Ilustrasi.
Sumber :
  • tim tvOne

Tiga Jenis Sanad Agama di Masa Sekarang

Selasa, 25 Januari 2022 - 11:58 WIB

Artinya, “Telah diriwayatkan kepada kami dari jalur Abu al-‘Abbas al-Daguli, ia berkata: Aku mendengar Muhammad ibn Hatim ibn al-Muzaffar berkata: 'Sungguh Allah memuliakan umat ini (umat Nabi Muhammad), mengagungkan dan mengutamakannya dengan ‘isnad’. Tidak satu pun dari umat sebelumnya maupun setelahnya yang memiliki tradisi sanad. Mereka hanya memiliki suhuf, sedang suhuf-suhuf tersebut tercampur dengan banyak informasi,'....” (Imam al-Sakhawi, Fath al-Mugits bi Syarh Alfiyah al-Hadits, [Mesir: Maktabah al-Sunnah, cetakan ke-1, 2003], juz III, halaman 330). 

Tanpa sanad, kualitas dan otentisitas keilmuan dalam Islam tidak dapat dijamin keabsahannya. Salah satu ulama saat ini yang giat menyuarakan pentingnya sanad adalah Dr. Arrazy Hasyim, MA. atau akrab disapa Buya Arrazy Hasyim. Beliau adalah murid langsung dari Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA., seorang ahli hadits di Indonesia juga pendiri Darus-Sunnah International Institute for Hadith Sciences. 

Pentingnya bersanad ini disampaikan oleh beliau melalui ceramah-ceramahnya di berbagai daerah di Indonesia. Selain melalui ceramah, Buya Arrazy juga menyuarakan pentingnya sanad ini dalam karyanya, salah satunya yaitu “Akidah Salaf Imam al-Thahawi: Ulasan dan Terjemahan” yang diterbitkan di Maktabah Darus-Sunnah. 

Terdapat satu bab khusus dalam buku ini yang membahas tentang sanad, yaitu bab kedua dengan judul: Sanad al-Tahawiyah. Di sini dijelaskan mengenai sanad dan keutamaannya. Sanad atau silsilah sangat penting dalam ilmu-ilmu keislaman. Semua ilmu dalam Islam wajib memiliki sanad supaya terjamin kemurniannya berasal dari utusan Allah Swt. Beliau mengutip perkataan Imam al-Hakim dalam Al-Mustadrak:

 وهي كرامة من الله لهذه الأمة خصهم بها دون سائر الأمم 

Artinya, “Asȃnȋd (sanad-sanad) adalah karȃmah yang Allah khususkan terhadap umat ini, sehingga tidak terdapat pada umat yang lain.”. 

Dahulu sanad digunakan untuk menguji validitas sebuah informasi berupa hadits, atsar dan khabar yang dibawa oleh seorang rawi (informan, guru, syekh). Di samping itu, ulama hadits pada masa sebelumnya membaca sanad untuk memeroleh keberkahan dan rahmat dari Allah. Hal ini dikarenakan semua sanad keislaman bersumber dari Nabi Saw, para sahabat, tabiin dan ulama yang saleh.

Berita Terkait :
1
2
3 4 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:12
01:05
01:25
02:22
01:22
01:43
Viral