Tafsir Surah An-Nisa Ayat 79, Memahami Nilai Kebaikan dalam Islam.
Sumber :
  • dok.ilustrasi kemenag

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 79, Memahami Nilai Kebaikan dalam Islam

Jumat, 16 Agustus 2024 - 10:12 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Pada ayat 79 Surah An-Nisa ini akan dibahas soal nilai kebaikan dalam agama“ Islam

Sebagaimana kebaikan dalam Islam sudah juga disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW

Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.(HR. Ahmad 21354, dan Tirmidzi 1987).

 

Hal ini lebih dipertegas oleh Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 79, berikut lafalnya dikutip dari laman Qur'an Kementerian Agama (Kemenag):

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا

 

Mā aṣābaka min ḥasanatin fa minallāh(i), wa mā aṣābaka min sayyi'atin fa min nafsik(a), wa arsalnāka lin-nāsi rasūlā(n), wa kafā billāhi syahīdā(n).

 

Artinya: "Kebaikan (nikmat) apa pun yang kamu peroleh (berasal) dari Allah, sedangkan keburukan (bencana) apa pun yang menimpamu itu disebabkan oleh (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Cukuplah Allah sebagai saksi."

 

Dalam tafsirnya Kemenag disampailan, kalau kebajikan apa pun yang kamu peroleh, wahai Nabi Muhammad dan semua umat manusia, adalah dari sisi Allah Yang Maha Pemurah, Maha bijaksana, dan keburukan apa pun yang menimpamu. 

Kemudian, wahai Muhammad dan siapa pun selainmu, itu semua akibat dari kesalahan dirimu sendiri, karena Kami mengutusmu tidak lain hanya menjadi rasul untuk menyampaikan wahyu Allah kepada seluruh manusia. 

Dan cukuplah Allah saja yang menjadi saksi atas kebenaranmu.

Kemudian, tafsir tahlili dijelaskan kalau dari segi kesopanan sesuatu yang baik diperoleh seseorang hendaklah dikatakan datangnya dari Allah.

 

Malapetaka yang menimpa seseorang itu hendaklah dikatakan datangnya dari dirinya sendiri, mungkin pula karena disebabkan kelalaiannya atau kelalaian orang lain apakah dia saudara, sahabat atau tetangga. (Klw)

 

Waallahualam        

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral