- Kolase Freepik & Tangkapan layar YouTube Saling Sapa TV
Mulai Sekarang Perbanyak Istighfar jika Didatangi Hewan ini, Syekh Ali Jaber Tegaskan Ada Tanda Dosa Maksiat...
tvOnenews.com - Hewan memiliki kesamaan dengan manusia karena mereka salah satu bagian dari makhluk hidup.
Dalam Surah An-Nur ayat 41 menjadi dalil Al-Quran mengenai Islam mengajarkan bahwa manusia khususnya umat Muslim senantiasa menyayangi hewan, Allah SWT berfirman:
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يُسَبِّحُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالطَّيْرُ صٰۤفّٰتٍۗ كُلٌّ قَدْ عَلِمَ صَلَاتَهٗ وَتَسْبِيْحَهٗۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِمَا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) tahu bahwa sesungguhnya kepada Allahlah apa yang di langit dan di bumi dan burung-burung yang merentangkan sayapnya senantiasa bertasbih. Masing-masing sungguh telah mengetahui doa dan tasbihnya. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka lakukan." (QS. An-Nur, 29:41)
Almarhum Syekh Ali Jaber pernah mengingatkan seseorang wajib memperbanyak istighfar jika didatangi oleh hewan ini.
Almarhum Syekh Ali Jaber menyarankan istighfar dilantunkan karena hewan ini datang memberikan tanda adanya dosa maksiat kepada seseorang.
Lantas, apa hewan yang menunjukkan tanda seseorang mempunyai dosa maksiat? Almarhum Syekh Ali Jaber pernah membocorkan hal ini sebagai berikut.
Seperti apa almarhum Syekh Ali Jaber menyatakan hewan ini sebagai tanda bukti bahwa adanya dosa maksiat yang dimiliki seseorang? Mari simak penjelasannya di sini.
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Bagus Sugiharto, Selasa (27/8/2024), almarhum Syekh Ali Jaber membicarakan tentang dosa maksiat.
Almarhum mantan Imam Besar Masjidil Haram itu menjelaskan dosa maksiat sangat dibenci oleh Allah SWT.
Ia mengatakan setiap makhluk hidup khususnya manusia diciptakan untuk selalu beribadah dan menyembah kepada Allah SWT.
Kebanyakan orang masih belum bisa menghindari larangan dari Allah SWT dengan cara melakukan dosa maksiat.
Ia memahami dosa maksiat belum juga dihapus karena masih adanya peran setan yang selalu mengganggu manusia.
Ia menyatakan setan tidak akan pernah lelah mengganggu manusia untuk memperbanyak dosa.
Menurutnya, setan akan terus membuat hawa nafsu seseorang akan terus bergejolak sehingga berpotensi berbuat maksiat.
Meski begitu, ia menganggap dosa maksiat masih bisa dihapuskan apabila seseorang bertaubat dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
Namun, almarhum Syekh Ali Jaber mengatakan dosa maksiat yang dimiliki seseorang tidak kunjung diampuni oleh Allah SWT.
Ia menganggap cara seseorang melihat dosa maksiatnya belum diampuni bisa dirasakan dengan ciri-ciri didatangi oleh hewan ini.
Almarhum mantan Imam Besar Masjid Nabawi sejak 13 tahun itu menyampaikan hewan ini sebagai tanda dosa maksiat tak kunjung diampuni diambil dari pengalaman ulama besar terdekatnya.
Almarhum mantan juri Hafiz Indonesia itu mengatakan kedatangan hewan ini diambil dari kisah seorang ulama bernama Hasan Al Bashri.
Ia menjelaskan bahwa, Hasan Al Bashri memiliki keunikan karena beliau dapat mengetahui dosa maksiat yang dimilikinya sudah di ampuni atau tidak oleh Allah SWT.
Ia menuturkan ulama tersebut melakukan cara ketika melihat istrinya serta hewan peliharaan yang dijadikan kendaraan pribadinya.
Ia berasumsi dosa maksiat sudah diampuni atau belum saat hewan peliharaannya menunjukkan perilaku aneh.
"Dia tahu apakah masih ada dosa maksiat dia melihat akhlak istrinya dan binatang," ungkap almarhum Syekh Ali Jaber.
Ia berpendapat jika perilaku hewan kuda dan unta dijadikan alat kendaraannya sudah aneh maka ada tanda dosa maksiat belum diampuni oleh Allah SWT.
"Dia bilang kalau kuda dan unta yang dijadikan kendaraan kalau dia tidak stabil dan tidak tenang," kata almarhum Syekh Ali Jaber.
Ilustrasi hewan unta dan kuda. (Freepik)
Kendati demikian, ia mengingatkan jika perilaku kuda dan unta sudah aneh maka keduanya tidak bisa disalahkan telah memberikan dosa maksiat.
"Bukan salah dia tapi dosa apa yang saya lakukan," tegasnya.
Almarhum Syekh Ali Jaber kembali menyampaikan bahwa, tidak hanya kuda dan unta dijadikan sebagai tanda dosa maksiat belum dihapus oleh-Nya.
Menurutnya, semua hewan peliharaan juga bisa menunjukkan tanda-tanda masih adanya dosa yang melekat terhadap pemilik atau tuannya.
Ia menegaskan setiap hewan yang dipelihara jika sudah memperlihatkan sikap aneh dan tidak biasa maka dipastikan Allah SWT belum mengampuni dosa maksiat pemiliknya.
Ia menyarankan setiap hewan yang berperilaku aneh harus disadari bersama agar cepat mengambil keputusan bertaubat kepada Allah SWT.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)