- Pexels
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 59: Kezaliman Ganti Syariat Sujud dari Perintah Allah SWT
tvOnenews.com - Tafsir Surah Al-Baqarah yat 59 menunjukkan kisah Bani Israil kembali melanggar perintah Allah SWT.
Padahal Bani Israil kembali mengenyam berbagai kenikmatan mendadak berubah menunjukkan kezaliman dalam tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 59.
Sebelumnya, Bani Israil telah mendapat peristiwa mengerikan dalam bentuk halilintar dalam beberapa tafsir ayat Surah Al-Baqarah sebelumnya.
Hal ini membuat Bani Israil hanya tersisa dari generasi untuk masa depannya.
Namun, Allah SWT masih memaafkan Bani Israil dan mereka diperintahkan untuk memasuki negeri biasa dikenal Baitul Maqdis.
Ilustrasi sujud dalam shalat. (Istockphoto)
Kini, mereka kembali berulah hingga mengganti perintah Allah SWT atas syariat posisi sujud yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Dikutip tvOnenews.com melalui Quran Kemenag, berikut tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 59 berjudul "Kezaliman Ganti Syariat Sujud dari Perintah Allah SWT".
Tafsir Surah Al-Baqarah Ayat 59
فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ ࣖ
Bacaan Latin: Fabaddalal-laziina zalamuu qaulan gairal-lazii qiila lahum fa anzalnaa ‘alal-laziina zalamuu rijzam minas-samaa'i bimaa kaanuu yafsuquun(a).
Artinya: "Lalu, orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan (perintah lain) yang tidak diperintahkan kepada mereka. Maka, Kami menurunkan malapetaka dari langit kepada orang-orang yang zalim itu karena mereka selalu berbuat fasik." (QS. Al-Baqarah, 2:59)
Tafsir ayat 59 ini menjelaskan Bani Israil kembali ingkar kepada Allah SWT meski sudah diberikan banyak kenikmatan luar biasa untuk mereka.
Mereka kembali menjadi orang zalim atas perbuatannya membalas beragam anugerah dari Allah SWT.
Bani Israil sampai mengganti syariat berasal perintah dari Allah SWT hanya demi kebaikan untuk mengerjakan segala sesuatu bagi mereka.
Pelanggaran perintah Allah SWT meliputi syariat sujud diganti dengan cara mengangkat kepala, tunduk menunjukkan bukti ketaatan terhadap sikap pembangkangan.
Tak hanya itu, sikap tersebut juga menunjukkan rendah hati dengan sikap yang angkuh hingga sombong.
Dari keingkaran dan kesombongan Bani Israil membuat Allah SWT menurunkan malapetaka melalui para malaikat-Nya.
Malapetaka berasal dari malaikat tersebut berupa siksaan sangat pedih turun dari langit yang tidak diketahui waktu kedatangannya.
Malapetaka tersebut menunjukkan balasan atas orang-orang telah berbuat fasik dan tidak pernah bersyukur selalu mendapat kenikmatan dari-Nya.
Wallahu A'lam Bishawab.
(hap)