- Pixabay
Teks Khutbah Jumat Singkat 11 Oktober 2024: Tolong Kenali Asas-asas Muamalah agar Tidak Kena Riba
tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat telah menjadi bagian kegiatan ibadah yang dikerjakan sebelum melaksanakan shalat Jumat.
Biasanya khatib shalat Jumat menyampaikan isi materi dari teks khutbah Jumat untuk dijadikan nasihat kepada para jemaah.
Tak hanya itu, teks khutbah Jumat juga berisi ajakan dan memuat informasi yang disampaikan oleh khatib dalam sesi ceramah.
Dari teks khutbah Jumat membuat peringatan dijelaskan khatib langsung diterapkan oleh para jemaahnya.
Teks khutbah Jumat singkat ini mengambil judul tentang asas muamalah untuk pelaksanaan shalat Jumat, 11 Oktober 2024.
Ilustrasi para jemaah menyimak teks khutbah Jumat singkat dari sesi ceramah. (iStockPhoto)
Asas muamalah menjadi bagian penting saat proses tukar-menukar barang agar tidak terjadinya riba.
Dikutip tvOnenews.com melalui laman khotbahJumat, Kamis (10/10/2024), teks khutbah Jumat singkat ini berjudul "Tolong Kenali Asas-asas Muamalah agar Tidak Kena Riba".
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Tolong Kenali Asas-asas Muamalah agar Tidak Kena Riba
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Jemaah sidang Jumat yang dirahmati dan dikaruniai oleh Allah SWT
Pertama-tama, khatib ingin mengingatkan jemaah agar senantiasa memuji dan menyeru nama Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua sampai saat ini.
Kita senantiasa memohon pertolongan dan ampunan hingga bertobat kepada-Nya agar mendapat perlindungan dari-Nya atas kejahatan baik dari diri sendiri maupun orang lain.
Mari kita bersaksi dan memuji baginda Nabi Muhammad SAW sebagai orang pilihan dan kekasih-Nya yang telah mengemban amanah menyampaikan risalah dan mengungkap kebenaran kepada manusia.
Kaum muslimin rahimahumullah
Wahai kaum mukminin dan hamba Allah SWT marilah kita bertakwa dan menghadirkan rasa Muraqabah dalam seluruh amalan yang kita perbuat selama ini.
Dari Hadits Riwayat Imam at-Tirmidzi dalam kitab Jami' berasal dari hadits Muadz bin Jabal menjelaskan anjuran bertaqwa kepada Allah SWT, Rasulullah SAW bersabda:
"Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada, iringilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya kebaikan itu akan menghapusnya, dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik."
Dari hadits tersebut mengumpulkan berbagai pokok wasiat sebanyak tiga wasiat agung dari Nabi SAW kepada Muadz terdiri sebagai berikut.
Muamalah hamba kepada Tuhannya, muamalah hamba kepada dirinya, dan muamalah hamba kepada seluruh hamba Allah SWT.
Dari hamba yang bermuamalah kepada Tuhannya menunjukkan harus meningkatkan asas ketakwaan.
Hal itu sudah menjadi wasiat Allah SWT kepada makhluk ciptaan-Nya diterangkan dalam dalil Al-Quran dari Surah An-Nisa Ayat 131, Allah SWT berfirman:
وَلِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَاِيَّاكُمْ اَنِ اتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَاِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَنِيًّا حَمِيْدًا
Artinya: "Hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Sungguh, Kami telah mewasiatkan kepada orang-orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan (juga) kepadamu (umat Islam) agar bertakwa kepada Allah. Akan tetapi, jika kamu kufur, maka sesungguhnya hanya milik Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji." (QS. An-Nisa, 4:131)
Dari wasiat Nabi SAW untuk umatnya harus mengamalkan ketaatan kepada-Nya melalui cahaya berupa ilmu dari Allah SWT dan berharap mendapat pahala dan menjauhi segala larangan berbentuk maksiat kepada Allah SWT menggunakan cahaya tersebut.
Hamba yang bermuamalah kepada dirinya sendiri didasari dengan asas melihat pada dirinya yang harus merasa kekurangan.
Tak hanya itu, muamalah dengan diri sendiri meliputi sikap jatuh dan menyadari atas kesalahan yang telah diperbuat terdiri dari pelaku maksiat dan mengemban banyak dosa.
Dari itulah membuat diri sendiri akan mendapat tuntutan memperjuangkan menjauhi segala hawa nafsu yang dapat merusak dan berbuat maksiat.
وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَاۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ ࣖ
Artinya: "Orang-orang yang berusaha dengan sungguh-sungguh untuk (mencari keridaan) Kami benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah benar-benar bersama orang-orang yang berbuat kebaikan." (QS. Al-Ankabut, 29:69)
Cara melawan hawa nafsu memperbanyak amalan kebaikan dijelaskan dalam Surah Hud Ayat 114, Allah SWT berfirman:
وَاَقِمِ الصَّلٰوةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ الَّيْلِ ۗاِنَّ الْحَسَنٰتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّاٰتِۗ ذٰلِكَ ذِكْرٰى لِلذّٰكِرِيْنَ
Artinya: "Dirikanlah salat pada kedua ujung hari (pagi dan petang) dan pada bagian-bagian malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan baik menghapus kesalahan-kesalahan. Itu adalah peringatan bagi orang-orang yang selalu mengingat (Allah)." (QS. Hud, 11:114)
Kemudian, muamalah hamba bertujuan kepada seluruh hamba ciptaan Allah SWT meliputi dasaran akhlak yang paling mulia.
Rasulullah SAW menganjurkan agar bergaul dengan manusia menunjukkan akhlak yang baik diterangkan dalam Hadits Riwayat At-Tirmidzi.
Ada dua pondasi agung dalam membangun akhlak mulia hingga dua asasnya. Pertama kita harus menunjukkan hati bersih kepada seluruh hamba dan makhluk ciptaan Allah SWT.
Cara tersebut menggunakan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebaikan kepada mereka, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ
Artinya: "Tidaklah beriman salah seorang di antara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa yang dia cintai untuk dirinya sendiri." (HR. Bukhari & Muslim)
Poin kedua meliputi manusia diperlakukan baik melalui perkataan dan perbuatan, Rasulullah SAW bersabda:
وَتَأْتِي إِلَى النَّاسِ مَا تُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْكَ
Artinya: "Datangilah (perlakukan) manusia sebagaimana engkau ingin manusia mendatangi (memperlakukan) dirimu." (HR. Muslim)
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khatib menjelaskan khutbah Jumat pertama, semoga kita senantiasa mendapat kecukupan dan memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa yang telah diperbuat. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
(hap)