Ilustrasi khatib berdoa setelah ceramah menyampaikan teks khutbah Jumat singkat.
Sumber :
  • Pexels/Arena Darmel

Teks Khutbah Jumat Singkat 6 September 2024: Para Pemuka Agama Non-Muslim Banyak yang Pilih Masuk Islam

Kamis, 5 September 2024 - 18:09 WIB

tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat meliputi pidato, ceramah hingga perkataan mengandung tuntunan mengajak jemaah shalat Jumat beribadah kepada Allah SWT.

Khatib menyampaikan khutbah Jumat pada waktu sebelum melaksanakan shalat Jumat.

Teks khutbah Jumat ini bersifat singkat membahas orang-orang mualaf yang memutuskan pindah ke Islam berasal dari para pemuka agama. untuk pelaksanaan shalat Jumat, 6 September 2024.

Tak hanya pemuka agama, orang-orang cerdas, para pemikir, cendekiawan banyak yang berpindah keyakinan ke agama Islam.

Maka, teks khutbah Jumat ini membahas alasan keputusan non-Muslim berasal dari para pemuka agama rela memilih pindah kepercayaannya untuk menjadi seorang Muslim yang taat setelah memeluk agama Islam.

Dikutip tvOnenews.com melalui laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, teks khutbah Jumat singkat untuk 6 September 2024 bertema "Para Pemuka Agama Non-Muslim Banyak yang Pilih Masuk Islam".


Ilustrasi khatib berdoa setelah menyampaikan materi teks khutbah Jumat singkat. (Istimewa)

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Para Pemuka Agama Non-Muslim Banyak yang Pilih Masuk Islam

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin rahimahumullah

Saya selaku khatib ingin mengajak para jemaah shalat Jumat senantiasa memberikan pujian kepada Allah SWT telah melimpahkan segala karunia, rahmat, keberkahan, dan kesehatan sehingga kita masih diberikan udara segar sampai sekarang.

Tak lupa, marilah kita melantunkan sholawat serta salam untuk baginda Nabi Muhammad SAW telah memperjuangkan menyampaikan kebenaran dari Allah SWT melalui penyebaran nilai-nilai yang termaktub dalam Al-Quran.

Pada kesempatan khutbah kali ini, kami ingin meminta izin membahas tentang Islam menjadi agama yang sangat mulia bagi mereka telah memutuskan memilih sebagai Muslim.

Sidang Jumat yang berbahagia dirahmati oleh Allah SWT

Khatib ingin menyampaikan yang masih belum disadari oleh kita semua bahwasanya kebanyakan non-Muslim memutuskan pindah agama Islam.

Hal ini berdasarkan mereka sadar atas keagungan dan kemuliaan syariat agama Islam sehingga mereka memutuskan menjadi mualaf.

Bahwasanya mereka yang memeluk agama Islam berasal dari kalangan elit dan atasan dari agamanya masing-masing.

Kebanyakan para pemuka agama, cendekiawan, orang-orang cerdas, dan pemikir menyadari agama yang sempurna terletak dalam Islam.

Sebaliknya, orang murtad terus menjauhi untuk mempelajari kandungan yang termaktub dalam ajaran agama Islam, sehingga mereka menunjukkan sifat kejahilannya menciptakan propaganda.

Saat ini sudah banyak propaganda menjadi pemicu pemecah belah agama Islam dan kekacauan diduga dilakukan oleh media barat, serta faktor ekonomi.

Kaum muslimin rahimahumullah

Surah Ali Imran ayat 19 menjadi dalil Al-Quran bahwa, agama yang berada di sisi-Nya hanyalah Islam, Allah SWT berfirman:

اِنَّ الدِّيْنَ عِنْدَ اللّٰهِ الْاِسْلَامُ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ فَاِنَّ اللّٰهَ سَرِيْعُ الْحِسَابِ

Artinya: "Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah ialah Islam. Orang-orang yang telah diberi kitab tidak berselisih, kecuali setelah datang pengetahuan kepada mereka karena kedengkian di antara mereka. Siapa yang kufur terhadap ayat-ayat Allah, sesungguhnya Allah sangat cepat perhitungan(-Nya)." (QS. Ali Imran, 3:19)

Dari Surah Ali Imran ayat 19 menjadi ayat menerangkan Allah SWT memberikan ridanya dan menempatkan agama yang diterima di sisinya hanya agama Islam.

Ini menunjukkan seorang Muslim telah memililh ketepatan keyakinannya untuk menganut agama Islam dan diharapkan tidak terperangkap dan terpedaya dari agama lainnya melalui pluralisme dan sebagainya.

Meski begitu, Islam tidak memaksa non-Muslim untuk memeluk dan berpindah agama.

Islam telah mengajarkan betapa pentingnya toleransi yang dilakukan umat Muslim soal urusan beragama.

Namun, umat Muslim terus melakukan dakwah betapa pentingnya agama Islam agar selalu merasakan kehikmahan dan kelembutannya lantaran Islam tidak bersifat memaksa.

Surah Al-Baqarah ayat 256 menjadi dalil Al-Quran menerangkan Islam sangat membantu agar manusia terhindar dari kesesatan dan selalu beriman kepada-Nya, Allah SWT berfirman:

لَآ اِكْرَاهَ فِى الدِّيْنِۗ قَدْ تَّبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَّكْفُرْ بِالطَّاغُوْتِ وَيُؤْمِنْۢ بِاللّٰهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقٰى لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗوَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ

Artinya: "Tidak ada paksaan dalam (menganut) agama (Islam). Sungguh, telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat. Siapa yang ingkar kepada tagut dan beriman kepada Allah sungguh telah berpegang teguh pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah, 2:256)

Dalam dalil Al-Quran melalui Surah Al-Anfal ayat 38 menjelaskan anjuran orang kafir untuk bertaubat agar terampuni dosanya, Allah SWT berfirman:

قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَ

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur itu, “Jika mereka berhenti (dari kekufurannya dan masuk Islam), niscaya akan diampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu. Jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi), sungguh berlaku (kepada mereka) sunah (aturan Allah untuk menjatuhkan sanksi atas) orang-orang terdahulu." (QS. Al-Anfal, 8:38)

Kaum muslimin rahimahumullah

Dari salah satu hadits menjelaskan orang yang rida menganggap Allah SWT sebagai Tuhannya mendapat jaminan masuk surga, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَالَ : رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ رَسُولًا، وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ

Artinya: "Barang siapa yang rida Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai utusan, maka ia berhak masuk surga." (HR. Abu Dawud Nomor 1529)

Khatib akan menceritakan kisah menarik Amr bin al-Ash dalam hadits sahih diriwayatkan Muslim tentang anugerah hidayah memeluk agama Islam, begini bunyinya:

َلَمَّا جَعَلَ اللهُ الْإِسْلَامَ فِي قَلْبِي أَتَيْتُ النَّبِيَّ ﷺ، فَقُلْتُ: ابْسُطْ يَمِينَكَ فَلْأُبَايِعْكَ، فَبَسَطَ يَمِينَهُ. قَالَ: فَقَبَضْتُ يَدِي، قَالَ: مَا لَكَ يَا عَمْرُو؟ قَالَ: قُلْتُ: أَرَدْتُ أَنْ أَشْتَرِطَ. قَالَ: تَشْتَرِطُ بِمَاذَا؟ قُلْتُ: أَنْ يُغْفَرَ لِي، قَالَ: أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهَا، وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ؟

Artinya: "Pada saat Allah menganugerahkan hidayah Islam di hatiku, aku mendatangi Rasulullah SAW. Aku mengatakan, ‘Julurkanlah tangan kanan Anda, aku akan membaiat Anda’. Rasulullah SAW pun menjulurkan tangan kanannya kepadaku. Lalu kutahan tanganku sebentar, Rasulullah SAW bertanya, ‘Ada apa wahai Amr?’ Kujawab, ‘Aku ingin memberi syarat’. Rasulullah SAW mengatakan, ‘Apa syarat yang kau inginkan?’ Aku menjawab, ‘Agar dosa-dosaku diampuni.’ Kemudian Rasulullah SAW bersabda, ‘Tidakkah engkau ketauhi, bahwa keislaman menghapuskan dosa-dosa sebelumnya? Demikian juga hijrah menafikan kesalahan-kesalahan yang telah lalu? Dan juga haji menyucikan hilaf dan dosa terdahulu?." (HR. Muslim Nomor 78)

Sidang Jumat yang berbahagia

Dari penjelasan di atas, khatib mengajak kita semua selalu istiqamah atas keIslaman kita dan meninggal dunia dalam keadaan Islam.

Tak lupa, kita semua juga boleh berperan dalam bertugas mengajak non-Muslim memeluk agama Islam dengan cara perkataan, tulisan, akhlak muliah, dan hikmah yang baik.

Demikianlah khatib menyampaikan khutbah Jumat pertama, sebenarnya masih banyak tentang mereka yang berkeinginan masuk Islam agar segera mendapat hidayah dan keselamatan hidupnya baik dunia dan akhirat.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَاالسَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:50
02:03
03:05
03:21
01:44
01:05
Viral