- freepik
Waktu Terbaik untuk Istighfar Ternyata 15 Menit Sebelum Waktu Subuh, Ustaz Adi Hidayat Katakan Karena Saat Itu Ada Ini
Jakarta, tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) jelaskan waktu terbaik istighfar yang ternyata 15 menit sebelum waktu subuh.
Sebagai seorang manusia pastilah kita tidak luput dari dosa dan istighfar adalah salah satu cara memohon ampunan kepada Allah SWT.
Secara bahasa, istighfar artinya permohonan ampun seorang hamba kepada Allah SWT atas segala dosa dan kesalahan.
Adapun kalimat istighfar yang paling umum adalah "Astaghfirullah" yang memiliki arti "Aku memohon ampun kepada Allah SWT".
Sebagai zikir, istigfar bisa dilakukan kapanpun. Namun Ustaz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan, ada waktu terbaik untuk istighfar dan itu saat 15 menit sebelum waktu subuh.
Bahkan Ustaz Adi Hidayat (UAH) melanjutkan, jika istighfar dilakukan 15 menit sebelum subuh dan kemudian dilanjutkan dengan berdoa, maka doanya berpotensi dikabulkan.
Namun hal ini bukan berarti istighfar baiknya hanya dilakukan saat 15 menit sebelum waktu subuh, istighfar sangat baik jika dilakukan langsung setelah melakukan kesalahan atau dosa.
Lalu mengapa istighfar baik jika dilakukan 15 menit sebelum waktu subuh?
Hal ini ternyata karena 15 menit sebelum subuh adalah waktu yang istimewa.
“Waktu sahar,” ucap Ustaz Adi Hidayat.
Saat itulah kata Ustaz Adi Hidayat, waktu terbaik untuk berdoa. Namun sebelum berdoa harus melakukan zikir istighfar terlebih dahulu.
Kemudian, Ustaz Adi Hidayat menyarankan untuk bangun pukul 03.30 atau pukul 04.00 pagi.
“Misal pukul 04.44 subuh, bangun dari setengah 4 atau jam 4, jam 4 ke setengah lima waktu sahar,” tandas Ustaz Adi Hidayat.
“Itu waktu bagus-bagusnya untuk istighfar dan berdoa,” jelas Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Jadi saran Ustaz Adi Hidayat (UAH), selain shalat tahajud, setiap Muslim disarankan zikir istighfar dulu.
Setelah itu barulah kemudian memanjatkan doa sesuai hajat yang diinginkan.
Hal ini karena, kata Ustaz Adi Hidayat, Allah SWT akan mengabulkan doa seorang hamba yang dosanya telah diampuni.
“Ketika Allah ampuni, kesalahannya dihilangkan, kesholehannya dimunculkan,” tandas UAH.
Pentingnya Istighfar
Istighfar adalah amalan yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dalam Al-Qur'an dan hadis, Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW berulang kali memerintahkan umat-Nya untuk memperbanyak istighfar.
Berikut ini beberapa keutamaan dari istighfar:
Istighfar Menghapus Dosa
Sebagaimana arti dari Istighfar yakni “memohon ampun”, maka keutamaan pertama dari istighfar adalah ampunan dosa.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Barangsiapa memperbanyak istighfar, maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesempitan ada jalan keluar, dan setiap kesedihan ada kelapangan, serta memberikan rezeki kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka." (Hadis Riwayat Ahmad)
Istighfar Mendatangkan Rezeki
Dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyebutkan bahwa istighfar dapat menjadi sebab turunnya rezeki.
Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Nuh ayat 10-12.
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ
يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ
وَّيُمْدِدْكُمْ بِاَمْوَالٍ وَّبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ جَنّٰتٍ وَّيَجْعَلْ لَّكُمْ اَنْهٰرًاۗ
Artinya: "Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Allah SWT adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan (pula) di dalamnya sungai-sungai." (QS. Nuh: 10-12)
Istighfar Membuat Hidup Berkah
Keutamaan lain dari istighfar adalah membawa keberkahan dalam hidup serta membantu membersihkan hati dari segala dosa dan penyakit hati.
Bacaan Istighfar yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Ada beberapa bacaan zikir istighfar yang diajarkan Nabi Muhammad SAW, berikut diantaranya:
Astaghfirullah
Zikir istighfar yang paling mudah dan umum dilakukan adalah
أسْتَغْفِرُ ٱللَّٰهَ ‘Astagfirullah’ yang artinya, "Aku memohon ampun kepada Allah SWT."
Sayyidul Istighfar
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Latin: Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.
Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampu-ku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Sayyidul istighfar itu tercantum dalam Hadis Riwayat Bukhari.
Itulah penjelasan Ustaz Adi Hidayat (UAH) tentang waktu istighfar yang dirangkum oleh tvOnenews.com.
Wallahu’alam