- Kolase tim tvOnenews & Tangkapan layar YouTube Ustadz Abdul Somad Official
Mengerjakan Shalat Tahajud tapi Tidak Witir, Memangnya Boleh? Ustaz Abdul Somad Jelaskan Kesempurnaannya...
tvOnenews.com - Shalat tahajud dan Witir memiliki waktu dikerjakan pada malam hari.
Shalat tahajud mempunyai waktu pelaksanaannya pada sepertiga malam, sedangkan Witir dilakukan akhir malam.
Shalat tahajud juga memiliki jumlah minimal dua rakaat, sedangkan Witir berjumlah rakaat ganjil.
Namun, biasanya beberapa orang mengerjakan shalat tahajud tanpa diisi dengan Witir.
Hal ini mengingatkan shalat Witir sebagai ibadah penutup meski setelahnya ada tahajud.
Ilustrasi berzikir setelah mengerjakan shalat tahajud dan Witir. (Freepik)
Lantas, apakah boleh mengerjakan shalat tahajud tanpa melakukan Witir? Ustaz Abdul Somad menerangkan kasus ini sebagai berikut.
Dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Tristian Fajar, Kamis (12/9/2024), Ustaz Abdul Somad membahas shalat sunnah malam.
Mulanya Ustaz Abdul Somad menjelaskan bahwasanya shalat sunnah malam sebagai ibadah untuk menambah berbagai amalan pahala.
Ia menyebutkan sunnah malam sebagai penyempurna amalan shalat lima waktunya.
Penceramah asal Sumatera itu menuturkan ada beberapa shalat sunnah malam yang bisa dikerjakan umat Muslim.
Namun, kebanyakan umat Muslim melaksanakan tahajud karena memiliki keutamaan paling besar.
Meski begitu, penceramah usia 47 tahun itu menyebutkan Witir juga tidak boleh ditinggalkan umat Muslim.
Ustaz Abdul Somad memahami banyak orang meninggalkan Witir karena sering dilupakan dan lebih mengutamakan tahajud.
Ia telah mendengar dari berbagai pendapat orang jika tidak mengerjakan Witir maka tidak sah tahajudnya.
Namun, ia menyatakan jika orang yang mengerjakan tahajud tanpa Witir masih sah dalam segi hukumnya.
"Shalat tahajud itu ditutup dengan salam, itu sah," ungkap Ustaz Abdul Somad.
Ia menambahkan ibadah sunnah malamnya tidak sempurna jika tak mengerjakan Witir.
"Shalat tahajud saja tanpa Witir pun sah, namun tidak sempurna," katanya.
Meski demikian, Ustaz Abdul Somad menyatakan apabila Witir telah dikerjakan pada awal malam maka tidak dilakukan dua kali.
Misalnya seseorang ingin mengerjakan Witir setelah tahajud dan sunnah malam lainnya maka tidak dianjurkan karena sudah dilakukan sebagai penutup Isya.
Ia menyatakan Witir tidak boleh dikerjakan dua kali dalam waktu satu malam.
"Kalau sudah shalat Witir habis tarawih. Bangun malam shalat sunnah Wudhu, shalat taubat dan shalat tahajud, jangan Witir lagi karena di dalam hadits dikatakan tak boleh dua kali witir dalam satu malam," terangnya.
Ia menerangkan hal ini dari Hadits Riwayat Tirmidzi, Nas'i, Abu Daud terkait satu malam tidak boleh mengerjakan Witir dua kali.
"Witir artinya ganjil, kalau orang sudah shalat Witir tiga abis itu ditambahnya Witir lagi tiga, maka sudah 6 (rakaat), ganjilnya hilang maka itu bukan shalat Witir," tuturnya.
Ustaz Abdul Somad mengambil contoh pelaksanaan Witir dilakukan pada bulan Ramadhan.
Ia menyatakan jika Witir dikerjakan setelah tarawih maka pada waktu pelaksanaan tahajud tidak perlu dikerjakan lagi.
"Maka pilihannya dua, abis tarawih Witir nanti malam bangun tahajud saja atau abis tarawih pulang nanti malam baru Witir," tandasnya.
Ia menambahkan bahwa, shalat Witir boleh dikerjakan satu rakaat, dua rakaat salam hingga ditambah satu rakaat salam.
Ia menyarankan jika seseorang tetap memaksakan Witir sebaiknya sebelum tahajud mengerjakan satu rakaat Witir.
Setelah tahajud bisa mengerjakan tiga rakaat shalat Witir agar mendapat kesempurnaannya sebanyak tujuh rakaat.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)