- freepik
Zikir Khusus yang Dibaca Setelah Ashar, Maghrib dan Subuh
Jakarta, tvOnenenews.com - Ustaz Khalid Basalamah membagikan zikir khusus.
Zikir memang sebaiknya dibacakan sepanjang waktu.
Namun khusus setelah ashar, maghrib dan subuh, zikir inilah yang disarankan.
“Zikir dikhususkan selepas subuh, ashar dan maghrib,” ujar Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah kemudian menjelaskan, bahwa zikir ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis shahih.
Namun syaratnya, kata Ustaz Khalid Basalamah jangan ubah posisi duduknya terlebih dahulu.
“Semenjak masih menekuk kakinya, jangan ubah posisi duduk dulu,” ujar Ustaz Khalid Basalamah.
Lalu zikir apakah yang dimaksud oleh Ustaz Khalid Basalamah?
“Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa’ala kulli syai’in qadir,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Berikut tulisan arab dari zikir yang dimaksud.
لا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَريكَ لَهُ ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ ؛ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Siapa yang membaca zikir ini Allah catatkan 10 baginya, 10 pahala, bahkan sepanjang hari semua selamat,” lanjut Ustaz Khalid Basalamah.
Berikut beberapa hadis mengenai keutamaan zikir Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa’ala kulli syai’in qadir.
Hadis Bukhari
“Barangsiapa yang mengucapkan, ‘Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu wa huwa’ala kulli syai’in qadir’ setiap harinya sebanyak 100 kali maka ia seperti membebaskan sepuluh budak. Dituliskanlah untuknya seratus kebaikan. Dihapuskan darinya seratus keburukannya. Dia akan memiliki pengaman dari setan selama sehari itu hingga datang waktu sore. Tidak ada pekerjaan lain yang lebih banyak nilainya daripada ini, kecuali bila ia mengucapkannya lebih banyak lagi.”
Hadis Tirmidzi
“Barangsiapa yang masuk ke pasar, lalu berdoa Lailahaillallah wahdahula syarikalah lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumitu biyadihil khoir wahuwa ala kulli syai’in qadir, maka Allah SWT akan mencatat untuknya beribu-ribu kebaikan, menghapuskan darinya beribu keburukan, dan menaikkan ribuan derajatnya,” (HR. Tirmidzi no. 3428).
Wallahu’alam
(put)