- Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & Tim tvOnenews
Terungkap Rahasia Para Nabi Selalu Menjaga Shalat sampai Wafat, Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat Menjadi Tempat ini
tvOnenews.com - Shalat berasal dari istilah meliputi perkataan dan perbuatan yang syaratnya telah ditentukan oleh Allah SWT.
Shalat merupakan kegiatan bermula dari gerakan takbir hingga diakhiri salam sebagai penutupnya.
Alasan shalat menjadi ibadah utama oleh para Nabi dan Rasul dijadikan sebagai sarana untuk selalu menghadap kepada Allah SWT.
Hal itu membuat para Nabi dan Rasul selalu menjaga shalat sampai mereka wafat karena mempunyai tujuan ini.
Seperti apa tujuan para Nabi dan Rasul sampai bersikeras tidak pernah meninggalkan shalat selama di hidup mereka sampai wafat? Ustaz Adi Hidayat mengungkap rahasianya sebagai berikut.
Ilustrasi sujud saat shalat. (Freepik)
Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Sabtu (17/8/2024), Ustaz Adi Hidayat mengambil tema shalat pada suatu kajiannya.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan alasan shalat sebagai ibadah utama yang tidak pernah sama sekali ditinggalkan oleh para Nabi.
Terutama 25 Nabi yang namanya menjadi pengetahuan agar keteladanannya ditiru oleh umat Islam.
Ustaz Adi Hidayat mengawali bahwa, shalat sebagai bentuk pikiran selalu terkoneksi kepada Allah SWT.
Shalat menjadi waktu paling tepat menjadikan diri seseorang sebagai hamba yang taat dan selalu beriman kepada Allah SWT.
Ustaz Adi Hidayat pun menyampaikan alasan shalat untuk menyambungkan pikiran karena diliputi sebagai kegiatan doa.
"Shalat menurut bahasa doa, kenapa doa dinamakan dengan shalat? Karena saat berdoa itu kita tersambung kepada Allah," ujar Ustaz Adi Hidayat.
Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan seseorang yang mempunyai hajat agar cepat dikabulkan oleh Allah SWT melalui ibadah shalat.
Meski begitu, ia mengingatkan seseorang harus menjaga lisan dan hatinya untuk benar-benar ikhlas ketika shalat.
"Karena itu kalau ingin cepat dikabulkan doanya maka antara lisan dengan hati mesti nyambung, jangan lisannya baca A hatinya ke B," tuturnya.
Ia memahami penyatuan pikiran dan hati kepada Allah SWT sangat sulit dilakukan seseorang ketika shalat.
Menurutnya, hati dan pikiran harus benar-benar tersambung dengan Allah SWT sebagaimana bentuk amalan doanya didengar oleh Allah SWT.
"Doanya minta lulus ujian tapi hatinya berpikir kredit cicilan kan repot tuh, nah jadi mesti nyambung," jelasnya.
"Oleh karena itu dalam shalat dilatih tersambung dulu, sehingga seluruh bacaan terkoneksi doanya terkabul," sambungnya.
Ustaz Adi Hidayat menyatakan hal tersebut sebagaimana yang selalu dilakukan para Nabi untuk selalu shalat.
Ia berasumsi segala hajat para Nabi dan Rasul cepat dikabulkan lantaran selalu melantunkan doa saat beribadah kepada Allah SWT.
"Itu yang menjadikan seluruh Nabi dan Rasul itu diperintahkan shalat dan dalam shalat mereka berdoa," imbuhnya.
Pendakwah asal Pandeglang, Banten itu pun merincikan alasan para Nabi dan Rasul menjadikan shalat sebagai tempat doa.
Ustaz Adi Hidayat meyebutkan shalat menjadi waktu doa diijabah dari kisah Nabi Zakaria diterangkan dalam Surah Ali Imran ayat 38-39, Allah SWT berfirman:
هُنَالِكَ دَعَا زَكَرِيَّا رَبَّهٗ ۚ قَالَ رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً ۚ اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ, فَنَادَتْهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَهُوَ قَاۤىِٕمٌ يُّصَلِّيْ فِى الْمِحْرَابِۙ اَنَّ اللّٰهَ يُبَشِّرُكَ بِيَحْيٰى مُصَدِّقًاۢ بِكَلِمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ وَسَيِّدًا وَّحَصُوْرًا وَّنَبِيًّا مِّنَ الصّٰلِحِيْنَ
Artinya: "Di sanalah Zakaria berdoa kepada Tuhannya. Dia berkata, "Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa. Lalu, Malaikat (Jibril) memanggilnya ketika dia berdiri melaksanakan salat di mihrab, "Allah menyampaikan kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran) Yahya yang membenarkan kalimat dari Allah, (menjadi) anutan, menahan diri (dari hawa nafsu), dan seorang nabi di antara orang-orang saleh." (QS. Ali Imran, 3:38-39)
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat membagikan kisah Nabi Musa AS melakukan shalat atas perintah untuk berdoa kepada Allah SWT.
"Nabi Musa itu saat menerima awal Wahyu diperintahkan mengadu pada Allahnya lewat shalat," ucapnya.
Dalil Al-Quran melalui Surah Taha ayat 14 menjelaskan Nabi Musa AS diperintahkan shalat untuk selalu menyembah-Nya, Allah SWT berfirman:
اِنَّنِيْٓ اَنَا اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدْنِيْۙ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ لِذِكْرِيْ
Artinya: "Sesungguhnya Aku adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku dan tegakkanlah shalat untuk mengingat-Ku." (QS. Taha, 20:14)
Ustaz Adi Hidayat juga menerangkan Allah SWT langsung memerintahkan shalat ketika Nabi Isa AS baru lahir dari Maryam.
Hal ini berdasarkan dalil Al-Quran dari Surah Maryam ayat 31-33 terkait Nabi Isa AS baru lahir di dunia mendapat perintah shalat, Allah SWT berfirman:
وَّجَعَلَنِيْ مُبٰرَكًا اَيْنَ مَا كُنْتُۖ وَاَوْصٰنِيْ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِ مَا دُمْتُ حَيًّا ۖ, وَّبَرًّاۢ بِوَالِدَتِيْ وَلَمْ يَجْعَلْنِيْ جَبَّارًا شَقِيًّا, وَالسَّلٰمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُّ وَيَوْمَ اَمُوْتُ وَيَوْمَ اُبْعَثُ حَيًّا
Artinya: "Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada dan memerintahkan kepadaku (untuk melaksanakan) shalat serta (menunaikan) zakat sepanjang hayatku, dan berbakti kepada ibuku serta Dia tidak menjadikanku orang yang sombong lagi celaka. Kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan hari aku dibangkitkan hidup (kembali)." (QS. Maryam, 19:31-33)
Pendakwah asal Pandeglang, Banten itu juga menjelaskan kisah Nabi Ismail AS sampai mewasiatkan kepada keluarganya untuk selalu menjaga shalat.
Ia menuturkan keluarga Nabi Ismail AS diwasiatkan agar pikirannya selalu terkoneksi dengan Allah SWT.
"Saya selalu memberikan logika begini kalau Anda itu punya koneksi dengan pejabat aksesnya mudah kan, punya koneksi dengan DKM ini aksesnya mudah ke masjid tuh," terangnya.
Menurutnya, Nabi Ismail AS sangat khawatir terhadap keluarganya tidak menyambungkan pikirannya kepada Allah SWT ketika beliau wafat.
"Nah itu bagi orang tua Muslim jadi teladan, orang tua harus punya kebiasaan mengingatkan anaknya supaya menjaga shalat," pesannya.
Kisah Nabi Ismail AS menganjurkan keluarganya selalu konsisten shalat diterangkan dalam dalil Al-Quran dari Surah Maryam ayat 55, Allah SWT berfirman:
وَكَانَ يَأْمُرُ اَهْلَهٗ بِالصَّلٰوةِ وَالزَّكٰوةِۖ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهٖ مَرْضِيًّا
Artinya: "Dia selalu menyuruh keluarganya untuk (menegakkan) shalat dan (menunaikan) zakat. Dia adalah orang yang diridai oleh Tuhannya." (QS. Maryam, 19:55)
Ustaz Adi Hidayat mengambil kisah Nabi Yakub sebelum wafat mengumpulkan anak-anak dan keluarganya karena dikhawatirkan meninggalkan shalat.
Ia mengatakan hal tersebut juga dijadikan kisah Nabi Ibrahim memberikan wasiat kepada anak-anaknya selalu menjaga shalat.
Kisah tersebut berdasarkan dalil Al-Quran dari Surah Al-Baqarah ayat 132, Allah SWT berfirman:
وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ
Artinya: "Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya dan demikian pula Ya‘qub, “Wahai anak-anakku, sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu. Janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Al-Baqarah, 2:132)
Kesimpulan: Ustaz Adi Hidayat menyimpulkan alasan shalat selalu dijaga para Nabi dan Rasul hingga wafat karena dijadikan sebagai tempat doa agar segala hajat didengar oleh Allah SWT.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)