Juru Bicara (Jubir) Kemenag, Sunanto.
Sumber :
  • Istimewa

Ini Penjelasan Kemenag Terkait Adzan Maghrib saat Siaran Langsung Misa Paus Fransiskus

Rabu, 4 September 2024 - 17:18 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Agama (Kemenag) telah bersurat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait penyiaran Adzan Magrib dan Misa Akbar bersama Paus Fransiskus

Surat yang ditandatangani oleh Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Dirjen Bimas Katolik Suparman ini merupakan respons atas surat yang disampaikan oleh Panitia Kedatangan Paus Fransiskus.

Surat Kemenag ke Kominfo bersifat permohonan dan memuat dua substansi. 

Pertama, saran agar Misa bersama Paus Fransiskus pada 5 September 2024 disiarkan secara langsung pada pukul 17.00 WIB – 19.00 WIB di seluruh televisi nasional.

Kedua, agar penanda waktu magrib ditunjukkan dalam bentuk running text sehingga misa bisa diikuti secara utuh oleh umat Katolik di Indonesia.

“Jadi substansinya, pemberitahuan waktu Maghrib di TV disampaikan dengan running text. Sementara, panggilan azan di masjid dan musala tetap dipersilakan,” jelas Juru Bicara (Jubir) Kemenag, Sunanto, di Jakarta, Rabu (4/9/20240).

Sunanto juga menegaskan bahwa surat itu hanya berkenaan dengan siaran azan Magrib di televisi yang biasanya mengacu hanya pada waktu maghrib di Jakarta (WIB).

“Adzan Maghrib di wilayah Indonesia Timur, tetap bisa disiarkan karena sudah masuk waktu sebelum pelaksanaan Misa,” jelasnya.

Sunanto yakin secara umum warga Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang religius dan menjunjung toleransi sehingga dapat memahami upaya yang dilakukan Kemenag ini.

Ini jalan tengah sebagai wujud hidup dalam kemajemukan.

“Semua bisa menjalankan ibadahnya. Misa berjalan. Pemberitahuan masuk waktu Magrib disampaikan lewat running text dan tetap Azan berkumandang di masjid dan musala,” kata Sunanto. 

Sunanto kemudian mengatakan, Umat Katolik beribadah dalam Misa sementara  umat Islam saat itu tetap melaksanakan ibadah Shalat Maghrib. 

“Ini potret toleransi dan kerukunan umat di Indonesia yang banyak dikagumi dunia,” tegasnya.  Sekaligus “Ini juga kontribusi besar umat Islam untuk toleransi di Indonesia dan dunia,” ujarnya.

Sunanto menambahkan, hakikatnya adzan Maghrib disiarkan melalui televisi untuk mengingatkan umat Islam yang sedang menonton televisi agar menunaikan Shalat. 

“Saya tidak tahu apakah pada saat Misa bersama Paus Fransiskus ada umat Islam yang ikut menonton melalui siaran televisi? Jika pun ada, kita sudah mengingatkan waktu Magrib masuk melalui running text tersebut,” tutupnya. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral