Tafsir Surah An-Nisa Ayat 117, Penjelasan soal Perbuatan Syirik yang Dilarang dalam Agama Islam.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 117, Penjelasan soal Perbuatan Syirik yang Dilarang dalam Agama Islam

Senin, 2 September 2024 - 13:30 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Umat muslim senantiasa mengikuti aturan yang diperintahkan Allah SWT. Jangan sampai menjadi orang dengan memiliki sifat syirik

Hal ini sudah menjadi keharusan, bila menyimpang seperti mereka kaum Jahiliah yang menyembah patung-patung. 

"Yang mereka sembah selain Allah itu tidak lain hanyalah inas, yaitu berhala-berhala, yang mereka buat dengan tangan mereka sendiri," keterangan tafsir singkat Kemenag. 

 

Berikut ini lafal ayat 117 surah An-Nisa dikutip dari laman Kementerian Agama (Kemenag):

اِنْ يَّدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهٖٓ اِلَّآ اِنٰثًاۚ وَاِنْ يَّدْعُوْنَ اِلَّا شَيْطٰنًا مَّرِيْدًاۙ

 

Iy yad‘ūna min dūnihī illā ināṡā(n), wa iy yad‘ūna illā syaiṭānam marīdā(n).

Artinya: "Mereka tidak menyembah selain Dia, kecuali berhala dan mereka juga tidak menyembah, kecuali setan yang durhaka."

 

Dalam tafsir Tahlili, dijelaskan: 

Telah menjadi adat kebiasaan orang Arab jahiliah menyeru, menyembah dan memohon pertolongan kepada patung-patung yang mereka buat sendiri.

Mereka mempercayainya sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan mereka namai dengan nama-nama perempuan (ināṡan), seperti al-Lāta, al-’Uzza dan Manāt.

Berhala atau patung-patung itu mereka beri hiasan dan pakaian seperti perempuan. 

Setiap kabilah atau suku mempunyai berhala sendiri yang mereka beri nama dengan nama-nama perempuan.

Sebagian ahli tafsir mengartikan ināṡan dengan “orang yang telah mati", karena orang yang telah mati itu lemah dan tidak berdaya. Orang-orang Arab jahiliah mengagungkan dan memuja nenek moyang mereka yang mati. 

Mereka mempercayai bahwa orang yang telah mati itu dapat dijadikan perantara untuk menyampaikan hajat atau keinginan kepada kekuatan gaib yang tidak mereka ketahui keadaan dan ujudnya. 

Kepercayaan yang seperti ini secara tidak sadar banyak dianut oleh Ahli Kitab dan sebagian kaum Muslimin pada masa kini.

 

Kepercayaan menyembah berhala, menyembah benda, memuja dan menyembah orang yang telah mati itu, adalah kepercayaan yang timbul karena mengikuti hawa nafsu, dan karena mengikuti tipu daya setan yang durhaka yang selalu berusaha untuk menyesatkan anak cucu Adam dari jalan yang lurus, sebagaimana mereka dahulu telah mengikrarkannya. (klw)

Waallahualam   

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral