- Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya Berapi-api Bela Para Habib dan Kiai Gegara Difitnah Sesat: Kalau Anda Tidak Suka Jangan Sampai...
tvOnenews.com - Buya Yahya menyayangkan para kiai dan habib terus disudutkan hanya karena mencuatnya perkara polemik nasab Rasulullah SAW.
Buya Yahya berapi-api saat para kiai dan habib terus disudutkan akibat para pembenci sudah menanamkan kebencian terhadap mereka.
Buya Yahya merasa geram setelah mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya menganggap habaib dituduh memberikan khurafat.
"Ada yang belajar sampai menjadi orang alim, ada gus enggak sempat belajar lalu kepeleset maka sungguh saya ini adalah penfitnah kalau saya hanya mengambil bagian dari ketidakbenaran gus ini," ujar Buya Yahya dikutip tvOnenews.com dari kanal YouTube Al-Bahjah TV, Selasa (20/8/2024).
Buya Yahya mengingatkan orang yang membenci tidak boleh menyamaratakan ketidakbenarannya terhadap seluruh habaib termasuk habib dan kiai.
Buya Yahya geram para habib dan kiai difitnah perkara tidak suka habaib. (Tangkapan layar YouTube Al-Bahjah TV)
Ia menyampaikan kebencian tersebut hanya menimbulkan fitnah perkara segelintir habib dianggap memberikan ilmu tidak sesuai syariat Islam.
"Nah saya hanya mencari modelnya Gus yang enggak benar lalu saya angkat untuk namakan bencian, awas hati-hati jangan dengan dua pesantren gus-gusnya enggak benar, loh saya fitnah ngapain," terangnya.
Pengasuh LPD Al Bahjah, Cirebon itu menganggap para pembenci kiai dan habib hanya merusak kedamaian dalam agama Islam.
Tak hanya itu, ia menyebutkan bahwa orang yang membenci hanya menimbulkan kerusakan atau ketidaksenangan dengan para habib dan kiai.
"Habaib dicari omongan habaib yang enggak benar lalu diangkat lalu mengatakan habaib begini doktrin tentang khurafat dan sebagainya," jelasnya.
Pendakwah kelahiran Blitar itu mengakui dirinya juga selalu berdakwah berkat bekal ilmu yang diserap dari para habib dan kiai.
Ia mengakui ilmu agama yang dimiliki habaib ataupun kiai tidak diragukan lagi dan membuat dirinya selalu meneruskan menebar amal kebaikan melalui dakwah.
Ia menilai kebencian tersebut hanya membuat pembenci merasa guru untuk memberikan ajaran agama Islam dibandingkan dengan para habib dan kiai.
"Maka yang perlu perhatikan ini loh fitnah pengin menanamkan kebencian ketemu kiai langsung dicari kejelekannya pondok," tuturnya.
"Pondok kan ribuan hanya ada lima pondok yang enggak benar langsung diekspos pondok adalah bukan tempat yang aman lagi buat para santri dia pun fitnah kan," sambungnya.
Ia menyarankan apabila seseorang bertemu habib atau kiai tidak sesuai dalam memberikan ajaran agama Islam tak boleh dijadikan tolak ukur semua tokoh agama jelek.
"Tapi ada habib ini loh itu saya kan egak ngambil yang itu sama saya gak ngambil Gus sama kiai itu ya enggak benarnya, jangan diambil dong," katanya.
Lah Anda kan belajar yang jelek, kalau Anda mencari kejelekan gus-gus untuk merendahkan pewaris," lanjutnya lagi.
Ia menjelaskan sudah banyak orang di akhir zaman terus bermunculan untuk memberikan pandangan baru yang hanya menyebarkan kebencian.
Ia mewanti-wanti orang-orang tersebut akan memukul rata dan memiliki pandangan semua habib dan kiai sudah tidak bisa dipercaya dalam menggali ilmu agama Islam.
Hal ini berawal dari para pembenci menganggap habaib dan kiai dituduh memberikan khurafat dan ajaran yang tidak masuk akal.
"Muncul orang-orang akhir zaman yang mencoba nanti akan muncul kebalikan coba akan dibalik lagi nanti ada orang yang memihak kepada Habaib mungkin bukan dari orang-orang bijak dengan hawa nafsunya mencari kejelekan para kiai," katanya.
Buya Yahya memberikan pembelaan terhadap para habib dan kiai lantaran polemik nasab Ba'alawi atau Rasulullah SAW tidak kunjung selesai.
Ada beberapa kasus yang mencuat perkara asal-usul nasab Ba'alawi dianggap terputus di Indonesia.
(hap)