- Istimewa
Teks Khutbah Jumat Singkat 13 September 2024: Maulid Nabi, 4 Cara Tanamkan Kecintaan kepada Rasulullah SAW
tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat menjadi salah satu rekomendasi rangkaian ibadah dalam bentuk ceramah.
Teks khutbah Jumat berguna untuk khatib shalat Jumat memberikan materi kepada jemaah melalui rangkaian ceramah.
Teks khutbah Jumat juga memenuhi kebutuhan ibadah sebelum mengerjakan shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat ini bersifat singkat dengan mengambil tema tentang "Maulid Nabi" untuk pelaksanaan shalat Jumat, 13 September 2024.
Maulid Nabi menjadi tema dalam teks khutbah Jumat singkat ini karena akan menyambut hari kelahiran Rasulullah SAW.
Ilustrasi jemaah berdoa setelah mendengar teks khutbah Jumat singkat tentang Maulid Nabi. (Istimewa)
Adapun Maulid Nabi 2024 akan berlangsung pada Senin, 16 September 2024 atau 12 Rabiul Awal dalam kalender hijriah.
Dikutip tvOnenews.com melalui laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (12/9/2024), teks khutbah Jumat singkat untuk shalat Jumat, 13 September 2024 berjudul "Maulid Nabi, 4 Cara Tanamkan Kecintaan kepada Rasulullah SAW".
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Maulid Nabi, 4 Cara Tanamkan Kecintaan kepada Rasulullah SAW
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Pertama-tama, khatib tidak pernah bosan mengajak kepada para jemaah untuk selalu memberikan pujian kepada Allah SWT telah memberikan limpahan rahmat dan karunia-Nya sampai saat ini.
Tak lupa, kita juga melantunkan sholawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menyebarkan kebenaran atas ketetapan dan aturan dari Allah SWT kepada umat manusia.
Pada kesempatan khutbah pelaksanaan shalat Jumat ini, khatib ingin meminta izin kepada jemaah untuk menyampaikan tentang Maulid Nabi.
Ada beberapa hal mengenai hakikat kecintaan kepada Rasulullah SAW menjadi bukti menanamkan cinta dan sebenarnya tidah hanya dilakukan pada bulan tertentu.
Menurut khatib, penanaman kecintaan kepada Rasulullah SAW harus dilakukan setiap hari bahkan setiap detik di dalam diri kita.
Kaum muslimin rahimahumullah
Kita menjadi umat Rasulullah SAW harus membutuhkan kecintaan kita kepada beliau hingga kecintaannya melebihi batas kepada orang tua kandung.
Tak hanya itu, kecintaan kepada Rasulullah SAW juga melebihi cinta terhadadp diri sendiri lantaran beliau tidak membutuhkan cinta kita.
Surah At-Taubah Ayat 24 menjadi dalil Al-Quran terkait penanaman kecintaan kepada Rasulullah SAW, Allah SWT berfirman:
قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ ِۨاقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ ࣖ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik." (QS. At-Taubah, 9:24)
Dalil Al-Quran melalui Surah Al-Ahzab Ayat 6 menerangkan keutamaan menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW, Allah SWT berfirman:
اَلنَّبِيُّ اَوْلٰى بِالْمُؤْمِنِيْنَ مِنْ اَنْفُسِهِمْ وَاَزْوَاجُهٗٓ اُمَّهٰتُهُمْ ۗوَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ مِنَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُهٰجِرِيْنَ اِلَّآ اَنْ تَفْعَلُوْٓا اِلٰٓى اَوْلِيَاۤىِٕكُمْ مَّعْرُوْفًا ۗ كَانَ ذٰلِكَ فِى الْكِتٰبِ مَسْطُوْرًا
Artinya: "Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. Orang-orang yang mempunyai hubungan darah satu sama lain lebih berhak (saling mewarisi) di dalam Kitab Allah daripada orang-orang mukmin dan orang-orang Muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baik kepada saudara-saudaramu (seagama). Demikian itu telah tertulis dalam Kitab (Allah)." (QS. Al-Ahzab, 33:6)
Kaum muslimin yang berbahagia
Khatib akan menyampaikan beberapa cara agar kita semua selalu mencintai Nabi Muhammad SAW.
Cara pertama, kita harus membenarkan apa pun yang didatangkan oleh Rasulullah SAW.
وَمَا يَنطِقُ عَنِ ٱلۡهَوَىٰٓ
Artinya: "Dan tidaklah yang diucapkannya itu menurut keinginan hawa nafsunya."
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْىٌ يُوحَىٰ
Artinya: "Tidak lain (Al-Qur’an itu) adalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS. An-Najm, 53:3-4)
Cara kedua, kita harus beradab saat ada penyebutan nama beliau dan hadits-haditsnya dan berbagai hal yang berkaitan dengan Rasulullah SAW.
Kita harus bersholawat dan bersalam kepada Nabi Muhammad SAW sebagai bentuk adab yang dilakukan umat Muslim saat disebutkan nama beliau.
Meski Rasulullah SAW tidak membutuhkan sholawat kita tetapi kita harus menanamkan kecintaan dan adab melalui sholawat kepadanya.
Salah satu hadits dari Ali bin Abu Thalib RA menerangkan orang yang tidak bersholawat maka disebutkan sebagai orang pelit, begini bunyinya:
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
Artinya: Dari Ali bin Abu Thalib RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang bakhil adalah orang yang apabila aku disebutkan di hadapannya maka ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku." (HR. At-Tirmidzi Nomor 3546)
Cara ketiga, kita harus mengikuti seluruh tuntunan diberikan oleh Rasulullah SAW.
Hal ini berdasarkan dalil Al-Quran dari Surah Ali Imran Ayat 31 terkait mengikuti Rasulullah SAW tanda menunjukkan kecintaan kepada-Nya, Allah SWT berfirman:
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran, 3:31)
Maka, cara mengikuti tuntunan dianjurkan Nabi Muhammad SAW yang wajib dilakukan, yakni shalat, haji, umrah hingga ibadah lainnya, Rasulullah SAW bersabda:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي أُصَلِّي
Artinya: "Shalatlah kalian (dengan cara) sebagaimana kalian melihatku shalat." (HR. Bukhari Nomor 628)
Cara keempat, kita harus berhukum dengan hukum Nabi Muhammad SAW.
Surah An-Nisa Ayat 65 menjelaskan putusan dari Nabi Muhammad SAW yang harus dipenuhi umat Muslim, Allah SWT berfirman:
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Artinya: "Demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga bertahkim kepadamu (Nabi Muhammad) dalam perkara yang diperselisihkan di antara mereka. Kemudian, tidak ada keberatan dalam diri mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka terima dengan sepenuhnya." (QS. An-Nisa, 4:65)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikian khatib menyampaikan khutbah Jumat pertama, semoga empat cara menanamkan kecintaan kepada Rasulullah SAW dalam peringatan Maulid Nabi bisa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita semua.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)