Habib Bahar bin Smith (kiri) dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (kanan).
Sumber :
  • Kolase Tangkapan Layar YouTube Uya Kuya TV & X Nahdlatul Ulama

Akun Habib Bahar Bin Smith Unggah Video Pengeroyokan Kiai NU di Karawang, Ketum PBNU: Perbedaan soal Nasab Ba'alawi...

Rabu, 14 Agustus 2024 - 19:28 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Akun resmi Habib Bahar bin Smith mengunggah video pengeroyokan puluhan OTK terhadap Rais Syuriah MWC NU Cikarang, Kabupaten Bekasi Kiai Ikhsanudin Al-Badawi dan dua anggota Banser Serba Guna.

Akun Habib bahar bin Smith memperlihatkan Kiai dari NU dan dua anggota Banser tersebut sedang dikeroyok oleh puluhan OTK diduga berasal dari rombongan Muhibbin sebagai pengikut Nasab Ba'alawi.

Dipantau tvOnenews.com melalui akun YouTube Sayyid Bahar Bin Sumaith Official, Rabu (14/8/2024), Habib Bahar bin Smith mengunggah video pengeroyokan Raih Syuriah MWC NU Cikarang, Kiai Iksahnudin.

Habib bahar bin Smith menulis video pengeroyokan Kiai NU dan dua anggota Banser berjudul "MOGI KENA BATUNYA!! MUHIBBIN MARAH KARENA HABAIB DI FITNAH SEBAGAI PKI DAN YAHUDI!! IMBAS TESIS IMAD!!".

Kasus pengeroyokan Rais MWC Nahdlatul Ulama (NU) Cikarang, Kabupaten Bekasi Kiai Ikhsanudin Al-Badawi dan dua anggota Barisan Ansor (Banser) diduga melibatkan kelompok Habib Bahar bin Smith dan para habaib pengikut Nasab Ba'alawi.


Habib Bahar bin Smith. (tvOne)

Pengeroyokan tersebut bermula saat Kiai dari NU itu ingin menghadiri acara pengajian di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok, Sabtu (10/8/2024) malam hari.

Hal ini mengingatkan perekam video menyebutkan bahwa puluhan OTK sedang mencari keberadaan Kiai Imaduddin yang sedang menjadi target mereka.

Meski begitu, mobil rombongan tersebut hanya membawa Kiai Ikhsan beserta anak dan istrinya hingga dua anggota Banser menjadi pengawalnya.

Mereka sedang menuju untuk memenuhi undangan pengajian Manaqib di Pondok Pesantren Al-Baghdadi, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Namun, puluhan OTK tersebut langsung menghadang mobil rombongan Kiai Ikhsan dan dua anggota Banser di Jalan Irigasi Warudoyong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Sabtu kemarin.

Sebelumnya, salah satu anggota Banser menjadi pengawal Kiai Ikhsan, Ao Ulumudin mengakui bahwa dalam rombongannya tidak ada sosok Kiai Imaduddin.

Puluhan OTK tersebut tidak mempercayai bahwa ada Kiai Imaduddin di dalam mobil tersebut.

Sontak, mobil Pajero Sport bernopol B 1870 FLS menjadi ringsek setelah diserang oleh puluhan OTK tersebut.

Kemudian, seorang santri dan anggota Banser NU, Ao Ulumudin juga menjadi korban pengeroyokan saat melindungi Kiai Ikhsan.

"Mereka tetap tidak percaya bahwa tidak ada Ki Imat tersebut di dalam mobil," tutur Ao.

"Hingga melakukan kekerasan terhadap korban dan kendaraan pun diamuk oleh puluhan orang tak dikenal itu, hingga mengalami kerusakan parah," sambung Ao.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf menyebut motif penyerangan OTK terhadap Kiai dari NU di Karawang diduga karena nasab Ba'alawi.

Gus Yahya sapaan akrabnya menduga bahwa puluhan OTK melakukan aksi tersebut disebabkan karena persoalan perbedaan pendapat terhadap nasab Ba'alawi.

Ketua Umum PBNU itu menyampaikan dugaan motif penyerangan OTK karena kontroversi keturunan Nabi Muhammad SAW saat konferensi pers di Kantor PCNU Surabaya.

"Terkait kontroversi nasab Ba'alawi. Kami tahu memang ada perbedaan, ada yang bilang begini, ada yang bilang begitu," ujar Gus Yahya dikutip tvOnenews.com, Rabu (14/8/2024).

Gus Yahya berharap soal kontroversi perbedaan pandangan nasab Ba'alawi tidak dilakukan dengan kekerasan.

Menurutnya, perbedaan pandangan tersebut sering ditemukan meski berbagai respons harus dilakukan secara baik-baik dan terhormat.

Ia mengatakan sikap dewasa yang ditunjukkan dalam perbedaan tersebut agar tidak memicu polemik baru.

Ia tidak menginginkan dugaan perkara perbedaan pandangan nasab Ba'alawi tidak berlanjut setelah kasus pengeroyokan OTK terhadap Kiai Ikhsan.

"Kita meminta semua pihak saling mengormati perbedaan dan tidak menjadikan ini sebagai bahan olok-olok dan saling memanasi," tutur Gus Yahya.

Meski demikian, Gus Yahya berharap agar seluruh warga NU dan Banser tetap menahan diri dan tidak terpancing emosinya.

Gus Yahya mengabarkan kasus pengeroyokan terhadap Kiai Ikhsan sedang ditangani pihak Kepolisian, khususnya dari Mapolres Karawang.

"Dan Alhamdulillah sekarang kepolisian sudah memproses," tandas Ketua Umum PBNU itu.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:27
01:57
01:34
01:06
02:16
06:07
Viral