Pemain Bahrain berduel dengan penyerang Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen.
Sumber :
  • PSSI

Menilik Fakta Pemain Bahrain Selalu Drama Guling-guling FC Kontra Timnas Indonesia, Padahal Kebanyakan Muslim

Jumat, 11 Oktober 2024 - 15:32 WIB

Alasan kedua mengacu pada subjektivitas wasit yang memiliki peran besar dalam jalannya pertandingan selama 45+2 menit.

Para pemain berusaha melebihkan gaya atau mencari perhatian agar keputusan wasit memihak mereka dengan cara memberikan pelanggaran atau penalti kepada pihak lawan.

Alasan ketiga berdasarkan faktor budaya sebagai ciri khas dalam sepak bola untuk mewujudkan persepsi dengan kalimat "bermain cerdas".

Permainan cerdas ini meliputi taktik melakukan simulasi atau sengaja terlihat cedera. Hal itu membuat pemain menunjukkan siklus sedang mengalami tekanan.

Alasan ketiga mengacu pada pengaruh media sangat membantu drama semakin diperkuat karena mendapat pengawasan secara intens berasal dari media dan pecinta sepak bola.

Mereka dapat mendorong permainannya di depan kamera yang akan disorot dalam media setelah tindakannya bisa dilihat melalui pemutaran ulang, analisa, serta diskusi yang signifikan.

Alasan keempat mengacu pada faktor psikologis di mana pemain bisa memperkuat pelanggaran yang diciptakan dengan cara membentuk perlindungan diri dari pemain lawan kerap membahayakan mereka.

Hal ini sangat berguna sebagai cara mengganggu momentum dari tim lawan yang sedang menggempur pihaknya dan faktor ini pun bisa memunculkan budaya hiasan.

Berita Terkait :
1 2 3
4
5 Selanjutnya
Topik Terkait
Saksikan Juga
01:44
01:05
07:24
28:50
03:48
07:26
Viral