- instagram Khalid ZA Basalamah / Viva
Cut Intan Nabila Di-Smackdown Armor Toreador Secara Membabi Buta, Ustaz Khalid Basalamah Keras Bereaksi: Pria Macam Apa ini Memukul Wanita
tvOnenews.com - Baru-baru ini viral di media sosial sebuah video kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menimpa selebgram sekaligus mantan atlet anggar, Cut Intan Nabila yang dilakukan oleh suaminya, Armor Toreador.
Dalam video tersebut, Armor terlihat memukul, memiting Cut Intan Nabila dan bahkan sampai mengenai anak mereka yang masih bayi.
Video tersebut sontak langsung menjadi viral dan menjadi sorotan. Bahkan tak sedikit netizen yang mengecam dan mengutuk perbuatan Armor Toreador kepada istrinya, Cut Intan Nabila.
Lantas bagaimana hukumnya dalam Islam seorang suami yang melakukan KDRT pada istrinya? Ustaz Khalid Basalamah dengan tegas memberikan pernyataan sebagai berikut.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa seorang suami yang bersikap kasar kepada istrinya, termasuk memukul, menendang, atau mencekik, adalah perbuatan yang sangat tercela.
"Memukul, mencekik, menendang, naudzubillah. Ini tipologi lelaki seperti apa ini?," tegas Ustaz Khalid Basalamah mengecam perbuatan Armor Toreador.
Lebih lanjut, perbuatan KDRT tersebut sangat jauh dari akhlak yang diajarkan dalam Islam.
"Anda menikah dengan istri Anda dengan tujuan sebagai rival, lawan. Sama laki-laki aja tidak boleh kita lakukan ini," sambungnya.
Padahal, Rasulullah SAW memerintahkan seorang suami untuk berakhlak baik kepada istrinya. Karena hal ini termasuk dari kesempurnaan iman seseorang dalam Islam.
"Kecuali dalam keadaan betul-betul Anda terdesak. Anda diserang oleh perampok, penjahat, di medan perang. Anda lagi bertempur membela agama Allah. Itu beda," terang Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan keadaan terdesak.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Rasulullah SAW bersabda:
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya dan sebaik-sebaik kamu adalah orang yang paling baik kepada istrinya” (HR. Tirmidzi 3/466)
Hadist ini menunjukkan bahwa istri adalah orang yang paling berhak menerima perlakuan terbaik dari suaminya.
Hal itu berlaku bahkan saat seorang suami menemukan sesuatu yang tidak disukai pada istrinya.
Allah SWT memerintahkan untuk bersabar, karena mungkin di balik ketidaksukaan itu terdapat banyak kebaikan.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat An-Nisa ayat 19.
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا
“Pergaulilah mereka dengan cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak di dalamnya.” (QS. An-Nisā':19)
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan dalam surat An-Nisa, kalau perempuan itu Nusyuz. Nusyuz itu membangkang, maka suami bisa mengingatkan secara baik-baik.
QS: An-Nisa ayat 34
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
Artinya: Laki-laki (suami) adalah penanggung jawab atas para perempuan (istri) karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan) dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari hartanya. Perempuan-perempuan saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, berilah mereka nasehat, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu,) pukullah mereka (dengan cara yang tidak menyakitkan). Akan tetapi, jika mereka mentaatimu, janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkan mereka. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.
Lebih lanjut, dalam hadist Bukhari Muslim, Aisyah pernah berkata bahwa 'Rasulullah SAW sendiri tidak pernah memukul istri-istrinya'.
“Aku tidaklah pernah sama sekali melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memukul pembantu, begitu pula memukul istrinya. Beliau tidaklah pernah memukul sesuatu dengan tangannya kecuali dalam jihad (berperang) di jalan Allah”. (HR. Ahmad 6: 229. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari-Muslim)
Oleh karena itu, dalam Islam seorang suami hendaknya bertakwa kepada Allah SWT.
Karena sikap kasar kepada istri tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menimbulkan penyesalan di kemudian hari, karena perbuatan tersebut tidak diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya.
"Anda mengambil istri Anda dari rumah orang tuanya bukan untuk dipukul. Bukan untuk ditendang, bukan untuk dicekik. Untuk Anda muliakan. Allah mewajibkan setiap laki-laki memberikan nafkah," ujar Ustaz Khalid Basalamah.
"Kenapa? Karena Anda pindahkan wanita ini ke rumah Anda untuk memenuhi kebutuhan Anda," pungkasnya. (udn)