Tafsir Surah An-Nisa Ayat 142, Gambaran Orang Munafik dan Balasan Allah SWT.
Sumber :
  • dok.ilustrasi freepik

Tafsir Surah An-Nisa Ayat 142, Gambaran Orang Munafik dan Balasan Allah SWT

Rabu, 9 Oktober 2024 - 10:00 WIB

Jakarta, tvOnenews.com-- Manusia yang diciptakan Allah SWT sudah pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Memungkinkan saja ada sifat munafik yang terselip dalam diri, simak penjelasan tafsirnya. 

Dalam Surah An Nisa ayat 142 dijelaskan kalau orang Munafik itu ada. Bahkan gambaran sikapnya pun dijelaskan, seperti pandai menipu dan terbuai oleh nikmatnya duniawi. 

Tanpa disadari mereka kaum munafik mendapatkan balasan langsung dari Allah SWT.

Berikut, ayat 142 dikutip dari laman Quran Kementerian Agama (Kemenag): 

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ

 

Innal-munāfiqīna yukhādi‘ūnallāha wa huwa khādi‘uhum, wa iżā qāmū ilaṣ-ṣalāti qāmū kusālā, yurā'ūnan-nāsa wa lā yażkurūnallāha illā qalīlā(n).

 

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk shalat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali."

Tafsir singkat Kemenag, dijelaskan kalau sesungguhnya dengan sikap dan perbuatan yang mereka lakukan seperti yang digambarkan pada ayat-ayat di atas. 

Orang-orang munafik itu berusaha hendak menipu Allah, tetapi usaha-usaha mereka menjadi sia-sia, bahkan yang terjadi adalah sebaliknya bahwa Allah-lah yang menipu mereka dengan membiarkan mereka tetap dalam kesesatan dan penipuan mereka.

Apabila mereka melaksanakan salat, baik salat-salat wajib maupun salat sunah, mereka lakukan dengan malas, yaitu mereka tidak melakukannya dengan sungguh-sungguh, tidak bersemangat, merasa sangat berat, bahkan tidak senang, karena mereka tidak merasakan nikmatnya. 

Kalaupun mereka melakukannya, mereka hanya bermaksud ria, ingin dilihat dan dipuji di hadapan manusia, tidak karena mengharap rida Allah dan takut akan siksaan-Nya. 

Dan mereka tidak mengingat Allah, yaitu salat dan zikir, kecuali di hadapan orang dan sedikit sekali, baik dari segi waktunya maupun jumlah yang dilakukannya. (klw)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:43
03:43
00:59
02:37
02:49
01:49
Viral