Tafsir Surah An-Nisa Ayat 122, Janji Allah SWT pada Manusia yang Taat, Simak Penjelasannya.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 122, Janji Allah SWT pada Manusia yang Taat, Simak Penjelasannya

Jumat, 6 September 2024 - 15:22 WIB

Jakarta, tvOnenews.com--Pada ayat sebelumnya, disampaikan kalau manusia yang diciptakan Allah SWT juga ada yang menyimpang dengan mengikuti setan

Namun, pada ayat ini Allah menggambarkan balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. 

"Dan orang yang beriman dengan keimanan yang benar dan mengerjakan amal kebajikan sesuai dengan tuntunan agama, kelak di hari Akhirat nanti akan Kami masukkan ke dalam surga sebagai balasan atas kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap tuntunan Allah dan Rasul-Nya, yang mengalir di bawahnya sungai-sungai," keterangan tafsir singkat Kemenag. 

Berikut lafal ayat 122, dikutip dari laman Quran Kementerian Agama (Kemenag):

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ منْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًاۗ وَعْدَ اللّٰهِ حَقًّا ۗوَمَنْ اَصْدَقُ مِنَ اللّٰهِ قِيْلًا

Wal-lażīna āmanū wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti sanudkhiluhum jannātin tajrī min taḥtihal-anhāru khālidīna fīhā abadā(n), wa‘dallāhi ḥaqqā(n), wa man aṣdaqu minallāhi qīlā(n).

 

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan beramal saleh akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah?."

 

Dalam tafsir Tahlili, dijelaskan: 

Orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka tidak teperdaya dengan godaan setan, mereka tidak mau menjadi pembantu setan, mereka mengikuti petunjuk-petunjuk Allah, melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. 

Mereka diberi balasan dengan surga yang penuh nikmat, di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalam surga, karena tidak ada sesuatu pun yang dapat mengeluarkan mereka dari tempat penuh kesenangan dan kebahagiaan.

وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚفَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ ۗاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٢٢

 

Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, ”Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih. (Ibrāhīm/14:22).

Itulah janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman, bukan janji palsu, bukan pula angan-angan kosong yang tidak ada hasilnya yang dibisikkan setan, tetapi janji yang pasti ditepati, karena yang menjanjikan itu adalah Yang Mahakuasa, Maha Perkasa, Mahakaya, Pemilik seluruh alam. 

 

Janji setan mustahil ditepati, karena dia sendiri tidak mempunyai kesanggupan untuk menepatinya. Allah berfirman:

وَقَالَ الشَّيْطٰنُ لَمَّا قُضِيَ الْاَمْرُ اِنَّ اللّٰهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُّكُمْ فَاَخْلَفْتُكُمْۗ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِّنْ سُلْطٰنٍ اِلَّآ اَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِيْ ۚفَلَا تَلُوْمُوْنِيْ وَلُوْمُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ مَآ اَنَا۠ بِمُصْرِخِكُمْ وَمَآ اَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّۗ اِنِّيْ كَفَرْتُ بِمَآ اَشْرَكْتُمُوْنِ مِنْ قَبْلُ ۗاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ٢٢

 

Dan setan berkata ketika perkara (hisab) telah diselesaikan, ”Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan aku pun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku, tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku tidak dapat menolongmu, dan kamu pun tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu.” 

Sungguh, orang yang zalim akan mendapat siksaan yang pedih. (Ibrāhīm/14:22). (klw)

 

waallahualam 

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:08
06:10
01:41
03:04
02:15
03:41
Viral