- dok.ilustrasi freepik
Cuma Bisa Baca Qulhu Terus Saat Shalat, Apakah Boleh dalam Islam? Ustaz Adi Hidayat Ingatkan Nabi Muhammad SAW dan Jangan Lupa Kalau...
Jakarta, tvOnenews.com-- Secara umum saat menunaikan shalat, akan membaca surah -surah yang diingat dan mudah.
Namun, tidak menutup kemungkinan juga ada seseorang shalat suka lupa mau baca surah apa, tapi hanya ingat surah Qulhu atau al ikhlas.
Sebab surah Al-Ikhlas, salah satu surah termudah yang mungkin dihafal ataupun diingat kebanyakan orang.
Namun muncul pertanyaan, bagi seseorang yang baru bisa menghafal surah pendek, seperti Al Ikhlas. Dibaca saat shalat, bahkan mengulanginya?
Dengan sering lupa, malah mengulang surah yang sama di rakaat pertama dan ke rakaat selanjutnya.
Mengutip dari ceramahnya Ustaz Adi Hidayat, yang ditayangkan dalam YouTube Adi Hidayat Official pada Sabtu (24/8/2024).
Menurut Ustaz Adi Hidayat kalau itu diperbolehkan.
Bahkan di setiap rakaatnya pun kata Ustaz Adi Hidayat tidak masalah.
"Itu Boleh kok, boleh," kata Ustaz Adi Hidayat.
"Rakaat pertama Al Ikhlas (Qulhu), rakaat kedua Al Ikhlas, boleh kok," jelasnya.
Dalam penjelasan lebih lanjut, Ustaz Adi Hidayat menceritakan soal bacaan shalat dengan Surah Al Ikhlas sudah ada zaman Nabi Muhammad SAW.
Ada seorang sahabat, ketika menjadi imam shalat selalu membaca Al Ikhlas.
Ia tidak pernah mengganti bacaan suratnya, sehingga membuat sahabat lain yang menjadi makmum mengadukan hal ini kepada Rasulullah SAW.
"Sanadnya dari mana, ada seorang sahabat imam ngimamin, sahabat lain jadi makmum, bacanya Al Ikhlas terus," ungkap Ustaz Adi Hidayat.
"Maka diadukan oleh makmum-makmum tadi kepada Nabi, Ya Rasulullah si fulan kalau ngimamin Al Ikhlas terus, Al Ikhlas terus, saya bosan dengarnya," tutur Ustaz yang akrab disapa UAH ini.
Dengan aduan tersebut, orang yang imami pun dipanggil oleh Nabi.
"Maka dipanggil orang itu, diklarifikasi oleh Nabi, kenapa kamu baca Al Ikhlas terus," katanya.
Setelah ditanya, imam tersebut punya alasan membaca Al Ikhlas. Katanya, ia menilai makna dari ayatnya yang menerangkan sifat-sifat Allah sehingga ia mencintai surat Al Ikhlas.
"Kata orang tadi, Ya Rasulullah, di Al Ikhlas itu ada sifat-sifat Allah sedangkan saya mencintai Allah, karena itulah saya senang surat Al Ikhlas," ujar Ustaz Adi Hidayat lagi.
"Maka turunlah jawaban dari Allah, disampaikan lewat Nabi, karena dia mencintai-Ku lewat sifat-Ku maka sampaikan kepadanya Aku pun mencintainya,maka sejak saat itu, dia konsisten dengan bacaan surat Al Ikhlas," terang UAH.
Mengingat kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat berpesan agar umat muslim, senantiasa juga berusaha untuk menghafal Surah lainnya.
Sehingga tidak melulu atau selalu hanya membaca Surah Al Ikhlas selama ibadah di dunia.
"Tapi info dia pun hafal Al Baqarah, hafal Ali Imron, bukan berarti yang hafal cuman Ali Ikhlas saja," pesannya.
Berikut isi dari Surah Al Ikhlas yang bisa dipahami, kalau mengandung sifat-sifat Allah SWT seperti disampaikan sahabat Nabi Muhammad SAW kala itu:
Berdasarkan Qur’an Kementerian Agama (Kemenag):
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Qul huwallāhu aḥad(un).
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa".
اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
Allāhuṣ-ṣamad(u).
Artinya: "Allah tempat meminta segala sesuatu".
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
Lam yalid wa lam yūlad.
Artinya: "Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan".
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).
Artinya: "serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (Klw)
Waallahualam