Habib Novel Alaydrus sarankan amalan ini diterapkan setiap hari karena punya pahala lebih baik dari shalat Tahajud.
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Novel Muhammad Alaydrus

Ternyata Pahala Amalan ini Lebih Dahsyat dari Shalat Tahajud, Kata Habib Novel Alaydrus Walau Sederhana Lakukan Setiap Hari

Senin, 30 September 2024 - 02:54 WIB

tvOnenews.com - Habib Novel Alaydrus mengungkapkan bahwa amalan sunnah yang dahsyat terletak pada shalat Tahajud.

Menurut Habib Novel Alaydrus, shalat Tahajud memiliki banyak keutamaan, di antaranya pahala besar, amalan pembuka rezeki, dan menghapuskan segala dosa.

Habib Novel Alalydrus menekankan amalan ibadah sunnah yang dilakukan sepertiga malam, yakni shalat Tahajud harus dikerjakan dengan fokus atau khusyuk.

Habib Novel Alaydrus menyatakan orang yang mengerjakan shalat Tahajud secara khusyuk dijamin keutamaan dari amalan tersebut langsung diberikan oleh Allah SWT.

Namun, pendakwah asal Surakarta itu menyampaikan bahwa seseorang wajib melakukan amalan ini lantaran mempunyai pahala besar melebihi dari shalat Tahajud.


Ilustrasi berdoa setelah shalat Tahajud. (IstockPhoto)

Ia menegaskan bahwa amalan ini harus dirutinkan setiap hari selain menunaikan shalat Tahajud lantaran pahalanya sangat besar.

Apa amalan memiliki pahala yang mengalahkah shalat Tahajud? Habibi Novel Alaydrus mengungkapkan rahasianya.

tvOnenews.com mengutip dari kanal YouTube Ngaji Asyik, Senin (30/9/2024), Habib Novel Alaydrus membagikan amalan yang pahalanya tidak kalah saing dengan shalat Tahajud.

Pimpinan majelis ilmu dan dzikir Ar-Raudhoh, Surakarta, Jawa Tengah itu memahami bahwa shalat sunnah malam yang selalu dirutinkan banyak orang terletak pada Tahajud.

Meski demikian, ia mengingatkan agar umat Muslim tidak meninggalkan amalan lain dan disarankan mengerjakan hal ini.

Ia menyebutkan bahwa amalan ini sangat sederhana tetapi masih banyak yang belum menyadari akan pahala dahsyatnya.

Pendakwah keturunan Rasulullah SAW itu membagikan amalan pahalanya lebih besar dari Tahajud karena mengingat almarhum sang ayah pernah memberikan pesan kepadanya.

Maka, Habib Novel menyatakan bahwa setiap pesan yang dilontarkan oleh ayah atau ibu wajib diingat karena demi kebaikan bersama.

Lanjut, ulama tersebut menyarankan seseorang tidak pernah melupakan amalan ini dan wajib dilakukan setiap waktu.

Ia menyampaikan almarhum ayahnya pernah berpesan agar amalan memberikan kesenangan hati pada orang lain hingga diri sendiri tidak pernah ditinggalkan setiap hari.

"Pesan almarhum ayah saya untuk saya, senangkan hatimu dan biasakan menyenangkan orang lain," ungkap Habib Novel Alaydrus.

Habib Novel Alaydrus menuturkan amalan tersebut berangkat dari kisah Allah SWT mengutus para Wali.

Menurutnya, para Wali mempunyai salah satu tujuan selain menyiarkan nilai agama Islam tetapi juga memberikan kebahagiaan kepada orang lain.

Ia berasumsi bahwa Allah SWT memberikan karunia kepada para Wali-Nya yang ditugaskan agar orang lain selalu bahagia.

"Nanti banyak kisah para Wali yang hidupnya hanya menyenangkan orang, menyenangkan orang, hasilnya disenangkan oleh Allah SWT," tuturnya.

Pendakwah usia 49 tahun itu berpendapat amalan tersebut sangat sederhana untuk dilakukan karena hanya menyenangkan orang lain.

Misalnya tetangga dan orang sekitar mendapat kebahagiaan setelah diberikan makanan sebagai bentuk penerapan amalan tersebut.

"Ibu-ibu kalau mau senangkan orang gampang, yang ahli masak kirimi tetangga masakan, senang itu," jelasnya.

Lanjut, ia mencontohkan jika ada orang sekitar baik dalam lingkup keluarga, tetangga, dan sebagainya ingin merasakan masakan kita wajib dipenuhi agar mereka bahagia.

"Kalau ada orang ngidam pengin masakan tertentu, niatkan itu saya masakin biar senang dia," terangnya.

Menurutnya, sikap memberikan kesenangan dan kebahagiaan kepada orang lain mengalahkan dahsyatnya pahala shalat Tahajud.

Ia melihat jika seseorang telah berbuat memberikan kebahagiaan maka akan menimbulkan kesenangan apa yang telah dilakukan oleh diri sendiri.

"Itu amalan yang luar biasa, bahkan mungkin bisa mengalahkan pahala tahajud," katanya.

Lanjut, Habib Novel Alaydrus menganggap pahala tidak selalu didatangkan meski seseorang telah rajin shalat Tahajud.

Ia menyebutkan seseorang yang selalu sulit khusyuk saat Tahajud maka dipastikan masih diliputi adanya kesombongan diri.

Terutama bagi orang yang berusaha menunjukkan diri mereka telah menjadi golongan ahli ibadah lantaran rutin Tahajud maka pahalanya tidak berkah.

"Mungkin Tahajudmu, Tahajudku enggak khusyuk, banyak riya, banyak ujub, banyak sum'ah, dan lain sebagainya," tuturnya.

Meski demikian, ia menyatakan ada dampak seseorang bisa riya lantaran selalu melakukan amalan membahagiakan orang lain.

Namun, ia menjamin melalui pemberian makanan sebagai tanda menciptakan kebahagiaan orang lain dan pahala didapatkannya sangat besar.

"Tapi kalau nyenangin hati InsyaAllah yang dibuat senang mendoakan semoga surga, padahal kita riya, padahal kita ujub, padahal kita sum'ah," imbuhnya.

"Tapi doanya mukmin buat mukmin yang lain itu manfaat," tambahnya.

Habib Novel Alaydrus menutupkan bahwa amalan ini juga berasal dari anjuran Rasulullah SAW kepada umatnya kala itu agar selalu memberikan kebaikan pada orang lain.

"Itulah amalan yang diajarkan oleh para aulia sholihin, diajarkan baginda Muhammad SAW," tandasnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
01:15
01:21
02:26
07:14
02:26
Viral