Berapa Lama Ashabul Kahfi Tertidur di Dalam Gua? Simak Tafsir Ayat ke-25 Ini.
Sumber :
  • freepik

Berapa Lama Ashabul Kahfi Tertidur di Dalam Gua? Simak Tafsir Ayat ke-25 Ini

Kamis, 29 Agustus 2024 - 23:13 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Ashabul Kahfi adalah kisah tentang sekelompok pemuda yang lari dari penguasa karena mempertahankan imannya.

Setelah lari ashabul kahfi bersembunyi di doa dan kemudian berdoa.

Lalu Allah SWT membuat ashabul kahfi tidur dan bangun setelah penguasa berganti dan semua sudah memeluk Islam.

Kisah ini tercantum dalam surah al kahfi.

Lalu berapa lama para pemuda itu tidur di dalam gua?

Berikut yang dijelaskan dalam tafsir yang dilansir tvOnenews.com dari Qur’an Kementerian Agama (Kemenag).

Tafsir Al Kahfi Ayat 25

وَلَبِثُوْا فِيْ كَهْفِهِمْ ثَلٰثَ مِائَةٍ سِنِيْنَ وَازْدَادُوْا تِسْعًا

Wa labiṡū fī kahfihim ṡalāṡa mi'atin sinīna wazdādū tis‘ā(n).

Artinya: Mereka tinggal dalam gua selama tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun.

Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah memberikan tuntunan kepada Nabi Muhammad, ayat ini meneruskan kembali kisah penghuni gua. 

Dan mereka tinggal dalam gua dalam keadaan tertidur di dalamnya selama tiga ratus tahun menurut perhitungan tahun Syamsiah yang digunakan kaum Yahudi dan Nasrani dan ditambah sembilan tahun jika dihitung menurut perhitungan tahun Qamariah yang digunakan oleh penduduk negeri Mekah saat itu.

Tafsir Tahlili

Allah SWT lalu menjelaskan tentang berapa lama Ashabul Kahfi tinggal dalam gua sesudah ditutup pendengaran mereka. 

Mereka tidur dalam gua itu selama tiga ratus tahun menurut perhitungan ahli kitab berdasarkan tahun matahari (syamsiah) atau tiga ratus tahun lebih sembilan tahun menurut perhitungan orang Arab berdasar bilangan tahun bulan (qamariah).

Penjelasan Allah SWT tentang berapa lama Ashabul Kahfi tidur di dalam gua merupakan mukjizat bagi Nabi Muhammad. 

Beliau tidak belajar ilmu falak tapi mengetahui selisih hitungan sembilan tahun antara perhitungan dengan sistem matahari selama 300 tahun dengan sistem perhitungan tahun bulan. 

Setiap seratus tahun matahari, tiga tahun selisih hitungannya dengan tahun bulan. Setiap tiga puluh tahun matahari, selisih hitungannya satu tahun dengan tahun bulan dan setiap satu tahun matahari berselisih sebelas hari dengan tahun bulan.

Pengetahuan di atas tentu datang dari Allah. 

Allah pula yang mengalih-kan perhatian manusia kepada keindahan yang terdapat di permukaan bumi seperti matahari, cahaya bulan, dan segala keindahan yang ditimbulkan oleh sinar matahari itu. 

Pertukaran musim melahirkan berbagai keindahan, dan pertukaran musim itu sendiri disebabkan perubahan letak matahari. 

Demikian pula tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang, yang beraneka ragam dalam hidupnya, tergantung kepada sinar matahari yang dipancarkan ke bumi. 

Nabi Muhammad SAW diutus kepada umat manusia agar menerangkan bahwa mempelajari segala keindahan yang ada di bumi ini lebih mendekat-kan diri kepada kebenaran dan keesaan Allah.

Penciptaan alam raya ini lebih rumit daripada penciptaan manusia itu sendiri. Allah berfirman:

لَخَلْقُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ اَكْبَرُ مِنْ خَلْقِ النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ ٥٧

Sungguh, penciptaan langit dan bumi itu lebih besar daripada penciptaan manusia, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Gafir/40: 57)

 

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral