- YouTube Khalid Basalamah / instagram azizahsalsha_
Sudah jadi Istri Pratama Arhan, Azizah Salsha Selingkuh dengan Kekasih Rachel Vennya? Menurut Ustaz Khalid Istri yang Mengkhianati Suami Sebaiknya Jangan Dulu...
tvOnenews.com - Isu perselingkuhan antara Azizah Salsha, istri dari Pratama Arhan, dengan Salim Nauderer, mantan kekasih Rachel Vennya, sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
Berita ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena status Azizah sebagai istri dari salah satu bintang Timnas Indonesia yang tengah naik daun.
Meskipun belum ada konfirmasi resmi dari pihak-pihak terkait, spekulasi mengenai hubungan antara Azizah dan Salim terus menjadi topik hangat di berbagai platform media.
Azizah, yang akrab disapa Zize, dikenal sebagai seorang selebgram dengan pengikut yang cukup banyak. Kabar kedekatannya dengan Salim Nauderer mulai mencuat setelah beberapa netizen mengamati interaksi antara keduanya di media sosial.
Hal ini memicu berbagai spekulasi dan asumsi bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar pertemanan di antara mereka.
Rumor ini tentu menambah tekanan bagi Pratama Arhan, yang saat ini sedang fokus pada karier sepak bolanya.
Dengan adanya isu ini, pertanyaan pun muncul mengenai bagaimana Islam memandang perselingkuhan dalam pernikahan.
Ustaz Khalid Basalamah memberikan penjelasan mengenai sikap yang seharusnya diambil oleh seorang suami ketika mendapati istrinya terlibat dalam perselingkuhan.
Dalam pandangan Islam, perselingkuhan adalah perbuatan yang sangat tercela dan dapat merusak keutuhan rumah tangga.
Salah seorang jamaah pernah bertanya kepada Ustaz Khalid Basalamah mengenai bagaimana seharusnya seorang suami bersikap ketika menghadapi istri yang selingkuh?
Apakah perbuatan tersebut merupakan takdir Allah yang harus diterima dengan ikhlas? Dan apakah talak sudah otomatis jatuh apabila istri telah meninggalkan rumah?
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan bahwa setiap manusia, termasuk istri, bisa saja berbuat salah. Namun, pintu taubat selalu terbuka bagi mereka yang benar-benar menyesali perbuatannya.
"Tentu saja orang mukmin tahu, kalau setiap orang bisa berbuat salah. Kalau istri antum itu selingkuh, sementara sudah taubat, ini antum punya khiyar. Yang terbaik terima, dan tabah," ujar Ustaz Khalid.
Hukum Khiyar dalam Pernikahan
Lebih lanjut, Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan konsep khiyar dalam pernikahan. Konsep ini memberikan hak kepada suami untuk memilih antara mempertahankan pernikahannya atau menceraikan istrinya yang telah berkhianat.
Khiyar, dalam pengertian umum, berarti memilih yang terbaik dari dua atau lebih pilihan yang ada.
Mengutip sebuah hadis, Ustaz Khalid menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah memberikan saran kepada seorang sahabat yang istrinya diketahui tidak menolak tangan laki-laki lain.
Sang sahabat mengaku masih mencintai istrinya meskipun ia telah berbuat khianat. Nabi Muhammad SAW kemudian menasihatinya untuk meluruskan perilaku istrinya dan mempertahankannya selama ia mampu.
Namun, jika suami merasa tidak mampu lagi menahan beban tersebut, maka perceraian bisa menjadi pilihan terakhir.
Ustaz Khalid Basalamah menekankan bahwa meskipun perceraian diperbolehkan, Allah SWT menganjurkan untuk bersabar dan memaafkan.
"Allah mengatakan barangsiapa yang sabar dan memaafkan, itu memang sudah sesuatu yang diperintahkan oleh Allah," jelas Ustaz Khalid.
Namun, keputusan untuk memaafkan atau menceraikan istri yang selingkuh harus didasarkan pada pertimbangan yang matang.
"Kalau kau tidak bisa maka ceraikan. Kadang-kadang Subhanallah, karena kita sudah cinta, gak bisa kita ceraikan. Atau dia gak bisa cerai dengan kita. Kita berat untuk cerai. Kalau kita cerai, justru lebih berat mudharatnya," papar Ustaz Khalid Basalamah.
Jika memaafkan akan membawa kebaikan dan kedamaian dalam rumah tangga, maka itulah yang sebaiknya dilakukan.
"Kita jadi sumpeg, kita jadi sedih. Tapi itulah yang terjadi. Tapi ini sudah betul-betul maksimal, kita sudah yakin ada sebuah poin yang bisa mendongkrak kita untuk meninggalkan itu, barulah kita ceraikan," terangnya.
Sebaliknya, jika perceraian dianggap sebagai jalan terbaik untuk menghindari mudharat yang lebih besar, maka suami berhak untuk memilih jalan tersebut.
Dengan demikian, dalam Islam, perselingkuhan istri bukanlah sesuatu yang harus diterima dengan pasrah tanpa perlawanan.
Suami memiliki hak untuk menentukan masa depan pernikahannya berdasarkan prinsip-prinsip yang diajarkan oleh agama, dengan tetap mengutamakan kesabaran dan memaafkan jika memungkinkan. (udn)