- YouTube
Memang Boleh Salat Dhuha Hanya 2 Rakaat? Syekh Ali Jaber Bilang Sunnah Rasulullah SAW Sebenarnya...
tvOnenews.com - Salat Dhuha merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa dalam Islam.
Salat yang dilakukan pada pagi hari setelah matahari terbit hingga sebelum waktu zuhur ini, sering menjadi amalan yang dianjurkan oleh para ulama.
Salat Dhuha dikenal sebagai salat sunnah yang mendatangkan banyak pahala dan rahmat.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda bahwa salat Dhuha merupakan bentuk sedekah bagi setiap sendi tubuh manusia.
“Pada tiap-tiap pagi, ada kewajiban bagi setiap ruas tubuh manusia untuk bersedekah.
Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan dua rakaat Salat Dhuha mencukupinya." (HR. Muslim).
Selain itu, ada juga janji Allah SWT bagi siapa saja yang rutin melaksanakan salat Dhuha.
Dalam hadis lain, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang melakukan salat Dhuha dengan ikhlas akan mendapatkan rezeki yang tidak terduga.
Dalam sebuah kesempatan, Syekh Ali Jaber pernah menjelaskan salat Dhuha sebagai ibadah yang bisa dilakukan dengan jumlah rakaat yang beragam.
Jumlah rakaat salat Dhuha sebenarnya sangat fleksibel.
Menurutnya, Rasulullah SAW pernah melaksanakan salat Dhuha dengan berbagai jumlah rakaat, tergantung pada situasi dan kondisi.
Hal ini juga diakui oleh mayoritas ulama bahwa jumlah rakaat salat Dhuha bisa bervariasi.
“Jumlahnya yang disunnahkan yaitu 8 rakaat bukan 12,” kata Syekh Ali Jaber.
“Yang paling sedikit itu 2. Apakah boleh dua rakaat saja?” sambungnya.
Salat Dhuha bisa dilakukan minimal dua rakaat. Jika seseorang mampu, ia bisa menambah jumlah rakaat hingga empat, enam, delapan, bahkan lebih.
“Boleh, contohnya karena orang bekerja. Sehingga harus disesuaikan dengan pekerjaan,” ungkap Syekh Ali Jaber.
Namun, jumlah rakaat yang afdhol menurut Syekh Ali Jaber adalah 4 rakaat.
Beliau menegaskan bahwa yang paling penting dari Salat Dhuha bukanlah jumlah rakaatnya, melainkan keikhlasan dan konsistensi dalam melaksanakannya.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan, Rasulullah SAW pernah melaksanakan salat Dhuha sebanyak delapan rakaat.
“Rasulullah SAW melaksanakan Salat Dhuha pada hari penaklukan Makkah sebanyak delapan rakaat. Pada setiap dua rakaat beliau salam,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Syekh Ali Jaber juga menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk melaksanakan salat Dhuha adalah setelah matahari naik sepenggalah.
Sekitar 15 hingga 30 menit setelah matahari terbit. Namun, waktu salat ini tetap berlaku hingga mendekati waktu zuhur.
"Untuk waktu pelaksanaannya, sendiri bisa dibagi bisa habis subuh atau jam 6.30, bisa ke atas jelang kerja (pertengahan) sebentar lagi jam 9 atau 11. Yang paling afdol jumlah rakaatnya yaitu 4 rakaat," terang Syekh Ali Jaber.
Salat Dhuha bisa menjadi salah satu amalan bagi yang ingin memperkuat hubungan dengan Allah SWT dan membuka pintu rezeki. (adk)