Ustaz Adi Hidayat ungkap kebolehan habis ambil air wudhu langsung mengelap wajah pakai handuk.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & Freepik

Usai Wudhu Memangnya Boleh Wajah Langsung Dilap Gunakan Handuk? Ustaz Adi Hidayat Ungkap Kebiasaan itu Ternyata...

Kamis, 3 Oktober 2024 - 05:40 WIB

tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menerangkan ada beberapa hal yang diperhatikan dalam mengambil air wudhu sebelum shalat.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan air wudhu sangat penting sebagai bentuk kesucian dalam shalat.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan air wudhu dapat membersihkan hadas dari tubuh agar shalat dalam kondisi tetap suci.

Namun, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan ada berbagai ketentuan yang harus diketahui saat mengambil atau setelah menggunakan air wudhu agar tetap sah.

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan jika seorang mukmin tidak mengikuti ketentuan ini maka berpotensi wudhu yang dikerjakannya tak sah.


Ilustrasi mengusap wajah saat mengambil air wudhu. (iStockPhoto)

Hal ini mengingatkan banyak orang setelah mengambil air wudhu langsung mengelap wajah menggunakan handuk.

Itu berpotensi air wudhu yang menempel di wajah akan hilang meski sudah menyucikan diri melalui ibadah tersebut.

Lantas, apakah boleh mengelap wajah bekas dari air wudhu memakai handuk? Ustaz Adi Hidayat menerangkan hal ini.

Dikutip tvOnenews.com dari tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (3/10/2024), Ustaz Adi Hidayat menerangkan air wudhu yang menempel di wajah langsung dilap pakai handuk.

Ia menerangkan hal tersebut setelah mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya perihal handuk digunakan untuk mengelap air wudhu di wajah atau bagian kepala.

"Apakah diperkenankan mengelap bagian tubuh setelah wudhu, seperti bagian kepala selepas wudhu?," kata Ustaz Adi Hidayat sambil mengutip pertanyaan jemaahnya.

Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyatakan wajah yang dilap setelah terkena air wudhu menggunakan handuk masih boleh.

Menurutnya, segala sesuatu baik sebelum dan setelah wudhu tidak mempunyai kaitan perihal hukum sah atau tidaknya.

Meski demikian, jika hal tersebut berpotensi membatalkan baik saat berwudhu maupun sudah menyelesaikan ibadahnya.

Ia mencontohkan saat berwudhu atau setelahnya tiba-tiba mengeluarkan bunyi kentut maka dipastikan harus kembali mengambil air wudhu.

"Misal setelah wudhu ada sesuatu yang bunyi yang keluar dari bagian tubuh yang diketahui itu memang membatalkan wudhu, maka itu langsung berpengaruh," jelasnya.

Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar seorang mukmin segera menggali informasi berbagai hal yang dapat membatalkan wudhu atau bersifat makruh hingga mubah.

Ia menambahkan hal yang makruh jika seorang mukmin memakan makanan menyumbang bau maka berpengaruh pada ibadah shalatnya.

Misalnya seorang mukmin memakan pete atau jengkol bersifat makanan mengeluarkan bau tidak sedap bisa membatalkan ibadah shalat.

Hal itu membuat seorang mukmin segera kembali mengambil air wudhu agar shalatnya tetap khusyuk.

Sebaliknya, Ustaz Adi Hidayat menuturkan jika makanan yang disantap tidak berbau maka masih boleh untuk dibersihkan.

Misalnya seseorang membersihkan dengan cara menyikat gigi setelah menyantap makanan tidak berbau tak akan berpengaruh pada ibadah wudhunya.

"Hal-hal yang diperkenankan, yang boleh, tidak masalah, seperti mengelap air yang telah menempel pada bagian tubuh setelah kita berwudhu, boleh-boleh saja," katanya.

Ia pun menyinggung ketika seseorang berada di berbagai kondisi, seperti mengadakan rapat tidak etis jika wajah dalam keadaan basah.

Lanjut, pria lulusan S2 di UIN Bandung itu menyoroti bahwa ada cahaya yang didapatkan melalui bekas air wudhu menempel di wajah.

Menurutnya, hal tersebut bersifat metafora dari bekas air wudhu di bagian wajah.

"Maksudnya wudhu yang dikerjakan tersebut akan memberikan pengaruh kepada keadaan atau suasana batin kita, diri kita menyucikannya," tuturnya.

"Sehingga menggerakkan bagian anggota tubuh untuk bersikap baik," lanjutnya.

Pendakwah karismatik asal Pandeglang itu menyebutkan wudhu tidiak selalu membersihkan bagian luar melainkan juga membawa kebaikan.

Ia berpendapat tujuan wudhu akan menghasilkan cahaya atau aura kebaikan pada seseorang.

"Kebaikan yang dihasilkan dari wudhu itu, secara bahasa disebutkan bersih luarnya, kemudian memberikan dampak kebaikan, melahirkan cahaya atau aura-aura kemuliaan," ucapnya.

"Ini yang nantinya mendatangkan cahaya di hari kiamat. Seperti yang disampaikan," sambungnya.

Ia menjelaskan bahwa seseorang akan mengeluarkan cahaya memancar saat dipanggil di hari Kiamat berdasarkan penjelasan dari Rasulullah SAW.

Ia menuturkan ada metafora dipahami beberapa ulama melalui bekas wudhu.

"Jadi kalau dibasuh anggota tubuh keseluruhannya, maka di hadits Muslim dikatakan orang-orang yang wudhunya benar, dengan jatuhnya air, bersamaan itu pula jatuhnya dosa-dosanya," imbuhnya.

"Wudhu yang benar itu merubah perilaku kita dan akan memberikan pengaruh kepada bagian tubuh yang akan digunakan untuk berinteraksi dalam kehidupan. Itu melahirkan cahaya," sambungnya.

Maka, ia menyatakan wajah dilap pakai handuk setelah berwudhu dalam kondisi tidak memungkinkan masih boleh, seperti halnya saat di rapat kerja.

"Jadi, jika kondisinya basah dan menuntut kita untuk melakukan pekerjaan tertentu untuk kering, maka tidak apa-apa dilap," tandasnya.

(gwn/hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
03:16
43:11
04:17
01:49
02:45
04:20
Viral