Ustaz Adi Hidayat tegaskan bacaan doa iftitah dalam shalat dari sunnah Nabi Muhammad SAW bukan kalimat Inni Wajjahtu.
Sumber :
  • Kolase Istockphoto & Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Doa Iftitah Shalat Sunnah Nabi Muhammad SAW Ternyata Bukan Inni Wajjahtu, Meski Sudah Berpuluhan Tahun Kata Ustaz Adi Hidayat...

Selasa, 17 September 2024 - 19:02 WIB

tvOnenews.com - Doa Iftitah menjadi bacaan yang diamalkan umat Muslim ketika ibadah shalat setelah melakukan takbiratul ihram.

Umat Muslim mengamalkan Doa Iftitah terletak di rakaat pertama shalat.

Hal ini menunjukkan Doa Iftitah sebagai bacaan pertama dalam shalat meski hukumnya sunnah.

Salah satu keutamaan berasal dari Doa Iftitah dalam shalat sangat membantu untuk pintu langit dibuka oleh Allah SWT untuk mengabulkan hajatnya.

Namun, kebanyakan orang membaca Doa Iftitah dengan kalimat diidentikkan dengan "Inni Wajjahtu" saat memulai bacaan dalam shalat.


Ilustrasi para jemaah mengamalkan Doa Iftitah saat shalat berjamaah. (Badan Penghubung Provinsi Kepulauan Babel)

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan kalimat "Inni Wajjahtu" ternyata bukan Doa Iftitah dari sunnah Nabi Muhammad SAW ketika shalat.

Mengapa kalimat Inni Wajjahtu bukan menjadi bagian Doa Iftitah dalam shalat sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW? Apakah ada bacaan lainnya?

Ustaz Adi Hidayat membocorkan alasan dan rahasia amalan Doa Iftitah sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW agar umat Muslim selalu mengamalkannya saat shalat.

Dinukil tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (17/9/2024), Ustaz Adi Hidayat membahas Doa Iftitah dalam suatu ceramah.

Mulanya Ustaz Adi Hidayat menjelaskan Doa Iftitah memiliki banyak keutamaan selain dibukakan pintu langit.

Ustaz Adi Hidayat merincikan keutaman Doa Iftitah meliputi kandungan pujian kepada Allah SWT, petunjuk mendapat akhlak mulia, serta meningkatkan kekhusyukkan dalam shalat.

Meski begitu, pendakwah usia 39 tahun itu mengingatkan agar umat Muslim harus memahami Doa Iftitah saat mengamalkannya dalam shalat.

Ia berpendapat jika makna kandungan Doa Iftitah tidak dipahami maka bacaannya tidak akan memberikan keutamaan terhadap orang tersebut.

"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," ungkap Ustaz Adi Hidayat.

Pendakwah asal Pandeglang, Banten itu mengungkapkan Doa Iftitah yang selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW berasal dari penjelasan hadits.

Ia menyebutkan hadits riwayat menerangkan Doa Iftitah dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW berasal dari Abu Hurairah.

Ustaz Adi Hidayat menyatakan Hadits Riwayat Bukhari menjelaskan doa iftitah sunnah Nabi Muhammad SAW terletak pada nomor 711.

"Abu Hurairah menyampaikan bahwa ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi SAW sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al-Fatihah," jelasnya.

Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan doa iftitah yang selalu dibaca beliau dalam shalat, yakni "Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna".

Ia menyampaikan hal tersebut berasal dari kisah pengakuan Nabi Muhammad SAW membaca Doa Iftitah menggunakan "Allahumma Baa'id" setelah mengamalkan takbiratul ihram.

"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," terangnya.

Namun, Ustaz Adi Hidayat menyatakan kedua bacaan tersebut juga bagian Doa Iftitah yang diamalkan Nabi Muhammad SAW saat shalat.

Bacaan Doa Iftitah Allahumma Baa'id Baiynii Wa Baiyna

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bacaan Latin: Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)

Bacaan Doa Iftitah Inni Wajjahtu Wajhiya

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ،

Bacaan Latin: Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musli- man wamaa ana minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa sya- riika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya: "Sungguh aku hadapkan wajahku dengan penuh ketundukan kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dan aku bukanlah termasuk orang-orang menyekutukan (Allah), sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya milik Allah Rabb semesta alam, tidak ada sekutu baginya. Dan karena itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Lanjut, Ustaz Adi Hidayat merincikan waktu yang tepat saat Nabi Muhammad SAW mengamalkan kedua bacaan Doa Iftitah tersebut.

"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca Wajjahtu," tegasnya.

Ia pun turut membandingkan saat Nabi Muhammad SAW mengamalkan Inni Wajjahtu dan Allahumma Baa'id dari segi waktu pelaksanaannya.

Ia menjelaskan bacaan Inni Wajjahtu selalu dibaca Nabi Muhammad SAW sedang melakukan lempar jumrah.

Tak hanya lempar jumrah, saat Nabi Muhammad SAW hendak memotong hewan kurban juga selalu membaca Inni Wajjahtu.

"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," katanya.

Ia menyatakan doa sembelih hewan kurban selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW menggunakan Inni Wajjahtu.

"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," imbuhnya.

Ia menerangkan Doa Iftitah kalimat Inni Wajjahtu berangkat dari hadits diriwayatkan Jabir bin Abdullah.

"Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah Nomor Hadits 3221," ucapnya.

Ustaz Adi Hidayat mengungkap bacaan Doa Iftitah sunnah Nabi Muhammad SAW karena melihat para orang tua sudah berpuluhan tahun mengajarkan kepada anak-anaknya.

Hal ini berhubungan para orang tua membekali ilmu pengetahuan kepada anak-anaknya menggunakan Doa Iftitah dengan kalimat Inni Wajjahtu.

Dari penjelasan tersebut, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan agar umat Muslim harus mengetahui perbandingan waktu pengamalan Doa Iftitah untuk digunakan dalam shalat.

Terutama Doa Iftitah berasal dari sunnah Nabi Muhammad SAW yang harus diterapkan saat shalat agar ibadahnya afdal dan mendapat pahala besar.

"Kalau hamba-Ku benar dalam membaca Alhamdulillahirabbil alamin. Ketika dia benar membacanya, maka dijawab langsung oleh Allah. Maka Allah langsung menjawab, hamba-Ku sedang memujiku," tandasnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:54
03:55
05:35
03:29
06:33
02:13
Viral