Ilustrasi riba menjadi materi teks khutbah Jumat singkat.
Sumber :
  • Freepik

Teks Khutbah Jumat Singkat 4 Oktober 2024: Kenapa Riba Disorot Islam?

Kamis, 3 Oktober 2024 - 21:39 WIB

tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat meliputi materi yang disampaikan khatib shalat Jumat untuk memberikan beberapa pesan kepada para jemaahnya.

Teks khutbah Jumat mengandung makna sebagai pengingat bagi jemaah shalat Jumat untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Tak hanya itu, teks khutbah Jumat juga bersifat mengajak dan mengandung nasihat melalui informasi yang diungkap oleh khatib pada sesi ceramah.

Adapun teks khutbah Jumat ini bersifat singkat untuk pelaksanaan shalat Jumat, 4 Oktober 2024.

Teks khutbah Jumat singkat pada 4 Oktober 2024 mengambil judul tentang riba.


Ilustrasi jemaah shalat Jumat menyimak teks khutbah Jumat singkat saat khatib ceramah. (ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

Tentunya, riba menjadi suatu yang dibahas dan dilarang keras oleh agama Islam akan dikupas tuntas melalui teks khutbah Jumat ini.

Dikutip tvOnenews.com dari laman resmi khotbahjumat, Kamis (3/10/2024), teks khutbah Jumat singkat pada 4 Oktober 2024 berjudul "Kenapa Riba Disorot Islam?".

Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Kenapa Riba Disorot Islam?

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Sidang shalat Jumat yang dirahmati dan dikaruniai oleh Allah SWT

Pertama-tama, khatib akan mengajak kepada para jemaah agar senantiasa melantunkan pujian kepada Allah SWT berkat nikmat dan karunia berasal dari-Nya membuat kita merasakan keberkahan tidak terhingga sampai sekarang harus kita syukuri bersama.

Tak lupa, khatib mengajak kalian semua senantiasa melantunkan sholawat serta salam kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang telah berjuang menyebarkan kebenaran dari Allah SWT agar membawa umat manusia ke jalan yang benar dan taat kepada-Nya.

Kaum muslimin rahimahumullah

Izinkan saya selaku khatib ingin menyampaikan materi ceramah khutbah Jumat kali ini bertema riba berawal dari tafsir dijelaskan oleh Al-Imam al-Qurthubi.

Al-Imam al-Qurthubi menerangkan kisah pada zaman Imam Malik rahimahumullah terkait seorang pemuda melalui salah satu jalan dalam kondisi malam hari.

Pemuda tersebut yang sedang berjalan pada malam hari tidak sengaja melihlat seorang yang sedang mabuk sambil meminum khamr.

Pemuda itu melihat orang yang mabuk tersebut melambaikan tangan agar bisa mendapat bulan lantaran sang pembuk merasa jarak bulan dengannya sangat dekat.

Orang yang mabuk sambil meminum khamr tersebut sambil berkata begini:

اِمْرَأَتِيْ طَالِقٌ إِنْ كَانَ يَدْخُلُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ أَشَرُّ مِنَ الخَمْرِ

Artinya: "Istriku berstatus terceraikan kalau seandainya ada sesuatu yang masuk ke perut anak Adam yang lebih buruk dari khamr."

Namun, pemabuk tersebut seraya kebingungan terkait status sang istri sudah diceraikan dirinya atau belum.

Dari situlah menunjukkan sang pemabuk tidak mengetahui segala sesuatu keburukan yang dihasilkan dari khamrnya.

Pemabuk tersebut pun menemui Imam Malik seraya mengatakan terkait segala permasalahannya langsung dijawab oleh Imam Malik.

اِرْجِعْ حَتَّى أَنْظُرَ إِلَى مَسْأَلَتِكُمْ

Artinya: "Kembalilah, akan aku pelajari terlebih dahulu kasus yang engkau alami."

Imam Malik kembali mendapat tamu yang di mana sang pemabuk menemuinya keesokan hari.

Imam Malik seraya berkata bahwa istri pemabuk tersebut berstatus telah diceraikan berdasarkan keterangan dari Kitabullah dan sunnah Nabi.

Imam Malik mengatakan dirinya tidak menemukan yang lebih buruk daripada riba lantaran Allah SWT berfirman oerang terkait riba sebagai permasalahan berat.

Hal ini berdasarkan dalil Al-Quran terkait hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 279, Allah SWT berfirman:

فَاِنْ لَّمْ تَفْعَلُوْا فَأْذَنُوْا بِحَرْبٍ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖۚ وَاِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوْسُ اَمْوَالِكُمْۚ لَا تَظْلِمُوْنَ وَلَا تُظْلَمُوْنَ

Artinya: "Jika kamu tidak melaksanakannya, ketahuilah akan terjadi perang (dahsyat) dari Allah dan Rasul-Nya. Akan tetapi, jika kamu bertobat, kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan)." (QS. Al-Baqarah, 2:279)

Maka, khatib menjelaskan riba yang dikonsumsi lebih buruk daripada mengonsumsi babi, khamr dan sebagainya.

Seperti halnya berasal dari keterangan Surah Al-Baqarah Ayat 275 terkait buruk dan haramnya riba, Allah SWT berfirman:

اَلَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ الرِّبٰوا لَا يَقُوْمُوْنَ اِلَّا كَمَا يَقُوْمُ الَّذِيْ يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطٰنُ مِنَ الْمَسِّۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ قَالُوْٓا اِنَّمَا الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبٰواۘ وَاَحَلَّ اللّٰهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبٰواۗ فَمَنْ جَاۤءَهٗ مَوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّهٖ فَانْتَهٰى فَلَهٗ مَا سَلَفَۗ وَاَمْرُهٗٓ اِلَى اللّٰهِ ۗ وَمَنْ عَادَ فَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِ ۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ

Artinya: "Orang-orang yang memakan (bertransaksi dengan) riba tidak dapat berdiri, kecuali seperti orang yang berdiri sempoyongan karena kesurupan setan. Demikian itu terjadi karena mereka berkata bahwa jual beli itu sama dengan riba. Padahal, Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Siapa pun yang telah sampai kepadanya peringatan dari Tuhannya (menyangkut riba), lalu dia berhenti sehingga apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Siapa yang mengulangi (transaksi riba), mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Al-Baqarah, 2:275)

Dari Abdullah bin Abbas menjadi sepupu Nabi Muhammad SAW mengupas tafsir ayat tersebut, begini bunyinya:

آكِلُ الرِّبَا يُبْعَثُ يَوْمَ القِيَامَةِ مَجْنُوْنًا يُخْنَقُ

Artinya: "Pemakan riba dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan gila dan tercekik."

يُقَالُ يَوْمَ القِيَامَةِ لِآكِلِ الرِّبَا: خُذْ سِلَاحَكَ لِلْحَرْبِ

Artinya: "Dikatakan kepada pemakan riba nanti pada saat hari kiamat, 'Ambil senjatamu untuk berperang'."

Kaum muslimin rahimahumullah

Hukuman berasal dari Allah SWT untuk pelaku riba terjadi di dunia dan akhirat diterangkan dalam Surah Al-Baqarah Ayat 276, Allah SWT berfirman:

يَمْحَقُ اللّٰهُ الرِّبٰوا وَيُرْبِى الصَّدَقٰتِ ۗ وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ اَثِيْمٍ

Artinya: "Allah menghilangkan (keberkahan dari) riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang sangat kufur lagi bergelimang dosa." (QS. Al-Baqarah, 2:276)

Sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT

Demikianlah khatib menerangkan khutbah Jumat pertama ini, semoga kita tidak merugi atas pengumpulan harta yang sangat lelah tidak memiliki manfaat di dunia jika dihasilkan dari riba.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
02:03
02:10
01:29
07:12
02:14
Viral