Tafsir Surah An-Nisa Ayat 137, Ciri Orang Beriman Lalu Kafir Jadi Lebih Parah, Apakah Diampuni Dosanya?.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 137, Ciri Orang Beriman Lalu Kafir Jadi Lebih Parah, Apakah Diampuni Dosanya?

Minggu, 15 September 2024 - 17:02 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Beragam manusia dengan karakter serta kekurangannya, seperti beriman lalu kafir

Dalam Surah An-Nisa ayat ini akan dijelaskan, seperti apa ciri orang kafir yang sebelumnya beriman. 

"Ayat ini secara khusus menerangkan keadaan orang-orang munafik. Sesungguhnya orang-orang yang beriman lalu kafir, kemudian beriman lagi," keterangan dalam tafsir singkat Kemenag.

Kemudian kafir lagi, lalu bertambah kekafirannya selamanya hingga mati dalam kekafiran, maka Allah SWT tidak akan mengampuni mereka setelah mereka mati, dan tidak pula menunjukkan kepada mereka jalan yang lurus, yaitu jalan menuju surga.

Berikut lafal ayat 137, dikutip Quran Kementerian Agama (Kemenag): 

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا ثُمَّ اٰمَنُوْا ثُمَّ كَفَرُوْا ثُمَّ ازْدَادُوْا كُفْرًا لَّمْ يَكُنِ اللّٰهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيْلًاۗ

Innal-lażīna āmanū ṡumma kafarū ṡumma āmanū ṡumma kafarū ṡummazdādū kufral lam yakunillāhu liyagfira lahum wa lā liyahdiyahum sabīlā(n).

 

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, lalu kufur, kemudian beriman (lagi), kemudian kufur (lagi), lalu bertambah kekufurannya, Allah tidak akan mengampuninya dan tidak (pula) menunjukkan kepadanya jalan (yang lurus)."

 

Dalam tafsir Tahlili, dijelaskan: 

Ada sekelompok orang yang telah menyatakan dirinya beriman, kemudian berbalik menjadi kafir. Sesudah itu beriman kembali, lalu berbalik lagi menjadi kafir dan akhirnya mereka bertambah-tambah kekafirannya hingga saat ajal mereka tiba. 

Orang-orang yang serupa itu sedikit pun tidak akan mendapat ampunan dari Allah, dan tidak akan mendapat bimbingan untuk memperoleh petunjuk.

Mereka selalu dalam keadaan bimbang dan ragu, pendirian mereka berubah-ubah dari iman ke kafir, dari kafir ke iman, mereka telah kehilangan pegangan. Karenanya mereka tidak dapat lagi memahami hakikat kebenaran dan keutamaan iman. 

Oleh sebab itulah sesuai dengan ketentuan Allah, orang yang hatinya bimbang dan ragu tidak akan mendapat petunjuk ke jalan yang benar. Maka sudah sepantasnyalah apabila mereka jauh dari rahmat Allah, apalagi untuk mendapatkan ampunan-Nya, karena jiwa mereka telah ditutupi noda-noda kekafiran, sehingga tidak lagi dapat melihat cahaya kebenaran. (klw)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral