- tim tvOnenews.com/Julio Trisaputra
Demi Perkuat Kemampuan Para Guru dan Santri, Kemenag Dirikan Kampus Islam Siber
Jakarta, tvOnenews.com - Dalam mewujudkan layanan yang fleksibel bagi para guru dan santri, Kementerian Agama (Kemenag) melakukan terobosan dengan mendirikan Cyber Islamic University (CIU), Universitas Islam Negeri Siber Syekhnurjati Cirebon (UIN SSC).
Inilah Kampus Islam Siber pertama di Indonesia.
CIU dimulai sejak 2021 lalu dengan metode Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Pada tahun ini, CIU sudah berkembang menjadi 6 prodi dengan total mahasiswa sebanyak 4.200 orang.
"Kementerian Agama telah berhasil mendirikan Universitas Islam Negeri (UIN) Siber yang menjadi Cyber Islamic University pertama di Indonesia," ujar Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dalam acara Religion Fest yang digelar di JIExpo, Jakarta, Rabu (9/10/2024) malam.
Saat ini kata Gus Men, sapaan akrab Menag, sudah ada sekitar 4.200 mahasiswa yang belajar di CIU.
"Hari ini ada 4.200 mahasiswa yang belajar melalui Program Jarak Jauh (PJJ). Ini tentu memberikan afirmasi yang luar biasa terutama bagi para santri yang tidak memiliki waktu atau tidak memiliki biaya,” tandas Gus Men.
“Mereka bisa melakukan kuliah, belajar meningkatkan keilmuannya melalui Universitas Siber Syekh Nurjati ini tanpa harus berangkat ke kampus," sambungnya.
Demi Perkuat Kemampuan Para Guru dan Santri, Kemenag Dirikan Kampus Islam Siber (Sumber: UIN SSC)
Sementara dalam kesempatan yang lain, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Prof. Ahmad Zainul Hamdi menjelaskan, terobosan Cyber Islamic University ini dihadirkan Direktorat Pendidikan Keagamaan Islam Kemenag sebagai pendidikan yang fleksibel dan dapat diikuti oleh guru-guru di madrasah dan santri.
Maka meskipun menempuh pendidikan baru, para guru tidak harus meninggalkan tugas mengajarnya.
"Dengan karakteristiknya yang fleksibel dan adaptif, CIU dapat menjadi jalan keluar bagi 86 ribu guru madrasah yang belum memiliki gelar sarjana (S1)," kata Prof Inung, sapaan akrabnya.
Bahkan kata Prof. Inung perguruan tinggi ini tidak hanya melayani mahasiswa di wilayah 3T, tetapi juga warga negara Indonesia yang ada di luar negeri.
Prof. Inung kemudian menjelaskan, awal tahun 2024 UIN SSC berhasil menambah jumlah Prodi PJJ menjadi 6 (enam) prodi.
"Tahun 2021 hingga 2023 baru ada 1 prodi saja yaitu PAI. Pada tahun 2024, SSC berhasil menambah jumlah Prodi PJJ menjadi 6 (enam) prodi, yaitu Prodi PAI, Prodi PAI (S2), Prodi PGMI, Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Prodi Hukum Keluarga Islam dan Prodi Sejarah Peradaban Islam," tandas Prof Inung.
Prof Inung berharap, CIU dapat menjadi salah satu sarana pengarusutamaan Moderasi Beragama.
"Dengan basis siber memungkinkan CIU menjadi instrumen yang efektif untuk pengarusutamaan moderasi beragama di masyarakat, bahkan di lembaga pendidikan dasar dan menengah," tandasnya. (put)