- dok.instagram
Sadis! Anak Kelas 4 Kena Bully Dipaksa Makan Roti Berduri, Buya Yahya Ingatkan Peran Orang Tua dalam Islam Seharusnya....
Jakarta, tvOnenews.com-- Mengejutkan aksi bully atau perundungan pada anak kembali terjadi.
Kali ini menyasar anak kelas 4 Sekolah Dasar (SD) yang viral videonya.
Hal ini jadi ramai di Media Sosial (Medsos), banyak yang bilang sang anak dipaksa memakan roti berisi duri.
Berdasarkan hasil penulusuran tim tvOnenews.com, video yang viral tersebut diunggah oleh Perawat dari Rumah Sakit RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid Kota Bekasi.
Dalam video, sangat jelas ada anak duduk di kursi roda, perawat pun berusaha untuk membantu duri yang tertinggal di dalam mulut.
Sebagaimana, mengutip dari video yang diunggah akun Instagram Perawat RSUD Kota Bekasi tersebut. Alhamdulillahnya, sigapnya Ners (sapaan lain dari perawat) duri dalam mulut anak SD itu dikeluarkan.
Maraknya bully juga disayangkan oleh Ners Elyanda, Perawat IGD RSUD dr. Chasbullah Abdulmadjid. Sehingga tidak menganggap perilaku bully hal yang wajar.
"Makin kesini makin marak bgt kasus pembully4n (emot sedih) Bener-bener aku benci bgt sama pelaku dan yg menormalisasi kan hal2 spt ini. Ini video aku repost pas saat ada anak kelas 4 sd di paksa sama tmnnya untuk makan roti yg ternyata diisi di dlmnya kaya duri atau sejenis tusuk gigi tipis berbahan plastik," kata Ners Elyanda, dikutip Sabtu (31/8/2024) sudah mendapatkan izinnya.
"Saat di ambil durinya sudah hampir mau masuk ke ujung tenggorokan dengan posisi melintang, pasti sakit bgt adek ini untuk adek ini kooperatif awalnya memang adek ini nangis terus tp lama-lama kita bujuk dengan baik-baik akhirnya durinya berhasil di keluarkan," sambungnya.
"Anyway jgn salfok sama alat yg aku pake ya karna di IGD alatnya terbatas jd kami pakai seadanya dan tetap dong alatnya dlm keadaan steril. Temen-temen bisa di pause untuk video aku kalau mau lihat sepanjang apa duri nya. Di pause ya tmn. Pokonya utk semuanya kita sama-sama berjuang melawan dan menentang keras pelaku pembully4n!!!," tegas Ners Elyanda sebagai Perawat IGD.
Atas kasus Bully di atas, mengingatkan kita hal, Bagaimana peran Orang Tua dalam Islam?.
Tangkapan layar YouTube
Harus dipahami secara umum bahwa perilaku bully atau perundungan masuk kategori kenakalan. Hal inilah yang disoroti Pendakwah Indonesia, Buya Yahya.
Kenakalan itu bisa terjadi karena mungkin saja Ayah dan Ibu belum menerapkan pola asuh baik, seperti apa?.
Ustaz Buya menjelaskan peran orang tua ibarat role model (contoh) bagi anak, terutama mereka yang memasuki usia remaja atau pubertas.
Maka Buya meminta agar para orang tua bisa menjadi teman atau sahabat terbaik anak.
"Berikan jaminan kepada anak anda, agar mereka bisa bertukar cerita dan menjadikan anda sebagai kawan atau sahabat yang baik untuk anak anda. Agar dia tidak cerita ke orang lain," pesan Buya dalam YouTube Al-Bahjah Tv.
Sebab peluang anak berubah untuk berperilaku buruk terjadi saat usia pubertas, tegasnya.
Menurutnya, masa Puber itu ibarat masa pancaroba yang berubah dari masa anak-anak ke menuju kedewasaan itu berproses.
Sehingga usia saat itu adalah usia sensitif, di mana rasa kritis belum ada yang ada adalah keinginan ataupun kagum terhadap yang dilihat zahir 'secara baik dinilai dari keindahan semata cantik,dll'," tegasnya.
Kemudian, dikatakan Buya Yahya orang tua harus mengikuti dan memahami itu. Sebab ada sesuatu selama ini tidak pernah ada dimiliki saat usia rejama atau anak-anak.
"Seperti saat dewasa sudah ada syahwat, nah kecenderungan dulu ketemu perempuan biasa saja. Saat ini sudah ada perubahan, inilah ada upaya orang-orang untuk merusak," terang Ustaz Buya.
"Naudzubillah, seperti bagaimana cara melampiaskan nafsu sampai dengan cara melecehkan ataupun yang haram, sampai kena lgbt. Maka orang tua harus waspada keadaan seperti ini," ucapnya.
Melihat kasus anak kelas 4 SD kena bully dipaksa makan roti berisi tusuk gigi plastik, ini sungguh lewat batas, dan perlu ditindak tegas.
Dengan demikian, Buya Yahya berharap orang tua jangan sampai punya sikap lembut tapi tidak ada ketegasan, atau ketegasan tidak ada kelembutan.
"Disaat mereka sendiri tidak terpantau orang tua maka bisa terjadi kerusakan. Maka disaat orang tua terbuka dan bersahabat dengan anak akan jadi rem bagi dia," kata Buya. (klw)
Waallahualam