- dok.ilustrasi freepik
Tafsir Surah An-Nisa Ayat 109, Ingatkan pada Sifat Manusia yang Membela Perilaku Curang
Jakarta, tvOnenews.com-- Manusia yang diciptakan oleh Allah SWT sudah seharusnya mempercayai dan meyakini siapa Penciptanya yaitu Allah SWT. Dengan mematuhi perintahnya, contoh tidak membela yang curang.
Namun, sayangnya ada yang memang memiliki sifat buruk, seperti menentang ketentuan Allah SWT.
Disampaikan dalam tafsir singkat Kemenag, pada Surah An-Nisa ayat 109, Allah mempertanyakan siapa yang dapat menentang Allah dan melindungi mereka dari azab-Nya di akhirat.
"Begitulah kamu! Kamu berdebat untuk membela mereka, dan mungkin saja kamu dapat membela mereka dan melindungi mereka dalam kehidupan di dunia ini," keterangan tafsir.
Berikut lafal ayat 109, dikutip dari Quran Kementerian Agama (Kemenag):
هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ جَادَلْتُمْ عَنْهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَاۗ فَمَنْ يُّجَادِلُ اللّٰهَ عَنْهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ اَمْ مَّنْ يَّكُوْنُ عَلَيْهِمْ وَكِيْلًا
Hā'antum hā'ulā'i jādaltum ‘anhum fil-ḥayātid-dun-yā, famay yujādilullāha ‘anhum yaumal-qiyāmati am may yakūnu ‘alaihim wakīlā(n).
Artinya: "Begitulah kamu. Kamu berdebat untuk (membela) mereka dalam kehidupan dunia ini. Akan tetapi, siapa yang akan menentang Allah untuk (membela) mereka pada hari Kiamat? Atau, siapakah yang menjadi pelindung mereka (dari azab Allah)?."
Dalma tafsir Tahlili, dijelaskan:
Ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang hendak membela mereka yang curang yakni Bani Żafar dan berusaha membersihkan diri mereka dari segala tuduhan mencuri.
Andaikata pembelaan mereka itu berhasil, maka siapakah yang sanggup membela mereka di hadapan Allah di hari kiamat?, Bukankah waktu itu yang menjadi hakim untuk mengadili segala sengketa adalah Allah yang Maha Mengetahui segala amal perbuatan manusia?, Tak seorang pun yang dapat menjadi pembela orang-orang yang bersalah di dunia dan menjadi pelindungnya pada hari kiamat.
يَوْمَ لَا تَمْلِكُ نَفْسٌ لِّنَفْسٍ شَيْـًٔا ۗوَالْاَمْرُ يَوْمَىِٕذٍ لِّلّٰهِ ࣖ ١٩
(Yaitu) hari (ketika) seseorang sama sekali tidak berdaya (menolong) orang lain. Dan segala urusan pada hari itu dalam kekuasaan Allah. (al-Infiṭār/82:19).
Umat Islam haruslah menyadari bahwa keberuntungan yang diperolehnya secara curang lewat pengadilan di dunia ini akan menjadi siksaan baginya di akhirat. (Klw)
waallahualam