- Tangkapan Layar/YouTube Adi Hidayat Official
Waktu Istimewa yang Sering Dilalaikan, Ustaz Adi Hidayat: Padahal Dapat Dunia dan Isinya
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan waktu istimewa yang sering dilalaikan.
Waktu memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam, baik dalam konteks ibadah maupun kehidupan sehari-hari.
Agama Islam mengajarkan pentingnya memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya,
Hal ini karena waktu adalah salah satu nikmat yang akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menjelaskan surah ke-89 dalam Al-Qur’an.
“Surah Al Fajr ayat 1 sampai 3,” jelasnya.
Berikut lafadz dan arti dan surah Al Fajr ayat 1-3.
وَالْفَجْرِۙ
وَلَيَالٍ عَشْرٍۙ
وَّالشَّفْعِ وَالْوَتْرِۙ
Artinya:
Demi waktu fajar (1), demi malam yang sepuluh (2), demi yang genap dan yang ganjil (3)/.
Dari sekian waktu fajar adalah istimewa.
“Hakikatnya bukan karena shalatnya namun keistimewaannya yang hanya ada di waktu fajar,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Shalat dua rakaat sunnahnya saja disebutkan oleh Rasulullah SAW lebih baik dari dunia dan isinya.
“Jika Anda mampu menunaikan dua rakaat fajar, sebelum shalat fardhu,” ujar Ustaz Adi Hidayat.
Maka jika tahu itu istimewa seharusnya setiap Muslim akan mempersiapkan.
“Waktu singkat sebelum fajar disebut shahar,” jelasnya.
Ketika tiba waktu ini istighfar sehingga hatinya lapang maka ketika fajar tiba hatinya sudah terkoneksi sempurna.
“Ingin dikuatkan kesabaran, diberi rizki, sehingga bisa infaq, diantaranya amalannya rajin istighfar menjelang shahar,” saran Ustaz Adi Hidayat.
Bahkan istighfar di waktu ini kata Ustaz Adi Hidayat disamakan dengan infaq.
"Jika sudah istighfar, istighfar di waktu shahar disamakan dengan sabar dan infak,” ujarnya.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT surah Ali Imran ayat 17.
اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ
Aṣ-ṣābirīna waṣ-ṣādiqīna wal-qāniṭīna wal-munfiqīna wal-mustagfirīna bil-asḥār(i).
Artinya: (Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam.
Itulah waktu yang sering dilalaikan.
Padahal waktu itu sangat istimewa.
Agama Islam sangat mendorong pengelolaan waktu yang baik.
Seorang Muslim dianjurkan untuk menyusun waktu dengan sebaik-baiknya.
Sejak subuh bahkan Ustaz Adi Hidayat menyarankan susun waktu untuk ibadah, bekerja, belajar, dan beristirahat.
Maka seorang Muslim sebaiknya sangat memperhatikan waktu, terutama saat fajar.
Karena saat inilah semua malaikat berkumpul.
"Jika malaikat banyak, banyak berkahnya," ujarnya.
"Jika doa diaminkan, jika istighfar diampunkan," lanjutnya.
Hal ini karena waktu adalah salah satu nikmat terbesar yang harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam Islam. Seorang Muslim diajarkan untuk mengatur dan menggunakan waktu dengan bijaksana, memastikan bahwa setiap waktu yang diberikan digunakan untuk beribadah, bekerja, dan berbuat kebaikan.
Kesadaran akan pentingnya waktu, serta disiplin dalam memanfaatkan waktu, akan membawa seseorang pada keberkahan hidup di dunia dan keselamatan di akhirat.
Wallahu’alam