- dok.ilustrasi freepik
Tafsir Surah An-Nisa Ayat 118, Manusia di Dunia Ini Ada yang Taat Allah SWT, Mudah Digoda Setan dan Sulit Tergoda
Jakarta, tvOnenews.com-- Pada Surah An-Nisa ayat 118 akan dijelaskan, seperti apa tiga macam manusia yang diciptakan Allah SWT.
Ada yang taat dan mudah digoda setan sampai sulit tergoda.
"Dipahami pula dari ayat ini bahwa manusia,ada yang taat kepada Allah dan tidak dapat digoda setan serta ada pula yang tidak taat kepada Allah dan dapat digodanya," keterangan tafsir Tahlili.
Hal ini sesuai dengan firman Allah yang menyatakan bahwa manusia itu mempunyai kesediaan untuk berbuat baik dan kesediaan untuk berbuat jahat. Allah berfirman:
وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِ ١٠
Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan (kebajikan dan kejahatan). (al-Balad/90:10).
Berikut lafal ayat 118, dikutip dari laman Quran Kementerian Agama (Kemenag):
لَّعَنَهُ اللّٰهُ ۘ وَقَالَ لَاَتَّخِذَنَّ مِنْ عِبَادِكَ نَصِيْبًا مَّفْرُوْضًاۙ
La‘anahullāh(u), wa qāla la'attakhiżanna min ‘ibādika naṣībam mafrūḍā(n).
Artinya: "Allah melaknatnya. Dia (setan) berkata, “Aku benar-benar akan mengambil bagian tertentu dari hamba-hamba-Mu.165)."
Dalam tafsir Tahlili, dijelaskan:
Setan itu selain mempunyai sifat durhaka, ia juga telah mendapat laknat dan murka dari Allah.
Mereka telah bertambah jauh dari rahmat dan karunia-Nya, karena mereka selalu berusaha mengajak manusia mengerjakan kejahatan dan mengerjakan larangan-larangannya, dengan membisik-bisikan dan menjadikan manusia memandang baik perbuatan-perbuatan terlarang itu.
Setan menyatakan kepada Allah bahwa ia akan mempengaruhi sebagian manusia, sehingga mereka mengikuti kehendaknya, serta menjadi hamba yang durhaka seperti dia. Pernyataan ini akan dilaksanakannya, dengan segala macam cara dan usaha dan dengan segala kepandaian yang ada padanya.
Setan berusaha memanfaatkan potensi untuk berbuat jahat yang ada pada manusia untuk melaksanakan pernyataannya kepada Allah.
Pada sebagian manusia potensi untuk berbuat jahat itu tidak dapat dimanfaatkan oleh setan, karena potensi untuk itu telah dihambat pertumbuhannya oleh potensi kebaikan yang telah berkembang dan tumbuh pada dirinya. (klw)
waallahualam