- Kolase Tim tvOnenews & Tangkapan layar YouTube Khalid Basalamah Official
Walau Rajin Shalat Tahajud Ternyata Tak Jamin Doa Dikabulkan Allah SWT, Penyebabnya Kata Ustaz Khalid Basalamah karena ini
tvOnenews.com - Doa dalam waktu shalat Tahajud menjadi momen tepat bagi umat Muslim meminta segala hajat dikabulkan oleh Allah SWT.
Umat Muslim biasanya tidak pernah meninggalkan doa pada waktu shalat Tahajud karena berisi pengakuan atas kebesaran-Nya.
Waktu shalat Tahajud kerap kali menjadi momentum untuk melantunkan doa karena janji Allah SWT benar adanya dan sebagai bentuk memohon ampunan kepada-Nya.
Namun, adakala orang-orang sudah rutin mengerjakan shalat Tahajud belum merasakan hajat dalam doa mereka diterima oleh Allah SWT.
Hal ini membuat mereka berhenti doa saat setelah atau sebelum mengerjakan shalat Tahajud karena tidak ada syafaat dirasakan mereka.
Ilustrasi seorang wanita membaca doa meminta hajat setelah shalat Tahajud. (Istockphoto)
Ustaz Khalid Basalamah mengungkap penyebab alasan doa di waktu shalat Tahajud tidak kunjung diijabah oleh Allah SWT.
Mengapa shalat Tahajud belum memberikan keutamaan dahsyatnya meski rajin doa? Ustaz Khalid Basalamah menerangkan beberapa alasan penyebabnya dalam suatu ceramah.
Dikutip tvOnenews.com melalui channel YouTube Khalid Basalamah Official, Rabu (18/9/2024), Ustaz Khalid Basalamah mengambil pembahasan doa shalat Tahajud.
Mulanya Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan doa shalat Tahajud biasanya diijabah oleh Allah SWT.
Hal ini mengingatkan orang yang meminta hajat melalui doa pada sepertiga malam sebagai waktu paling tepat bagi mereka.
Dari Surah Al-Isra Ayat 19 menjadi dalil Al-Quran terkait shalat Tahajud dapat mengangkat derajat mereka, Allah SWT berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
Artinya: "Pada sebagian malam lakukanlah shalat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra, 17:79)
Salah satu hadits berasal dari riwayat Abu Hurairah juga menerangkan anjuran doa pada waktu shalat Tahajud, Rasulullah SAW bersabda:
"Allah turun ke langit dunia pada setiap malamnya, yaitu saat sepertiga malam terakhir (shalat tahajud) seraya berfirman, "Siapa yang berdoa pada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan dan siapa yang meminta kepada-Ku niscaya akan Aku berikan dan siapa yang meminta ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.' Keadaan itu berlangsung hingga tiba waktu fajar." (HR. Muslim)
Dari hadits dan dalil tersebut membuat orang-orang harus kehilangan waktu istirahatnya untuk mengejar keutamaan Tahajud melalui doa.
Namun, mereka merasa frustasi karena keutamaannya tidak kunjung datang setelah kehilangan waktu tidurnya.
Meski begitu, pendakwah kelahiran asal Makassar itu mengingatkan amalan doa dan Tahajud yang belum mendatangkan keutamaan tidak dijadikan bahan prasangka buruk.
"Karena jangan sampai ada orang sangka buruk karena biasa ada orang begitu, saya sudah shalat malam katanya Allah janjikan," kata Ustaz Khalid Basalamah.
Ia memahami bahwa Rasulullah SAW menyampaikan pesannya melalui hadits terkait doa shalat Tahajud dipastikan akan diterima oleh Allah SWT.
"Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam menjanjikan, siapa yang berdoa pasti diijabah," terangnya.
Ustaz Khalid Basalamah menjelaskan ada tiga tahapan yang harus dilakukan saat berdoa meminta hajat agar dikabulkan oleh-Nya.
Dewan penasihat syariah sekolah Rahmatan Lil 'Alamin Boarding School di Kabupaten Solok, Sumatera Barat itu merincikan tiga tahapan tersebut berupa hajat cepat dikabulkan, terhindar musibah dan untuk pembekalan di hari Kiamat kelak.
"Nah ini mesti pahami nih, ijabahnya (doa) bisa dari tiga tahapan tadi, seperti dikasih langsung, hilangkan musibah, atau disimpankan untuk dia pada hari kiamat," paparnya.
Ia berpendapat hajat yang positif melalui doa pada waktu Tahajud akan langsung diterima oleh Allah SWT.
Pendakwah usia 49 tahun itu menyatakan ada konteks dalam hajat yang harus dipahami agar terkabulkan oleh-Nya.
"Hajatnya dipenuhi, baik hajatnya, lihat hajatnya apa dulu," imbuhnya.
Ustaz Khalid Basalamah mencontohkan doa didengar oleh Allah SWT apabila hajatnya bersifat halal berdasarkan penjelasan Rasulullah SAW.
Sebaliknya, Allah SWT bisa menerima atau menolak hajat seseorang jika bersifat haram dilantunkan melalui doa shalat Tahajud.
Menurutnya, hajat yang tetap diberikan akan menimbulkan masalah baru terhadap orang tersebut.
"Hajat halal atau haram, halal pun ulama masih mengatakan Allah karena sayang sama dia tetap dikasih pahala dan Allah kadang-kadang tidak memberikan hajatnya kalau dikasih jadi masalah," terangnya.
Tokoh gerakan Salafi itu menyatakan doa Tahajud benar-benar ditolak oleh-Nya apabila orang tersebut masuk dalam golongan ini.
Ia menyebutkan orang yang masuk golongan telah berbuat dosa besar dan maksiat dipastikan doa pada waktu Tahajudnya tidak pernah didengar oleh-Nya.
Terutama bagi yang memiliki hajat besar meski telah berbuat dosa dan maksiat tidak mempengaruhi apa pun.
Ustaz Khalid Basalamah menuturkan penyebab ini sering kali terjadi ketika orang-orang melupakan Allah SWT saat sibuk.
Namun, orang-orang tersebut bersikeras rutin Tahajud hanya ingin hajatnya diberikan dan berusaha mengingat Allah SWT pada waktu sepertiga malam.
"Kayak tadi contoh hadits Allah berfirman kepada para malaikat, tahan sebagian rezeki hamba-Ku ini karena kalau kau membukanya, dikasih, maka dia akan lupa dengan Saya," tukasnya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)