Berawal Suka Diajak ke Masjid, Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Jadi Mualaf dan Akui Indonesia Lebih Baik dari Belanda.
Sumber :
  • dok.instagram Ragnar

Berawal Suka Diajak ke Masjid, Pemain Timnas Indonesia Ragnar Oratmangoen Jadi Mualaf dan Akui Indonesia Lebih Baik dari Belanda

Sabtu, 28 September 2024 - 03:24 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen membeberkan, bagaimana ia bisa mengambil keputusan menjadi mualaf?. Di tengah ia terlahir dari keluarga besar Nasrani. 

Ragnar Oratmangoen kelahiran Belanda ini, ternyata memiliki keluarga di Indonesia di Maluku. Nggak heran namanya, sudah mewakili satu marga yang ada di Kepulauan Tanimbar 'Oratmangoen'.

Dalam ceritanya, berawal Ragnar Oratmangoen mengaku teman-temannya di waktu kecil sering mengajaknya ke Masjid.

Momentum tersebut, buatnya memulai eksplorasi mencari tahu dan mengenal agama islam.

"Bagi saya, yang saya pikirkan adalah belajar tentang Tuhan. Tentu saja juga teman saya yang beberapa kali membawa saya ke masjid," jelas Ragnar Selasa (19/3) di Senayan, Jakarta,

Berjalannya waktu, sekitar usia 15 tahun, pria yang akrab disapa Wak Haji mengakui siap putuskan mualaf.

Tentunya, bukan tanpa alasan ia putuskan agama islam jadi pilihan agamanya.

"Tidak, saya tidak terlahir sebagai muslim. Saya dibesarkan dalam keluarga kristen," ungkap anak asuh Shin Tae-yong itu. 

 

dok.kolaee tvOnenews.com/Timnas 

 

"Tapi setelah saya tumbuh dewasa saya memutuskan untuk memeluk Islam pada usia 15 tahun," tambah bagian Skuad Garuda itu.

Menurutnya ada rasa dan pikiran yang Ragnar Oratmangoen tidak dapatkan di agama lain, yaitu adanya pembelajaran dan bimbingan untuk hidup dan mengenal tuhan.

"Mereka membuat saya belajar lebih tentang Tuhan dan religi bagaimana membantumu dalam hidup, dan membuat saya memutuskan untuk menjadi seorang muslim," terang Wak Haji.

Selain mualaf dan putuskan agama islam itu ibarat hidayah.

Ternyata Ragnar Oratmangoen, juga salah satu pemain bola, datang ke Indonesia untuk menjalani proses naturalisasi.

Kala itu, dia bersama Thom Haye akhirnya resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) tahun ini.

Keduanya menjalani pengambilan sumpah dan janji setia pewarganegaraan Republik Indonesia di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) DKI Jakarta pada Senin, 18 Januari 2024 lalu. 

Sementara soal kenyamanan Ragnar Oratmangoen di Indonesia daripada Belanda ia sampaikan karena tingkat toleransi berbeda. 

Dalam podcastnya, bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77, Ragnar Oratmangoen mengaku di sini bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame orang lain.

 

"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat dikutip, Sabtu (27/9/2024).

"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.

"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah mengjudge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.

Salah satu contohnya, suara adzan di Belanda dan Indonesia memiliki makna berbeda bagi masyarakatnya.

Menurut Ragnar Oratmangoen kalau di Indonesia bisa bebas, tanpa ada dugaan macam-macam. 

"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan

adzan setiap kali saya keluar," ucap Ragnar lagi. (klw)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
04:08
01:01
00:59
01:21
02:28
01:43
Viral