- freepik
Jangan Lupa! Shalat Dhuha Ada Tiga Waktu, Ustaz Adi Hidayat Bilang Kemudahan Rezeki Ada di Akhir: Kerjakan hingga 8 Rakaat
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa waktu dhuha terbagi tiga waktu.
Maka, jam 11 siang sekalipun masih bisa dilakukan.
Bahkan, di akhir dhuha itulah kemudahan limpahan rezeki ada.
“Tapi bukan menarik kelimpahan rezeki sebagai modus untuk shalat dhuha ya,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Jika tujuannya hal itu, kata Ustaz Adi Hidayat jika ternyata dapat rezeki namun berkahnya akan hilang.
“Saya saran kerjakan lillah biarkan Allah yang memberikan,” sarannya.
Sementara, untuk waktu terakhir shalat dhuha ini adalah sejak pukul 10.30 WIB jelang adzan dzuhur.
“Sampai menjelang dzuhur dari 10.30 sampai adzan dzuhur, bisa sampai 8 rakaat,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Kemudian Ustaz Adi Hidayat menyarankan, shalat dhuha di akhir ini dilakukan hingga 8 rakaat.
“Kerjakan dua dua, kerjakan sampai 8, atau mau empat-empat juga bisa,” sarannya.
Namun setiap muslim haruslah ingat bahwa rezeki bukan hanya berupa uang.
“Dhuha yang ditunaikan bisa mempercepat datangnya rezeki tapi jangan tafsirkan dengan uang atau proyek saja,” tutur Ustaz Adi Hidayat.
"Rezeki bisa kesehatan, bisa ketenangan, yang kalau gelisah bisa ke psikolog, tenang itu mahal,” lanjutnya.
Namun meski bisa dilakukan hingga jelang dzuhur. Alangkah lebih baik lagi, jika shalat dhuha dilakukan sejak waktu syuruq.
Bahkan bagi yang ingin berangkat kerja, sangat disarankan mampir dulu ke masjid dan dirikan shalat syuruq terlebih dahulu.
Kata Ustaz Adi Hidayat, shalat dhuha di waktu syuruq bahkan memiliki keutamaan senilai dengan ibadah haji dan umrah.
Jangan Lupa! Shalat Dhuha Ada Tiga Waktu, Ustaz Adi Hidayat Bilang Kemudahan Rezeki Ada di Akhir: Kerjakan hingga 8 Rakaat (Sumber: freepik)
Lalu kapan shalat dhuha di waktu syuruq?
Waktu syuruq adalah waktu shalat dhuha di awal.
“Shalat dhuha itu waktunya dimulai sejak waktu syuruq, saat perjalanan matahari yang bergerak dari terbit sampai berada di posisi tempat terbitnya sampai bergeser lagi sekira bayangan itu 1 tombak,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
“Awal dhuha, tarik 1 jam setelah shalat subuh, kurang lebih 1 jam paling cepat, awal syuruq 6.30 boleh nambah 15 menit tak ada masalah,” sambungnya.
Shalat dhuha di waktu syuruq ini kata Ustaz Adi Hidayat pahalanya senilai haji dan umrah.
“Ini senilai pahala haji dan umrah tapi belum tentu dapat kemuliaan shalat di masjidil haram masjid nabawi,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Kemuliaan yang ada di awal dhuha ini tercantum dalam hadits At-Tirmidzi.
“Siapa menunaikan shalat subuh dengan jamaah atau di hadits lain dikatakan di masjid, lalu dia tidak langsung beranjak, dia berdzikir dulu hingga sampai tiba awal dhuha, kemudian dia shalat di awal dhuha itu, maka ia dapat pahala senilai haji dan umrah,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Meski bukan artinya sudah haji dan umrah, namun shalat dhuha di waktu syuruq ini kata Ustaz Adi Hidayat akan mendapatkan pahala dan berpotensi merubah perilaku.
Selain akhir dan awal waktu, shalat dhuha juga bisa dilakukan saat tengah waktu.
Tengah waktu ini kata Ustaz Adi Hidayat bisa dilakukan sejak pukul 07.30 Wib.
“Sekitar setengah delapan sampai jam 8. Itu sudah pertengahan dhuha,” jelasnya.
Jika awal dhuha bilangannya 2 rakaat, kata Ustaz Adi Hidayat pertengahan dhuha bisa dilakukan hingga sampai 4 rakaat.
“Bisa sampai empat, manfaat banyak, itu dimaksud pengganti dzikir dari seluruh tubuh. Tubuh kita kan harusnya dzikir, itu tertutupi dengan shalat dhuha 2 rakaat di pertengahan,” jelasnya.
Keutamaan shalat dhuha di pertengahan ini kata Ustaz Adi Hidayat dapat menjaga kita dari musibah umum yang mungkin terjadi.
“Misal di komplek kita banjir, rumah kita tidak kena, atau macet tapi kita tidak macet, misal ada yang arahkan atau kita dikasih kemudahan, dan lain sebagainya,” jelasnya Ustaz Adi Hidayat.
Itulah waktu-waktu dhuha.
Sepanjang waktu sejak syuruq hingga jelang dzuhur maka shalat dhuha bisa dilakukan.
Alangkah baik jika seorang Muslim bisa mendirikan shalat dhuha di tiga waktu itu.
Namun jika tidak bisa, setidaknya lakukanlah di salah satu waktu tersebut.
Semoga bermanfaat dan disarankan agar pembaca selalu menanyakan langsung kepada ulama atau ahli agama Islam agar mendapatkan pemahaman yang lebih dalam.
Wallahu’alam
(put)