Ustaz Khalid Basalamah ungkap waktu terbaik tidur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW bukan di jam 10 malam.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official

Bukan Jam 10 Malam, Waktu Terbaik Tidur Sunnah Nabi Muhammad SAW di Momen ini, Kata Ustaz Khalid Basalamah agar Rutin...

Kamis, 5 September 2024 - 02:41 WIB

tvOnenews.com - Tidur memiliki fungsi sebagai sarana mengistirahatkan tubuh setelah melakukan aktivitas seharian.

Tidur sangat berguna agar tubuh dan otak kembali berfungsi keesokan harinya.

Bagi orang yang mempunyai manajemen waktu tidur paling baik bisa menyempatkan berbagai amalan lainnya.

Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan waktu tidur terbaik ternyata bukan dilakukan pada jam 10 malam jika mengacu pada sunnah Nabi Muhammad SAW

Ustaz Khalid Basalamah menyatakan waktu terbaik tidur sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW setelah mengerjakan ini.


Ilustrasi seorang pria memanfaatkan waktu tidur terbaik mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. (Istockphoto)

Lantas, kapan waktu terbaik tidur berdasarkan sunnah Nabi Muhammad SAW? Ustaz Khalid Basalamah membocorkan hal ini sebagai berikut.

Dilansir tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Ht Z, Kamis (5/9/2024), Ustaz Khalid Basalamah membahas waktu tidur sunnah Nabi Muhammad SAW.

Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan biasanya anjuran waktu tidur terbaik jika mengacu pada kesehatan tubuh dilakukan selama delapan jam.

Ustaz Khalid Basalamah menerangkan waktu tidur terbaik bisa delapan hingga 10 jam apabila berpatokan dengan medis.

Pendakwah usia 49 tahun itu mengambil penjelasan hadits mengenai kisah Umar bin Khattab perihal waktu tidur.

Ia menjelaskan kala itu Umar bin Khattab RA tidak ingin umat Nabi Muhammad SAW tak mempunyai manajemen waktu tidur yang baik.

Umar bin Khattab RA berkeliling di daerah Kota Madinah agar orang-orang yang masih berkeliaran langsung bubar untuk beristirahat pada malam hari.

"Umar bin Khattab sering keliling di Kota Madinah setelah shalat Isya membawa tongkat beliau," ungkap Ustaz Khalid Basalamah.

"Lalu, membawa tongkat beliau dan menanyakan orang-orang di pinggir jalan gara-gara nongkrong," sambungnya.

Ia berpendapat jika orang-orang tersebut berkumpul karena ada tujuan baik dan bermanfaat masih dibolehkan dalam agama Islam.

"Kalau di antara mereka mengatakan ada takziah, ziarah, keluarga, silaturahim, ada orang sedang sakit dijenguk itu dibolehkan," katanya.

Ia menuturkan Umar bin Khattab RA tidak menginginkan umat Nabi Muhammad SAW meninggalkan shalat sunnah malam dan Subuh perkara tak memiliki manajemen waktu baik.

"Tapi kalau hanya duduk, ngobrol kosong maka dipukul Umar bin Khattab RA sambil mengatakan 'sesungguhnya kalian duduk di sini membuang-buang waktu akhirnya kalian kelewatan shalat malam dan Subuh, maka bubarlah'," jelasnya.

Dikutip dari laman NU Jatim, salah satu hadits menerangkan kisah Umar bin Khattab RA lantaran Rasulullah SAW tidak menyukai orang begadang, begini bunyinya:

"Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?." (Syarh Al-Bukhari & Ibnu bathal)

Dari kisah itu, Ustaz Khalid Basalamah menyatakan waktu terbaik tidur diambil melalui kebiasaan Nabi Muhammad SAW dilakukan setelah mengerjakan shalat Isya.

Ia menambahkan bahwasanya waktu tidur setelah Isya diharapkan seseorang bisa bangun pada sepertiga malam.

"Waktu yang paling ideal yaitu tidur sehabis Isya, kalau tidak ada sesuatu yang mendesak sampai sepertiga malam," ucapnya.

Ia merincikan hitungan manajemen waktunya jika diambil dari waktu Maghrib hingga Subuh.

Menurutnya, manajemen waktu tidur terbaik setelah Isya bisa dimanfaatkan sebanyak 3-4 jam.

"Kalau sepertiga malam itu misalnya Maghrib jam 6 sore, Subuh jam 5 pagi berarti 11 jam," terangnya.

"11 jam ini berarti dibagi tiga kurang lebih 3 jam setengah hampir empat jam," sambungnya.

"Berarti sepertiga malam sebenarnya itu jamnya kalau kita bilang jam 5 mundur 4 jam berarti jam 1 malam," tambahnya.

Dewan penasihat syariah sekolah Rahmatan Lil 'Alamin Boarding School di Kabupaten Solok, Sumatera Barat menyatakan waktu idealnya agar bisa bangun jam 1 malam untuk mengisi ibadah shalat sunnah tahajud.

"Jadi tidur dari habis Isya sampai jam 1 malam itu waktu paling ideal," tegasnya.

Ia menyarankan jika seseorang ingin melanjutkan tidurnya setelah tahajud tidak menjadi masalah.

Meski begitu, ia mengatakan hal tersebut apabila kondisi seseorang sudah sangat lelah melakukan berbagai aktivitas dalam seharian penuh.

"Kalau bila masih perlu bisa istirahat lagi karena memang nabi menegur sahabat yang masih mengantuk tapi bukan karena was-was setan tapi betul-betul karena capek," tuturnya.

"Maka Nabi SAW tidurlah, jangan sampai mendoakan keburukan dirimu sementara kamu tidak menyadari itu," lanjutnya.

Ustaz Khalid Basalamah menerangkan waktu terbaik tidur sunnah Nabi Muhammad SAW diambil dari hadits diriwayatkan Aisyah RA, begini bunyinya:

وَعَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - كَانَ يَنَامُ أَوَّلَ اللَّيْلِ ، وَيَقُومُ آخِرَهُ فَيُصَلِّي . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: "Rasulullah SAW tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam. Lalu beliau melakukan shalat." (HR. Muttafaqun 'alaih)

Lanjut, pendakwah kelahiran asal Makassar itu menjelaskan waktu terbaik tidur yang kedua dianjurkan Nabi Muhammad SAW pada siang hari.

Ia menyebutkan waktu tidur tersebut dinamai Qailulah yang artinya dilakukan hanya sebentar pada siang hari.

Ia mengatakan waktu tidur siang hari agar terhindar dari godaan setan.

"Waktu yang kedua adalah Qailulah di siang hari, maka Rasulullah SAW menganjurkan agar berqailulah atau tidur sianglah kalian karena setan tidak berqailulah," jelasnya.

Misalnya seseorang menyempatkan tidur siang selama 30 menit untuk mengistirahatkan tubuhnya telah mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW.

"Jadi kalau bisa siang itu istirahat walaupun sebentar antara Dzuhur ke Ashar," tandasnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:50
03:27
02:06
03:04
03:16
05:48
Viral