Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.
Sumber :
  • MUI

Anwar Abbas Prihatin Pada Artis dan Tokoh yang Masih Tidak Peduli dengan Palestina: Wajar Jika Muncul Gerakan Blockout 2024

Rabu, 25 September 2024 - 09:54 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas prihatin atas sikap dari sebagian artis dan tokoh publik yang tidak memperlihatkan kepeduliannya terhadap Palestina hingga memunculkan gerakan Blokout 2024.

“Kita sangat menyesalkan adanya sikap dari sebagian para artis dan tokoh-tokoh publik dunia termasuk di indonesia yang tidak memperlihatkan kepeduliannya sama sekali dengan nasib rakyat palestina,” ujar Anwar Abbas dalam keterangannya yang diterima tvOnenews.com pada Rabu (25/9/2024). 

Padahal genosida di Palestina terjadi lebih dari setahun dan sudah lebih dari 40.000 jiwa dari rakyat Palestina yang meninggal dunia.

“Sudah lebih 40.000 jiwa kalangan mereka meregang nyawa dan mati dibunuh oleh tentara israel dimana sebagian besar dari para korban tersebut adalah kaum perempuan dan anak-anak,” ucap Anwar Abbas mengingatkan. 

Pria yang akrab disapa Buya Anwar itu kemudian mengatakan bahwa adalah suatu kewajaran jika di tengah-tengah situasi yang seperti itu muncul sebuah kelompok pergerakan baru yang dikenal dengan gerakan Blockout 2024.

“Gerakan Blockout yang intinya mengingatkan masyarakat dunia supaya jangan berdiam diri dan tidak memperlihatkan kepeduliannya sama sekali akan nasib rakyat palestina yang sudah sedemikian mengenaskannya,” jelasnya.

“Untuk itu kita berharap ke depan supaya  gerakan ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik menjadi sebuah gerakan moral yang mengglobal sehingga  gerakan ini diharapkan akan bisa mencegah terjadinya pelanggaran-pelanggaran HAM di berbagai belahan dunia,” lanjut Anwar Abbas menambahkan. 

Buya Anwar juga menilai adanya penurunan terhadap nilai-nilai perikemanusiaan dan perikeadilan di masyarakat.

“Jika ada orang yang hanya sibuk dengan dirinya sendiri dan tidak peduli dengan nasib orang lain maka berarti orang tersebut di samping sudah kehilangan hati nuraninya juga sudah tidak menghormati nilai-nilai  perikemanusiaan dan perikeadilan,” ucap Anwar Abbas.

“Untuk itu tugas kita bersamalah mengingatkan mereka agar bisa kembali kepada fitrahnya sebagai makhluk sosial dan makhluk yang  beragama,” pesan Anwar Abbas.

Pria yang akrab disapa Buya itu kemudian mengatakan bahwa makhluk beragama artinya yang dalam kehidupannya sehari-hari punya tugas suci.

“Tugas suci itu yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam kehidupan ini dengan cara melakukan amar ma’ruf nahi munkar,” jelasnya.

Maka kata Buya Anwar, orang yang seperti itu jika melihat kebaikan maka mereka dukung.

“Dan jika mereka melihat kemunkaran maka mereka  cegah,” tandasnya. 

Maka jika melihat tindakan kekerasan atau hal lainnya, pasti setiap manusia seharusnya pasti peduli dengan mencegahnya.

“Karena itu sebagai konsekuensi logis dari sikap dan cara pandang tersebut,” katanya.

“Jika mereka melihat  pembunuhan dan pembantaian yg dilakukan oleh pihak-pihak tertentu terhadap pihak lain maka mereka sebagai manusia dan sebagai makhluk sosial dan beragama  harus memperlihatkan kepeduliannya dengan berusaha untuk mencegahnya,” lanjutnya. (put)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
19:18
06:15
08:43
02:40
08:39
09:38
Viral