Ustaz Adi Hidayat jelaskan bacaan doa iftitah dalam shalat dari sunnah Nabi Muhammad SAW ternyata bukan Inni Wajjahtu.
Sumber :
  • Kolase tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official & IstockPhoto

Percuma Puluhan Tahun Baca Inni Wajjahtu, Doa Iftitah Shalat Sunnah Nabi Muhammad SAW Ternyata Kata Ustaz Adi Hidayat...

Rabu, 9 Oktober 2024 - 05:10 WIB

tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat menjelaskan tema perihal bacaan doa iftitah dalam shalat.

Ustaz Adi Hidayat mengatakan doa iftitah bersifat sunnah namun mempunyai keutamaan dahsyat jika diamalkan dalam shalat.

Ustaz Adi Hidayat menyinggung banyak orang mukmin kerap kali mengamalkan doa iftitah dalam shalat membaca dengan kalimat "Inni Wajjahtu".

Menurut Ustaz Adi Hidayat, bacaan doa iftitah dalam shalat tersebut tidak sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.

"Kita baca tanpa paham dapat pahala dan gugur kewajiban, tapi kalau kita baca dan paham artinya maka pemahaman itu memberikan dampak pada jiwa kita," ungkap Ustaz Adi Hidayat dikutip tvOnenews.com melalui tayangan channel YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (9/10/2024).


Ilustrasi makmum shalat berjamaah mengamalkan doa iftitah. (Freepik)

Hal ini mengacu bahwa doa iftitah sebagai bacaan pertama yang diamalkan saat baru memulai shalat.

Doa iftitah menjadi amalan sunnah shalat setelah melakukan Takbiratul Ihram.

Lanjut, Pendakwah kelahiran asal Pandeglang, Banten itu menuturkan sesungguhnya ada bacaan doa dari sunnah Nabi Muhammad SAW.

Pria menjabat sebagai Direktur Quantum Akhyar Institute itu menuturkan doa iftitah sunnah Nabi Muhammad SAW terletak dari salah satu hadits riwayatnya.

Ia menyebutkan hadits riwayat menerangkan kebiasaan doa iftitah dari Nabi Muhammad SAW terletak pada penjelasan Abu Hurairah.

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa, penjelasan doa iftitah tersebut diterangkan dalam Hadits Riwayat Bukhari Nomor 711.

"Abu Hurairah mengatakan ‘Saya pernah shalat di belakang Nabi SAW sampai ketika beliau bertakbir, beliau diam sejenak. Kemudian Rasulullah membaca Al-Fatihah," jelasnya.

Ia mengatakan bacaan doa iftitah tersebut berasal dari kalimat "Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna" biasa diamalkan Nabi Muhammad SAW.

"Selesai shalatnya beliau bertanya, saat saya shalat di belakang Anda, setelah takbir Anda diam. Apa yang Anda lakukan?’ Kata Nabi ‘Saya membaca Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna’," terangnya.

Doa Iftitah dalam Shalat Sunnah Nabi Muhammad SAW

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِى وَبَيْنَ خَطَايَاىَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ ، اللَّهُمَّ نَقِّنِى مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ اللَّهُمَّ اغْسِلْ خَطَايَاىَ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ

Bacaan Latin: Allahumma Baa'id baiynii wa baiyna khothooyay kamaa baa'adta baiynal masyriqi wal maghribi, Allahumma naqqinii minal khothooya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad dannasi, Allahummaghsil khothooyaya bilmaa i wats tsalji wal barodi.

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan air dingin." (HR. Bukhari)

Namun, Ustaz Adi Hidayat tidak membedakan kedua kalimat tersebut telah dijadikan sebagai doa iftitah yang juga dibaca Nabi SAW.

"Pertanyaannya, bukan mana yang benar. Tapi kapan Nabi membaca Allahumma Baid, dan kapan Nabi membaca Wajjahtu," tegasnya.

Doa Iftitah dalam Shalat Umum

إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ حَنِيفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ، وَبِذَالِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ،

Bacaan Latin: Inni wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musli- man wamaa ana minal musyrikiina. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa sya- riika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya: "Sungguh aku hadapkan wajahku dengan penuh ketundukan kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi, dan aku bukanlah termasuk orang-orang menyekutukan (Allah), sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku, matiku, hanya milik Allah Rabb semesta alam, tidak ada sekutu baginya. Dan karena itulah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."

Lanjut, penceramah usia 39 tahun itu menjelaskan perbandingan kedua bacaan doa iftitah saat diterapkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan lempar jumrah dan hendak potong hewan kurban selalu diamalkan Nabi Muhammad SAW menggunakan kalimat "Inni Wajjahtu".

"Saya melihat Rasulullah SAW saat akan menyembelih hewan kurbannya menghadap kiblat, kemudian beliau menyampaikan Inni Wajjahtu," tuturnya.

"Jadi Inni Wajjahtu itu doa menyembelih hewan kurban," tambahnya.

Ia menginformasikan kalimat Inni Wajjahtu diterangkan Jabi bin Abdullah dari riwayat hadits Ibnu Majah Nomor 3221.

"Hadits yang pakai Inni Wajjahtu riwayat Jabir bin Abdullah di Ibnu Majah Nomor Hadits 3221," tandasnya.

Wallahu A'lam Bishawab.

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:49
04:20
02:57
01:42
02:59
01:37
Viral