Doa Mohon Dijauhkan dari Maksiat

Jakarta, tvOnenews.com - Maksiat merujuk pada segala bentuk tindakan yang melanggar perintah Allah SWT dan melenceng dari ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW.

Perbuatan maksiat bisa berupa dosa besar atau dosa kecil yang dilakukan dengan sengaja atau tidak. 

Perbuatan maksiat dapat terjadi dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara pribadi, sosial, maupun dalam hubungan dengan lingkungan. 

Agar dapat dijauhkan dari maksiat, maka umat Islam haruslah taat pada perintah Allah SWT dan mengikuti ajaran Baginda Nabi Muhammad SAW.

Dalam ajaran Islam, doa adalah senjata utama dan merupakan perintah dari Allah SWT. Maka agar selamat, sebaiknya setiap Muslim rutin memanjatkan doa mohon dijauhkan dari maksiat.

Berikut bacaan doa dijauhkan dari maksiat, lengkap Arab, Latin dan artinya.

اللّٰهُمَّ إِنَّا نَسْئَلُكَ التَّوْبَةَ وَدَوَامَهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْمَعْصِيَةِ وَأَسْبَابِهَا وَذَكِّرْنَا بِالخَوْفِ مِنْكَ قَبْلَ هُجُوْمِ خَطَرَاتِهَا، وَاحْمِلْهُ عَلَى النَّجَاةِ مِنْهَا وَمِنَ التَّفَكُّرِ فِيْ طَرَائِقِهَا، وَامْحُ مِنْ قُلُوْبِنَا حَلَاوَةَ مَا اجْتَبَيْنَاهُ مِنْهَا، وَاسْتَبْدِلْهَا بِالكَرَاهَةِ لَهَا وَالطَّمَعِ لِمَا هُوَ بِضِدِّهَا

Latin: Allâhumma innâ nas’alukat taubata wa dawâmahâ, wa na‘ûdzu bika minal ma‘shiyati wa asbâbihâ, wa dzakkirnâ bil khaufi minka qabla hujûmi khatharâtihâ, waḫmilhu alan najâti minhâ wa minat tafakkuri fī tharâ’iqihâ, wamḫu min qulûbinâ ḫalâwata majtabainâhu minhâ, wastabdilhâ bil karâhati lahâ wat thama‘i li mâ huwa bi dhiddihâ.

“Ya Allah, kepada-Mu kami meminta pertobatan dan kelanggengannya, kepada-Mu kami berlindung dari maksiat dan sebab-sebabnya, ingatkan kami agar takut kepada-Mu sebelum datang bersitan untuk melakukannya; doronglah ketakutan itu untuk menyelamatkan kami darinya dan dari memikirkan jalan-jalannya, hapuskanlah kelezatan maksiat yang kami pilih dari hati kami,  gantikanlah kenikmatan itu dengan rasa benci terhadapnya dan keinginan terhadap hal yang berlawanan dengannya.”

Itulah doa mohon dijauhkan dari maksiat yang dapat dibaca oleh setiap umat Muslim, sebagaimana dilansir dari Nahdlatul Ulama (NU).

Wallahu’alam