghadapi musuh, dan majulah dengan sungguh-sungguh dan penuh keberanian ke medan pertempuran.
Lebih lanjut, disampaikan maju secara berkelompok yakni menyerang secara bergelombang sekelompok dengan sekelompok bila taktik ini terbaik, atau majulah bersama-sama secara serentak apabila taktik ini kamu nilai lebih efektif.
Sementara dalam tafsir tahlili, disebutkan ayat ini diperintahkan untuk mengadakan segala macam persiapan menghadapi musuh, ayat ini seirama dengan ayat 60 surah al-Anfāl.
Menurut Sayyid Qutub, ayat-ayat ini diturunkan segera setelah Perang Uhud dan sebelum Perang Khandak. Tetapi beliau tidak menyebutkan sebab turunnya.
Orang mukmin harus senantiasa bersiap siaga dalam segala hal, untuk menghadapi orang-orang kafir dalam peperangan.
Dimana wajib maju ke medan pertempuran, baik secara berkelompok maupun secara serempak.
Sesuai dengan taktik strategi peperangan, dan menurut komando yang diatur dengan baik.
Kemudian, disampaikan ini sudah dipraktekkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam menghadapi, beberapa peperangan yang terjadi antara kaum Muslimin dengan orang-orang kafir.
Beliau sebelum membebaskan kota Mekkah lebih dahulu telah mengetahui kekuatan musuh, dan strategi mereka dalam menghadapi kaum Muslimin.
Juga mengetahui pula secara mendalam, bagaimana semangat dan kekuatan iman yang dimiliki oleh pengikut-pengikutnya.
Pada umumnya Nabi dalam melakukan peperangan telah mengetahui lebih dahulu keadaan musuh dan kesetiaan pengikutnya. (Klw).
Waallahualam