- dok.ilustrasi freepik
Meski Beragam Jumlahnya, Tahajud Lebih Afdhol Berapa Rakaat? Kata Ustaz Adi Hidayat Kalau Nabi Muhammad SAW Pernah Sebanyak ...
Jakarta, tvOnenews.com-- Menunaikan ibadah sunnah yang istimewa, seperti shalat tahajud harus dikerjakan dengan bersungguh-sungguh.
Umumnya tahajud disebut sebagai shalat malam dijalankan sesuai kebutuhan atau kemampuan.
Hal ini disampaikan para ahli agama, seperti Ustaz Adi Hidayat yang mengatakan tahajud dilakukan sesuai kemampuan dan kebutuhan seseorang.
Sebab jumlah rakaat dalam shalat tahajud itu beragam dan bisa dipilih.
Tahajud tergolong ibadah sunnah yang sangat dianjurkan, karena memiliki banyak keistimewaan.
Mulai dari diangkat derajatnya, permudah rezeki atau karirnya, apabila seseorang dalam pekerjaan susah, atau ada masalah akan diberi jalan keluar yang mudah.
Perlu tahu, pelaksanaan shalat tahajud dilakukan di malam hari setelah bangun tidur.
Sebagaimana disampaikan dalam Al-Qur’an Surat Al-Isra ayat 79:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah salat tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji."
Sementara, jumlah rakaatnya tidak dibatasi, namun setiap 2 rakaat ditutup dengan salam.
Lalu berapa jumlah rakaat yang dicontohkan nabi Muhammad SAW?.
Hal ini akan dijawab Ustaz Adi dalam ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official, menjelaskan benar jumlah rakaat tahajud bisa disesuaikan keadaan dan kemampuan seseorang.
"Teman-teman sekalian nabi Muhammad pernah tunaikan 4,7 rakaat ataupun 11 rakaat sampai 13 rakaat. Dan dari sini anda harus melihat, keutamaan dari berbagai banyaknya jumlah rakaat dalam tahajud," ujar Ustaz Adi dikutip, Senin (26/8/2024).
"Tergantung pada keadaan dan kemampuan kita, kadang-kadang kita mampu 11 rakaat tapi nabi Muhammad SAW pernah 13 rakaat," jelasnya.
Lebih lanjut, Ustaz Adi menegaskan kalau kaidah umumnya shalat tahajud, memang tidak memiliki batas jumlah rakaat.
"Sehingga secara umum memang shalat tahajud jumlah rakaatnya tak terbatas. Apabila ingin memulainya tahajud bisa dengan 2 dan 2, yang rakaat 2 salam terus tambah 2 rakaat lagi tahajud dan 1 rakaat witir," ungkapnya.
Lebih lanjut, dijelaskan seputar tahajud, Ustaz Adi sebut kalau jumlah rakaat tahajud lebih afdhol bersama witir.
"Nabi pernah menyampaikan dalam hadis riwayat al Bukhari nomor 460. Dalil rakaat tak terbatas dalam kurung ditunaikan dengan dua rakaat dan 1 witir," terang Ustaz Adi Hidayat.
Sebagai tambahan informasi, untuk lafal niat dan doa shalat tahajud sebagaimana berikut:
Awalnya, mengucapkan niat shalat Tahajud:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatat tahajjudi rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku menyengaja shalat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah ta’ala.”
Kemudian, niat dalam hati bersamaan dengan takbîratul ihrâm, dan seterusnya sebagaimana pelaksanaan shalat pada umumnya sampai salam setelah dua rakaat.
Jangan lupa juga mengakhiri shalat tahajud dengan membaca doa. Ini yang dipanjatkan Rasulullah, berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagaimana berikut:
اَللهم رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهم لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي. أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لآ اِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
"Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad ﷺ itu benar. Hari Kiamat itu benar. Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (klw)
Waallahualam