Heboh! Remaja di Ponpes Meninggal Dunia Diduga Akibat Bully di Sukoharjo, Ingatkan Pesan Ustaz Khalid Basalamah Jangan Takut Orang Tua Harus.....
Sumber :
  • dok.istimewa/Effendi Rois

Heboh! Remaja di Ponpes Meninggal Dunia Diduga Akibat Bully, Ingatkan Pesan Ustaz Khalid Basalamah Jangan Takut Orang Tua Harus...

Kamis, 19 September 2024 - 00:16 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Kabar di Media sosial (Medsos) dan pemberitaan tengah dihebohkan dengan kasus dugaan perundungan atau bully hingga meninggal dunia di Pondok Pesantren (Ponpes). 

Kedua orang tua korban, Tri Wibowo dan Yuli Sri Utami, putra pertamanya mereka bernama Abdul Karim Putro Wibowo (13) meninggal dunia, Senin (16/9/2024) kemarin. 

Abdul Karim meninggal dunia usai diduga mendapatkan tindakan kekerasan oleh kakak tingkatnya di Pondok Pesantren Az Zayadiy, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah. 

Mengutip tvOnenews.com saat ditemui di Rumah duka yang berada di Pucangsawit, Tri Wibowo menceritakan anaknya diduga mendapatkan tindakan kekerasan oleh santri yang merupakan kakak tingkatnya. 

"Sebab dan musababnya remeh banget hanya meminta rokok dan dengan senioritas dia sampai berbuat keras sekali sampai anak saya meninggal," ungkap Tri Wibowo ayah korban. 

Namun dirinya belum dapat memastikan sepenuhnya. Oleh karena itu, pihak keluarga memutuskan untuk melakukan otopsi. 

"Ada pemukulan, saya belum pastikan. Tapi saat saya pastikan secara langsung saat meninggal dunia bagian luar seperti tidak terlihat apa-apa. Maka pihak keluarga memutuskan untuk otopsi biar semuanya jelas nggak mau ditutup tutupi," sambungnya. 

 

Pandangan Islam 

 

dok.tangkapan layar YouTube 

 

Sehubungan dengan kasus dugaan bully akibatkan remaja meninggal dunia, dalam agama Islam perundungan (bully) tidak dibenarkan. 

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْراً مِنْهُمْ وَلا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْراً مِنْهُنَّ وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ وَلا تَنَابَزُوا بِالأَلْقَابِ

Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.” (QS Al-Hujurat [49]: 11).

 

Lebih lanjut, dengan bully pernah dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah dalam ceramahnya yang tayang di YouTube Khalid Basalamah, dikutip Senin (19/8/2204).

Ustaz Khalid Basalamah mengatakan kalau sudah seharusnya, orang tua menanamkan sejak dini, bagaimana menyikapi bully di Sekolah.

Hal ini, jika dikaitkan dengan kasus bully pada anak di Ponpes, disarankan untuk melawan. Bukan soal melawan secara sembarangan tetapi dengan batasan tertentu.

 

Menurut Ustaz Khalid Basalamah itu penting, bagi anak untuk melawan sesuatu yang dianggap mengancam keselamatan diri. 

Sementara bully atau cuma ucapan ajarkan anak tidak perlu diladeni.

"Kalau itu hanya sekedar kata-kata diucapkan kata-kata nggak usah dibalas, kalau orang mengatakan apapun ndak usah balas," jelas Ustaz Khalid Basalamah.

"Tapi kalau sudah sampai menyakiti fisik nggak boleh harus bela diri, kenapa kepada anak harus bela dirimu, karena dalam Islam sudah diajarkan, siapa terbunuh karena membela dirinya membela hartanya nama baiknya kan mati syahid. Nggak boleh kita harus kita bijak mengajarkan, bukan kita ajar anak kita berkelahi bukan (maksudnya)," jelasnya.

 

Sebagaimana hadits itu, dikutip dari NU Online, sebuah hadits hukum mati syahid orang melawan kejahatan demi membela diri Rasulullah SAW dengan sangat jelas bersabda:

مَنْ قُتِلَ دُونَ مَالِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دِينِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ دَمِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ ، وَمَنْ قُتِلَ دُونَ أَهْلِهِ فَهُوَ شَهِيدٌ

 

"Barang siapa yang dibunuh karena membela hartanya, maka ia mati syahid. Barang siapa dibunuh karena membela agamanya maka ia mati syahid. Barang siapa dibunuh karena membela darahnya, maka ia mati syahid. Dan barang siapa yang dibunuh karena membela keluarganya ia mati syahid."

 

Menurut Ustaz Khalid Basalamah dalam kasus yang umum terjadi, ada yang menyudutkan anak, misalnya mau dikeroyok harus ada perlawanan. 

Kemudian, lari untuk melaporkan ke Sekolah. Apabila perlu orang tua turun tangan, dengan datang ke Sekolah terangkan masalahnya.

 

"Sekolah yang panggil orang tuanya anak itu kalau duduklah rame-rame diskusikan masalah itu, dan diberikan hukuman-hukuman anak itu, supaya dia tidak melakukan kejahatan kepada orang lain. Kalau sekolahnya nggak mau lakukan ya tinggal keluar aja dari situ enggak ada manfaatnya," tegas Ustaz Khalid Basalamah.

"Berarti kan dia pilih kasih gitu kan, dan akhirnya tidak terdidik lagi anak kita menjadi orang sosok bisa memilah mana benar, mana salah nanti tidak boleh cari sekolah yang bisa membela mana yang hak mana yang bathil pada anak kita, dan jangan sampai malah tertanam kuat yang menang itu ditengah masyarakat bahaya sekali," pesannya. (Klw)

 

Waallahualam

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:24
03:24
02:41
09:00
03:14
05:50
Viral