Ustaz Adi Hidayat mengungkap jumlah adzan shalat Jumat sebenarnya dari perbandingan zaman Rasulullah SAW.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & Tim tvOnenews

Adzan Shalat Jumat Cukup Dikumandangkan Satu atau Dua Kali? Kata Ustaz Adi Hidayat di Zaman Rasulullah SAW Jumlahnya...

Jumat, 6 September 2024 - 05:20 WIB

tvOnenews.com - Shalat Jumat meliputi dua rakaat dijadikan sebagai ibadah yang diwajibkan untuk pria Muslim dikerjakan secara berjamaah.

Shalat Jumat menjadi salah satu ibadah yang diliputi didahulukan dengan pelaksanaan dua khutbah disampaikan melalui ceramah khatib.

Biasanya muadzin mengumandangkan adzan sebanyak dua kali sebagai tanda memasuki waktu shalat Jumat.

Namun, masih banyak orang merasa penasaran dan kebingungan soal jumlah adzan shalat Jumat yang sebenarnya untuk dikumandangkan oleh muadzin.

Ustaz Adi Hidayat pun menjelaskan soal jumlah adzan shalat Jumat yang tepat diambil dari perbandingan pada zaman Rasulullah SAW.


Ilustrasi muadzin mengumandangkan adzan shalat Jumat. (Pixabay)

Lantas, berapa jumlah adzan shalat Jumat berdasarkan zaman Rasulullah SAW? Ustaz Adi Hidayat menerangkan soal kasus ini sebagai berikut.

Seperti apa Ustaz Adi Hidayat membahas jumlah adzan shalat Jumat? Mari simak penjelasannya di sini agar tidak salah tafsir.

Dinukil tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Tausyiah Islam, Jumat (6/9/2024), Ustaz Adi Hidayat mengambil pembahasan soal adzan shalat Jumat.

Mulanya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa, muadzin shalat Jumat biasanya memang mengumandangkan adzan sebanyak dua kali.

Hal ini mengingatkan adzan shalat Jumat pada umumnya yang pertama kali dikumandangkan kurang lebih 30 menit sebelum waktu Dzuhur tiba.

Kemudian, adzan shalat Jumat yang kedua berdengung saat khatib telah menaiki mimbar sebelum menyampaikan ceramah dari teks khutbah Jumat.

Meski begitu, Ustaz Adi Hidayat menerangkan jumlah adzan shalat Jumat yang sebenarnya diambil dari perbandingan zaman Rasulullah SAW dan Utsman bin Affan.

Menurutnya, zaman Rasulullah SAW dan Utsman bin Affan sebagai khalifah ketiga penguasa pada tahun 644 sampai 656 memiliki perbedaan mengenai jumlah adzan Jumat.

"Pilih mana, Nabi SAW atau Utsman bin Affan?," tanya Ustaz Adi Hidayat kepada para jemaahnya.

Ustaz Adi Hidayat menerangkan bahwasanya pada zaman Rasulullah SAW hanya dikumandangkan satu kali perihal adzan shalat Jumat.

Sebaliknya, ia mengungkapkan adzan shalat Jumat dilantunkan sebanyak dua kali pada zaman Utsman bin Affan.

Namun, Direktur Quantum Akhyar Institute itu mengabarkan adzan shalat Jumat dikumandangkan dua kali pada zaman Utsman bin Affan masih belum muncul speaker, toa atau pengeras suara.

Pendakwah asal Pandeglang itu menjelaskan pada zaman Rasulullah SAW sang sahabat, Bilal bin Rabah menjadi muadzin yang mengumandangkan adzan pertama kali.

Ia menyebutkan Bilal bin Rabah tidak memiliki suara cukup kuat saat melantunkan adzan meski sangat merdu sebagai muadzin pertama kali.

"Soundnya mengandalkan Bilal yang adzan. Bahkan sepeninggal Nabi, Bilal pun sudah tidak sanggup mengumandangkan adzan karena tersebut nama Nabi di dalamnya," jelasnya.

Ia mengatakan muadzin yang lain tidak memiliki suara paling keras untuk menandingi Bilal bin Rabah.

Meski begitu, ia menyampaikan pada waktu shalat Jumat membuat umat Muslim dibuat kebingungan karena tidak mendengar adanya suara adzan.

Lanjut, Ustaz Adi Hidayat memaparkan bahwa, shalat Jumat telah berakhir saat umat Muslim mendatangi masjid akibat tidak terdengar suara adzan.

Menurutnya, dari kisah tersebut menjadikan adzan harus dikumandangkan muadzin sebanyak dua kali berdasarkan ijtihad para ulama.

Pendakwah usia 39 tahun itu mengingatkan bahwa, waktu shalat Jumat masih belum tiba saat adzan pertama dikumandangkan muadzin.

Ia menegaskan adzan tersebut sebagai pengingat agar umat Muslim melakukan persiapan menuju masjid untuk mengerjakan shalat Jumat.

Kemudian, ia menuturkan waktu Jumat telah tiba saat khatib menaiki mimbar ditandai dengan adzan kedua.

"Adzan dua kali pada saat itu. Apakah salah? Tidak. Karena kebutuhannya saat itu beda dengan zaman Nabi. Muncullah ijtihad," jelasnya.

Dari kisah tersebut, Ustaz Adi Hidayat menjelaskan alasan suara adzan tidak terdengar banyak orang menjadi penyebab adzan shalat Jumat sebanyak dua kali.

"Benar apa tidak? Benar secara fikih, dibenarkan secara syariat," katanya.

Ia menyinggung adzan shalat Jumat pada zaman sekarang yang sudah didukung melalui teknologi canggih.

Ia berpendapat bahwa, iladnyya sudah tidak diperlukan meski masih dilakukan tak menjadi masalah karena didasari dengan ijtihad para ulama.

"Jadi rumusan fikihnya, kalau iladnya sudah tidak ada, maka kemudian hukumnya meninggalkan pada saat itu," terangnya.

"Walaupun kalau diamalkan itu hukumya tidak salah. Karena kaidah mengatakan, ijtihad tidak bisa digugurkan dengan ijtihad yang lainnnya," tandasnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral