- Kolase tim tvOnenews
Orang yang Istighfar di Akhir Malam Seperti Berinfaq, Ustaz Adi Hidayat: Lihat Surah Ali Imran Ayat 17
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, seorang Muslim yang istighfar di waktu fajar disamakan dengan yang berinfaq.
“Orang yang istighfar jelang fajar sama dengan orang yang sabar dan infaq,” jelasnya.
Hal ini kata Ustaz Adi Hidayat sebagaimana tercantum dalam surah Ali Imran ayat 17.
Berikut lafadz, arti dan tafsir.
اَلصّٰبِرِيْنَ وَالصّٰدِقِيْنَ وَالْقٰنِتِيْنَ وَالْمُنْفِقِيْنَ وَالْمُسْتَغْفِرِيْنَ بِالْاَسْحَارِ
Aṣ-ṣābirīna waṣ-ṣādiqīna wal-qāniṭīna wal-munfiqīna wal-mustagfirīna bil-asḥār(i).
Artinya: (Juga) orang-orang yang sabar, benar, taat, dan berinfak, serta memohon ampunan pada akhir malam.
Jika ditafsirkan lebih dalam, ayat ini disebutkan sifat-sifat orang beriman yang membedakan mereka dari yang lain, sebagaimana dilansir dari Qur’an Kementerian Agama (Kemenag).
Dengan sifat tersebut mereka mendapatkan keridhaan Allah SWT.
Semua sifat tersebut mereka miliki, dan masing-masing sifat itu mempunyai tingkatan keutamaan.
Berkat sifat-sifat itu mereka memperoleh apa yang dijanjikan Allah SWT kepada mereka.
Sifat-sifat tersebut ialah:
1. Sabar
Sabar yang paling sempurna, ialah sabar dan tabah menderita di dalam melaksanakan ketaatan dan menjauhi larangan Allah.
Apabila gelora syahwat sudah bergejolak, dan jiwa pun sudah tunduk untuk melakukan kemaksiatan maka kesabaranlah yang akan membendungnya.
Sifat sabar pulalah yang menetapkan (mengokohkan) iman dan memelihara ketaatan pada batas-batas yang telah ditetapkan syariat (hukum agama).
Sabarlah yang dapat memelihara martabat manusia di waktu mendapat kesulitan di dunia, dan memelihara hak-hak orang dari gangguan tangan orang yang rakus.
Sifat sabar merupakan syarat bagi tercapainya sifat-sifat jujur, taat, dan istighfar.
2. Bersifat benar
Benar adalah puncak kesempurnaan. Benar dan jujur dalam iman, perkataan dan niat.
3. Taat
Taat ialah ketekunan dalam melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dengan tunduk dan khusyuk kepada Allah.
Tunduk dan khusyuk adalah jiwa dan intisari ibadah.
Tanpa tunduk dan khusyuk ibadah menjadi hampa, bagaikan pohon tiada berbuah.
4. Membelanjakan harta di jalan Allah
Membelanjakan harta di jalan Allah yang dimaksud baik yang bersifat wajib, maupun yang sunnah.
Hal ini karena mengeluarkan harta untuk amal kebajikan sangat ditekankan dan dianjurkan oleh agama.
5. Beristighfar pada waktu sahur
Istighfar di waktu sahur maksudnya yaitu waktu sebelum fajar menyingsing dekat subuh.
Maksudnya shalat tahajud di akhir malam, yaitu waktu tidur paling enak dan sukar untuk meninggalkannya.
Tetapi jiwa dan hati pada waktu itu sangat bening dan tenang.
Shalat ini diikuti dengan bacaan istigfar dan doa.
Terdapat di dalam kitab hadis Sahih Bukhari dan Muslim, dan dalam kitab-kitab musnad serta sunan, riwayat dari sejumlah sahabat.
Rasulullah berkata:
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ اِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِيْنَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ اْلاٰخِرِ. يَقُوْلُ مَنْ يَدْعُوْنِي فَأَسْتَجِيْبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ (رواه البخاري ومسلم)
'Tuhan kita Yang Mahas Suci dan Maha Tinggi, turun pada setiap malam ke langit dunia pada waktu sepertiga akhir malam.
Allah SWT berfirman, “Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku akan mengabulkannya. Siapa yang meminta kepada-Ku, Aku akan memberinya. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku maka Aku akan mengampuninya”. (Riwayat al-Bukhari dan Muslim)
Adapun istighfar (minta ampun) yang dimaksud oleh agama ialah istigfar yang disertai tobat nasuha, serta menyesuaikan perbuatan dengan ketentuan agama.
Taubat nasuha adalah taubat dengan benar-benar menghentikan perbuatan dosa dan tidak mengulangi lagi, serta berusaha menggantinya dengan perbuatan yang baik.
Wallahu’alam
(put)