- freepik
Meski Orang Itu Salah dan Zalim, Islam Melarang Bicara Kasar dan Kotor
Jakarta, tvOnenews.com - Seorang muslim sebaiknya selalu bicara baik, karena dalam Islam jelas ada larangan bicara kasar dan kotor.
Bicara baik adalah salah satu nilai penting dalam Islam yang mencakup menjaga ucapan dan berkomunikasi.
Agama Islam sangat menekankan pentingnya berbicara dengan baik karena ucapan kita tidak hanya mencerminkan karakter pribadi, namun juga memiliki dampak besar terhadap orang lain.
Islam mengajarkan untuk menghindari perkataan yang tidak berguna, kasar, atau menyakiti orang lain.
Bahkan dalam Al-Qur'an, Allah SWt berfirman,
وَقُلْ لِّعِبَادِيْ يَقُوْلُوا الَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْۗ اِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْاِنْسَانِ عَدُوًّا مُّبِيْنًا
Artinya: Katakan kepada hamba-hamba-Ku supaya mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (dan benar). Sesungguhnya setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia. (QS. Al-Isra: 53).
Tak hanya itu, dalam hadis Bukhari dan Muslim juga ada perintah Rasulullah SAW untuk berkata baik dan tidak kasar serta kotor.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bahkan dalam situasi sulit atau ketika menasihati orang lain, Islam juga mengajarkan untuk tetap menggunakan kata-kata yang baik dan tidak menyakiti hati orang lain.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam surah berikut ini.
فَقُوْلَا لَهٗ قَوْلًا لَّيِّنًا لَّعَلَّهٗ يَتَذَكَّرُ اَوْ يَخْشٰى
Artinya: Berbicaralah kamu berdua kepadanya (Fir‘aun) dengan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar atau takut.” (QS. At Taha: 44).
Selain itu Islam juga melarang untuk melakukan fitnah dan ghibah.
Meski orang itu memiliki kesalahan namun janganlah menggunjingnya atau ghibah.
Selain itu jika belum memiliki data yang pasti, jangan pernah pula melakukan fitnah kepada orang itu, meski ia pemimpin.
Larangan fitnah dan menggunjing atau ghibah jelas tercantum dalam firman Allah SWT surah Al Hujurat ayat 12.
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang. (QS. Al Hujarat: 12).
Setiap Muslim yang baik pastilah akan mematuhi perintah Allah SWT dan mencontoh apa yang telah dilakukan Nabi Muhammad SAW.
Hal ini karena kita semua akan dihisab dan sebagaimana terdapat dalam riwayat At-Tirmidzi yang hadisnya dinyatakan hasan shahih, disebutkan dalam hadits dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Nabi ﷺ bersabda,
مَا مِنْ شَيْءٍ أَثْقَلُ فِي مِيْزَانِ المُؤْمِنِ يَوْمَ القِيَامَةِ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ، وَإِنَّ اللهَ يُبْغِضُ الفَاحِشُ البَذِي
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlaknya yang baik. Allah sangat membenci orang yang kata-katanya kasar dan kotor.” (HR. At-Tirmidzi no.2002)
Bahkan di dalam Al-Quran terdapat ancaman bagi orang yang suka mencela.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
“Celakalah setiap pengumpat lagi pencela”(Qs. Al-Humazah:1)
Sementara dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW mengingatkan tempat bagi manusia yang berkata kotor adalah neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللَّهِ لَا يُلْقِي لَهَا بَالًا يَهْوِي بِهَا فِي جَهَنَّمَ
“ Dan sungguh, seorang hamba akan mengucapkan sebuah kalimat yang dibenci oleh Allah, suatu kalimat yang ia tidak memperdulikannya, namun dengannya Allah melemparkannya ke dalam neraka."(HR. Bukhari:5997)
Maka hendaklah senantiasa kita semua menjaga hati dan lisan agar yang keluar adalah perkataan yang baik.
Wallahu Ta’ala a’lam bisshowab
(put)