Ilustrasi shalat menjadi materi dalam naskah khutbah Jumat singkat.
Sumber :
  • Kemenag

Naskah Khutbah Jumat Singkat 11 Oktober 2024: Ternyata Ada Ciri-ciri Shalat Orang Munafik, ini Tanda-tandanya

Kamis, 10 Oktober 2024 - 20:53 WIB

tvOnenews.com - Naskah khutbah Jumat meliputi kegiatan berupa nasihat dan mengajak para jemaah shalat Jumat untuk menerapkan isi materi disampaikan oleh khatib.

Naskah khutbah Jumat berupa materi agar dijadikan peringatan kepada para jemaah untuk senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT.

Naskah khutbah Jumat biasanya menjadi sesi ibadah dilakukan khatib untuk berceramah sebelum imam memulai shalat Jumat.

Naskah khutbah Jumat ini memiliki teks singkat untuk jadwal pelaksanaan shalat Jumat pada 11 Oktober 2024.

Naskah khutbah Jumat kali ini memberikan rekomendasi untuk membahas tema "shalat orang munafik".


Ilustrasi shalat. (Adobe Stock)

Dikutip tvOnenews.com dari laman resmi khotbahJumat, Kamis (10/10/2024), naskah khutbah Jumat singkat ini mengambil judul tema "Ternyata Ada Ciri-ciri Shalat Orang Munafik, ini Tanda-tandanya".

Naskah Khutbah Jumat Singkat Tema Ciri-ciri Shalat Orang Munafik

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ

Kaum muslimin rahimahumullah

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT Yang Maha Pemberi segala kenikmatan dan karunia-Nya kepada hamba-Nya yang sangat berlimpah membuat kita harus bersyukur atas yang diberikan oleh-nya sampai sekarang.

Tak lupa, marilah kita memanjatkan sholawat dan pujian kepada baginda Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan memberikan kebenaran agar manusia menjauhi segala larangan-Nya melalui wahyunya berupa Al-Quran.

Khatib meminta izin untuk menyampaikan materi dari naskah khutbah Jumat kali ini mengenai shalat orang munafik diambil dari kisah Amirul Mukminin Umar bin Khattab yang jatuh tersungkur dan pingsan setelah ditikam oleh seseorang ketika sedang shalat.

Orang-orang menyerukan "Wahai Amirul Mukminin, shalat, shalat" dan Umar bin Khattab tersadar dari pingsannya meskipun dalam kondisi luka parah akibat banyak lumuran darah keluar.

Umar bin Khattab bertanya terkait jemaahnya sudah shalat dan mereka mengatakan telah mengerjakannya saat beliau pingsan.

Beliau mendapat suguhan berupa wadah diisi air dan langsung mengambil air wudhu untuk shalat di sekitar mihrob yang terletak di Masjid Nabawi.

Dari Nafi' maula Ibnu Umar menceritakan surat yang ditulis Umar bin Khattab kepada para gubernur terkait keutamaan shalat, begini bunyinya:

إِنَّ أَهَمَّ أَمْرِكُمْ عِنْدِيْ الصَّلَاةُ مَنْ حَفِظَهَا وَحَافَظَ عَلَيْهَا حَفِظَ دِيْنَهُ وَمَنْ ضَيَّعَهَا فَهُوَ لِمَا سِوَاهَا أَضْيَعُ

Artinya: "Sesungguhnya urusan kalian yang paling penting menurutku adalah shalat. Siapa yang menjaganya dan menjaga yang berkaitan dengannya, dia telah menjaga agamanya. Siapa yang menyia-nyiakannya, pasti urusan selainnya lebih dia sia-siakan."

Meski demikian, banyak orang mukmin menunjukkan kenyataan berbanding terbalik terkait mereka tidak mempedulikan tuma'ninah dalam shalat.

Misalnya mereka tidak mengerti arti khusyuk dan tak memelihara shalat tepat waktu setelah adzan dikumandangkan muadzin.

Bagi mereka yang tidak memaksimalkan ibadah shalatnya maka amalan lainnya juga tidak sempurna.

Jemaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT

Ada dua hal menjadi permasalahan yang kerap kali dilaranggar oleh orang mukmin. Hal pertama meliputi permasalahan manajemen waktu dan hal kedua terkait masalah tumakninah.

Biasanya mereka kerap kali menunda waktu mengerjakan shalat mengingat sabda Nabi Muhammad SAW bahwa mereka akan tersesat dan menjadi golongan orang munafik.

Dari Anas bin Malik RA meriwayatkan hadits terkait shalat Ashar sering ditelantarkan orang munafik, Rasulullah SAW bersabda:

تِلْكَ صَلَاةُ الْمُنَافِقِ يَجْلِسُ يَرْقُبُ الشَّمْسَ حَتَّى إِذَا كَانَتْ بَيْنَ قَرْنَيْ الشَّيْطَانِ قَامَ فَنَقَرَهَا أَرْبَعًا لَا يَذْكُرُ اللَّهَ فِيهَا إِلَّا قَلِيلًا

Artinya: "Ashar itulah shalat (yang biasanya ditelantarkan) orang munafik, ia duduk mengamat-amati matahari. Jika matahari telah berada diantara dua tanduk setan, ia melakukannya dan ia mematuk empat kali. Ia tidak mengingat Allah kecuali hanya sebentar saja." (HR. Muslim 987)

Lanjut, Kita mengambil penjelasan Nabi Muhammad SAW menggunakan istilah "mematuk" memiliki arti seperti halnya dilakukan cara ayam mematuk makanan di depannya.

Mereka yang kerap menggunakan istilah mematuk saat melaksanakan shalat sebagai ciri-ciri orang munafik. Meski shalatnya masih sah tetapi dapat memicu dosa.

Kaum muslimin rahimahumullah

Orang munafik menunjukkan ciri-ciri bahwa mereka tidak pernah betah dan merasa nyaman membuat kekhusyukkan dalam shalat tak didapatkan mereka.

Dari dalil Al-Quran melalui Surah An-Nisa Ayat 142 menerangkan tentang shalat orang munafik, Allah SWT berfirman:

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk salat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa, 4:142)

Dari ayat tersebut menyebutkan kondisi orang munafik di mana semakin mereka memperbesar kemunafikannya dalam hati maka tidak akan nyaman saat menunaikan shalat.

Hal itu membuat mereka melalaikan dan tidak mengerjakan shalat. Sebaliknya, jika orang beriman akan terus mempertebal ketaqwaannya kepada Allah SWT melalui shalat.

Jemaah sidang Jumat yang berbahagia dan dimuliakan Allah SWT

Demikianlah khutbah Jumat menerangkan tentang shalat orang munafik, semoga kita menjadi golongan orang beriman dan menjauhi kebiasaan mereka yang menanamkan kemunafikan dalam hati.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ الله مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

(hap)

Berita Terkait :
Topik Terkait
Saksikan Juga
02:19
02:59
02:36
20:40
01:05
03:15
Viral