Surah An-Nisa Ayat 83, Hati-hati dengan Orang Munafik di Medan Perang Malah Buat Gaduh.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 83, Hati-hati dengan Orang Munafik di Medan Perang Malah Buat Gaduh

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 20:12 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Pada surah An-Nisa ayat 83 menjelaskan sebuah peran setiap manusia dalam medan perang. Termasuk mereka kaum munafik.

Salah satunya, orang munafik, disebutkan mereka hanyalah mengganggu dan buat gaduh situasi. 

Sebagaimana berikut lafal ayat 83, dikutip dari laman Qur'an Kementerian Agama (Kemenag): 

وَاِذَا جَاۤءَهُمْ اَمْرٌ مِّنَ الْاَمْنِ اَوِ الْخَوْفِ اَذَاعُوْا بِهٖ ۗ وَلَوْ رَدُّوْهُ اِلَى الرَّسُوْلِ وَاِلٰٓى اُولِى الْاَمْرِ مِنْهُمْ لَعَلِمَهُ الَّذِيْنَ يَسْتَنْۢبِطُوْنَهٗ مِنْهُمْ ۗ وَلَوْلَا فَضْلُ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهٗ لَاتَّبَعْتُمُ الشَّيْطٰنَ اِلَّا قَلِيْلًا

 

Wa iżā jā'ahum amrum minal-amni awil-khaufi ażā‘ū bih(ī), wa lau ruddūhu ilar-rasūli wa ilā ulil-amri minhum la‘alimahul-lażīna yastambiṭūnahū minhum, wa lau lā faḍlullāhi ‘alaikum wa raḥmatuhū lattaba‘tumusy-syaiṭāna illā qalīlā(n).

 

Artinya: "Apabila datang kepada mereka suatu berita tentang keamanan (kemenangan) atau ketakutan (kekalahan), mereka menyebarluaskannya. Padahal, seandainya mereka menyerahkannya kepada Rasul dan ululamri (pemegang kekuasaan) di antara mereka, tentulah orang-orang yang ingin mengetahui kebenarannya (akan dapat) mengetahuinya (secara resmi) dari mereka (Rasul dan ululamri). Sekiranya bukan karena karunia dan rahmat Allah kepadamu, tentulah engkau mengikuti setan, kecuali sebagian kecil saja (di antara kamu)."

 

Dalam tafsirnya Tahlili, disebutkan kalau orang yang lemah iman dan orang munafik suka menyiarkan berita-berita, yang mereka ketahui terutama dalam keadaan perang, yaitu berita-berita yang dibocorkan dari pihak markas tentara, tentang rahasia peperangan, dalam negeri atau luar negeri yang tidak wajar diketahui oleh khalayak umum.

 

Maksud mereka menyiarkan berita-berita itu adalah untuk mengacaukan keadaan. Tetapi kalau mereka bermaksud baik, dan mereka mengembalikan berita itu kepada Rasul sebagai pimpinan tertinggi atau mereka kembalikan kepada ulil amri yaitu pemimpin, dan orang-orang pemerintahan tentulah mereka akan mengetahui persoalan berita yang sebenarnya.

 

Dengan itu, mereka akan mendapat keterangan dari pemimpin dan orang pemerintahan. Dengan demikian keamanan umum tidak sempat terganggu.

Masyarakat akan terpengaruh oleh orang yang menyiarkan berita secara provokatif, kecuali orang yang kuat imannya yang selamat dari berita provokasi tersebut. 

 

Namun, dengan rahmat dan karunia Allah kaum Muslimin terpelihara dari perangkap semacam itu karena mereka patuh pada Allah dan Rasul, serta mengembalikan segala urusan kepada pimpinan yang dipercayai. (Klw). 

 

Waallahualam 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
07:10
12:11
02:34
01:03
03:11
02:56
Viral